Dodogusmao's Blog

Just another WordPress.com weblog

Teknik Penganggaran Modal

I O B

D I L I , TIMOR LESTE 

MANAGERIAL FINANCE  SYLLABUS

 I. Description of the course

      This  course is prepared to help future or potential manager of 

      organizational Business and non-business – to be able  making

      Financial decisions based on Accounting data or information and can 

      contribute to the successful performance of organizations.

     

       

 II. Goals and Objectives.

1. To understand parts of the financial reports.

2. To identify, to analyze and to implement those even for a small business

    enterprises.

 

III. Credit units three(3)

 

IV. Pre – Requisites

     Micro economics, Macro economics, Accounting , Mathematics. 

    

   

  V. Expectation

      A course participants are expected to

      1. Be present in all class session

      2. Participate fully in all discussions solving problems and others.

      3. Have all phoned closed while class is in session

      4. Submit required papers : essays, homework on time, late submission

          will be  penalize 5 points each.

      5. Make class topic presentations.

 

 VI. Grading System

     The grading system will follow IOB is grading policy as provided form its 

     by  Laws.

 

   

 

VII. Scheduled Session : 2009, 3rd Semester

 

Session            Date                            Topic                                                  

 

                                   

 

  1.                                                  The Finance Function

 

  2.                                                       Financial Statements  (1)

           

  3.                                                       Financial Statements  (2)

  4.                                                       Depreciation

  5.                                                       The Finance Environment

  6.                                                       The Tax Environment

  7.                                                       The Time Value of Money

  8.                                                       Mid Test

  9.                                                       Capital Budgeting Techniques(1)

                                                                       

 10.                                                      Capital Budgeting Techniques(2)

 11.                                                      How the Market Determines Discount Rates

 12.                                                      Financial Ratio Analysis

 13.                                                      Financial Planning and Control, Financial Forecasting

 14.                                                      Risk and Return : Theory

 15.                                                      Risk and Return : Evidence and Applications

 16.                                                      Final Test

 

 

 

 

VIII. References :

Weston.  Fred J and  Copeland. Thomas  E, Managerial Finance, 8th Edition,   

CBS International Editions, 383 Madison Avenue New York,

NY 10017.

Weston.  Fred J and  Copeland. Thomas E, Managerial Finance, 9th Edition,   

The Dryden Press, 1992

          Dr, Dermawan Syahrial, Drs,. M.M., Manajemen Keuangan, 

                         Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta 2007. 

Bodie Zie, Kane Alex and J. Marcus Alan, Investments, 6 th ed., The McGraw-

Hill Companies, Inc. , 2005.

          Keown. Arthur J, Martin. John D, Petty. J William, Scott J. David F, Financial

Management : Principles and Applications, tenth Edition,  Pearson Education, Inc. , Upper Saddle River, New Jersey, 07458.

 

 

           

           

Dili, 23 rd  September, 2009

 

 

 

 

Sister Justina Tri Astoeti. OSU, SE

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Fungsi Keuangan (Pertemuan 1)

Manajemen keuangan didefinisikan  sebagai  fungsi dan tanggungjawab manajer keuangan .

Kunci utama fungsi keuangan adalah investasi, keuangan dan keputusan berhubungan dengan deviden sebuah organisasi.  Dana diperoleh dari sumber keuangan dari luar dan dialokasikan untuk berbagai keperluan. Aliran dana perusahaan harus dimonitor. Keuntungan yang diperoleh dikembalikan  berupa pengembalian pinjaman, barang dan jasa.

Fungsi-fungsi keuangan ini  harus dihasilkan /didapat oleh semua organisasi: organisasi swasta, pemerintahan, agen, grup-grup palang merah dan juga organisasi tanpa laba seperti museum,  dan grup teater.

Fungsi utama seorang manajer keuangan adalah merencanakan, mendapatkan dan menggunakan dana untuk memaksimalkan nilai itu bagi organisasi/perusahaan.

Aktivitas-aktivitas yang termasuk di dalamnya:

–          Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan perlu berinteraksi

      dengan para eksekutif yang bertanggung jawab terhadap perancanaan menyeluruh dari perusahaan.

–          Manajer keuangan memikirkan investasi dan keputusan keuangan dan hubungan di antaranya. Perusahaan yang sukses mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dalam penjualan, yang memerlukan dukungan peningkatan investasi perusahaan. Manajer keuangan harus menentukan tingkat pertumbuhan penjualan dan tingkat kesempatan dari alternatif investasi. Mereka membantu memutuskan investasi tertentu yang harus dipilih dan alternatif sumber dan bentuk dari dana keuangan untuk investasi tersebut. Keputusan harus dibuat dengan menggunakan dana dari dalam dibandingkan dengan dari luar, dengan hutang/pinjaman atau modal pemilik, pendanaan jangka panjang atau pendanaan jangka pendek.

–          Manajer keuangan berinterakasi dengan manajer-manajer lain dalam usaha  membantu perusahaan berjalan seefisien mungkin. Semua keputusan perusahaan mempunyai penerapan keuangan dan semua manajer, manajer keuangan atau lainnya perlu bertanggung jawab atas hal ini. Contoh keputusan pemasaran mempengaruhi pertumbuhan penjualan, perubahan investasi  yang diperlukan, memerlukan tersedianya dana, kebijakan persediaan, rencana penggunaan kapasitas dan sebagainya.

–          Adanya aspek penggunaan uang dan modal dari Pasar modal, di mana berhubungan dengan kekayaan/sekuritas perusahaan yang diperdagangkan.

Kesimpulan tanggung jawab pokok dari manajer keuangan berhubungan dengan keputusan-keputusan pada investasi dan bagaimana mereka mengelola keuangan. Prestasi dari fungsi-fungsi ini, tanggungjawab manajer keuangan membawa langsung pada keputusan kunci yang berpengaruh pada nilai perusahaan.

Keuangan dalam struktur organisasi perusahaan

President

Chief Executive Officer

Chairman of  The

Board of Directors

Board of Directors

 

                                                                                        Board of directors: dewan direksi

                                                                                      Chairman of the board of directors: Pimpinan direksi

                                                                                           Ketua pejabat eksekutif/urusan utama

SVP                          SVP                             SVP                                     SVP

Research               Manufacturing          Marketing                               Finance

                                                                                         Treasurer                    Controller

                                                                                     (bendahara)                     (pengawas)

SVP adalah Senior Vice President

Board of Directors/dewan direksi mewakili para pemilik saham dan ini merupakan sumber otoritas akhir dari suatu perusahaan. Senior Vice President melapor kepada President Chief Executive Officer. Vice President of Finance bertanggung jawab terhadap rumusan dari kebijakan keuangan utama di perusahaan.  Ia juga berinteraksi dengan Senior officer untuk menyampaikan implikasi keuangan keputusan utama pada bagian lain, menentukan tugas-tugas petugas keuangan yang memberi laporan kepadanya, dan memegang tanggungjawab aspek analitis kegiatan bendahara dan pengawas.

Fungsi khusus keuangan  diberikan kepada petugas utama keuangan yaitu bendahara dan pengawas. Bendahara menangani penggabungan dan penjagaan dana, Pengawas bertanggung jawab atas akuntansi/pembukuan, pelaporan dan pengawasan, kedua posisi ini sering termasuk dalam kegiatan. Contoh: Bendahara bertanggungjawab atas pengumpulan kas dan ada hubungan dengan Bank komersial dan  petugas bank bagian investasi. Bendahara mempersiapkan laporan posisi kas harian  perusahaan dan bekerja pada posisi Modal, juga bertanggungjawab atas formulasi anggaran kas. Meskipun Pengawas mempunyai tanggung jawab utama pelaporannya, Bendahara biasanya melaporkan Aliran kas dan Penyimpanan/persedian kas. Bendahara juga bertanggungjawab atas pengelolaan kredit, asuransi dan pensiun.

Fungsi utama Pengawas termasuk perekaman dan pencatatan informasi keuangan. Jenis-jenisnya termasuk persiapan anggaran dan laporan keuangan, keduanya adalah alat untuk menyatakan tanggungjawab pengawasan. Tugas lainnya termasuk penggajian, pajak dan pemeriksaan internal(internal auditing)

Fungsi keuangan dekat pada posisi puncak dari struktur organisasi karena keputusan- keputusan keuangan adalah penting sekali bagi pertahanan dan keberhasilan suatu perusahaan.  

{Terjemahan lain dari  chairman of the board directors(ketua dewan direksi), president Chief executive officer(direktur utama), SVP research(direktur penelitian dan pengembangan), SVP manufacturing(direktur produksi), SVP marketing(direktur pemasaran), SVP finance(direktur keuangan), controller( administrasi pembukuan)}

Tanggung jawab Manajer Keuangan;

  1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan
  2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasaran dan penjualan
  3. Seleksi, pelatihan, pengorganisasian dan pemotivasian para eksekutif dan karyawan-karyawan lain.
  4. Perolehan dana dengan biaya yang rendah dan secara efisien
  5. Penyesuaian hal-hal di atas jika lingkungan dan persaingan berubah.

 

Para manajer keuangan dilibatkan dan harus berinteraksi dengan keputusan ini. Bidang yang terutama dianggap sebagai fungsi keuangan dalam suatu perusahaan adalah:

  1. Analisis aspek keuangan dari seluruh keputusan
  2. Berapa banyak investasi yang akan diperlukan untuk menghasilkan penjualan yang diharapkan akan dicapai oleh perusahaan. Keputusan ini mempengaruhi sisi kiri neraca – keputusan investasi.
  3. Bagaimana cara memperoleh dana dan menyediakannya untuk pembiayaan aktiva-aktiva yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa yang penjualannya menghasilkan pendapatan. Bidang ini merupakan keputusan pembiayaan atau keputusan struktur modal perusahaan, yang mempengaruhi sisi kanan neraca.
  4. Analisis perkiraan neraca tertentu.
  5. Analisis perkiraan perhitungan rugi laba tertentu: pendapatan dan biaya. Ada banyak macam biaya, sebagian melibatkan pengeluaran kas yang besar pada awalnya dan biaya dikenakan pada operasi tahun-tahun berikutnya(biaya tetap). Biaya lainnya seperti bahan yang digunakan dalam membuat produk akan naik atau turun sesuai dengan bertambah/berkurangnya jumlah unit yang diproduksi(biaya langsung/variabel). Tanggung jawab utama para pejabat keuangan adalah untuk mengendalikan biaya dikaitkan dengan nilai yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat menetapkan harga produknya secara kompetitif dan menguntungkan.
  6. Analisis operasi arus kas dari seluruh jenisnya, laporan ini diturunkan dari neraca dan perhitungan rugi laba.

 

Fungsi keuangan yang utama yaitu dalam hal keputusan investasi, pembiayaan dan dividen untuk suatu organisasi.

Tujuan utama manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh, dan menggunakan  dana guna memaksimalkan nilai organisasi.

 

Financial Statements/Laporan Keuangan (Pertemuan 2)

Gambaran lengkap tentang aktivitas-aktivitas akuntansi keuangan suatu perusahaan selama satu tahun terdiri dari tiga laporan keuangan dasar:

  1. Neraca awal tahun memberikan gambaran tentang perusahaan pada permulaan tahun pajaknya; ditambah neraca akhir tahun yang memberikan gambaran tentang harta dan hutang akhir.
  2. Perhitungan rugi laba menunjukkan arus pendapatan dan beban atau biaya selama interval antara neraca awal dan akhir periode.
  3. Laporan arus kas merinci sumber-sumber perubahan kas dan ekuivalen kas selama interval waktu yang sama dengan perhitungan rugi laba.

Neraca:

Neraca dalam keadaan seimbang karena: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Perusahaan “Furak Dame” : Laporan Posisi Keuangan

Aktiva 31/12/X1 31/12/X2 Perubahan
Kas

Surat-surat berharga

Piutang dagang, bersih

Persediaan

   Aktiva lancar

Pabrik dan peralatan

   Akumulasi penyusutan

Pabrik dan peralatan bersih

Total aktiva

 

Klaim atas Aktiva

$    400

      100

   1,500

   1,500

   3,500

   9,000

   3.500

   5,500

$ 9,000

$      500

        500

     1,200

     1,800

     4,000

   10,000

     4,000

     6,000

$ 10,000

$       100

         400

        (300)

         300

         500

      1,000

       (500)

        500

$   1,000

Hutang dagang

Wesel bayar @ 10%

Upah yang masih harus dibayar

Pos-pos lain yang masih harus dibayar

   Kewajiban lancar

Pajak yang ditangguhkan

Hutang jangka panjang @ 10%

Saham preferen

Equitas pemegang saham

   Saham biasa (pari = $ 10)

   Tambahan modal disetor

   Laba ditahan

   Dikurangi: saham perbendaharaan

   Total ekuitas pemegang saham

Total kewajiban dan ekuitas

$   600

     200

     200

     100

  1,100

     900

  2,400

         0

  1,000

  1,000

  2,600

         0

   4,600

$ 9,000

 

$  1,000

       200

       400

       400

    2,000

    1,000

    2,000

           0

    1,000

    1,000

    3,000

           0

    5,000

$ 10,000

$      400

            0

        200

        300

        900

        100

      (400)

           0

           0

           0

       400

           0

       400

 $  1,000     

Perhitungan Rugi Laba:

Perhitungan rugi laba mengukur arus dari pendapatan dan beban(expenses)selama suatu selang waktu, yang biasanya satu tahun. Persamaan perhitungan rugi laba dasar adalah :

Pendapatan – Beban = Laba

Perusahaan “Furak Dame” : Perhitungan Rugi Laba Untuk Tahun yang

berakhir tanggal 31 Desember 20X2

  1. Pendapatan (R)                                                                       $ 12,000
  2. Harga Pokok Penjualan (CS) (tidak termasuk penyusutan)        6,800

a. Laba Kotor(M)                                                                        5,200

      3.    Beban Pemasaran                                                                        3,000

      4.    Beban umum dan Administrasi ( G & A)                                      600

             b. Laba sebelum penyusutan, bunga, dan pajak (EBDIT)           1,600

      5.    Penyusutan (Dep.)                                                                          500

             c.  Laba bersih operasi (NOI)                                                      1,100

      6.    Pendapatan lain, bersih                                                                   120

             d. Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)                                  1, 220

     7.     Beban bunga                                                                                   220

             e. Laba sebelum pajak (EBT)                                                      1,000

     8.    Pajak penghasilan @ 40% (T)                                                         400 *

             f.  Laba bersih (NI)                                                                $       600

 * Pajak yang ditangguhkan $ 100; Dividen yang dibayarkan $ 200, ke Laba yang Ditahan $ 400.

Analisis Arus Kas

Laporan arus kas yang ditentukan oleh FASB 95(Financial Accounting Standards Board), tentang format untuk Laporan Arus kas. Arus kas dibagi menjadi tiga kategori : kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan.

Perusahaan “Furak Dame” : Laporan Arus Kas(Metode langsung) Untuk Tahun yang berakhir

Tanggal 31 Desember 20X2 ; Kenaikan(Penurunan) Kas dan Ekuivalen Kas.

Arus kas dari kegiatan operasi :

   Kas yang diterima dari pelanggan                                $ 12,300

   Kas yang dibayarkan pada pemasok dan karyawan         (9,800)

   Pendapatan lain bersih                                                          120

   Bunga yang dibayarkan                                                      ( 220)

   Pajak penghasilan yang dibayarkan                                    ( 300)

  Kas bersih yang dihasilkan oleh kegiatan operasi                                                    $  2,100

Arus kas dari kegiatan investasi :

   Pembelanjaan modal                                                        (1,000)

  Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi                                                ( 1,000)

Arus kas dari kegiatan pembiayaan :

   Penerimaan dari penerbitan hutang jangka panjang          (  400)*

   Dividen yang dibayarkan                                                   (  200)

  Kas bersih yang dihasilkan oleh kegiatan pembiayaan                                              (   600)

Kenaikan bersih dalam kas dan ekuivalen kas                                                                  500

Kas dan ekuivalen kas pada awal tahun                                                                            500

Kas dan ekuivalen kas pada akhir tahun                                                                    $  1,000

 

Perusahaan “Furak Dame” : Rekonsiliasi Laba bersih terhadap Kas Bersih yang dihasilkan oleh

Kegiatan Operasi (Metode tak langsung)

Laba bersih                                                                                                                 $     600 L/R

Penyesuaian untuk merekonsiliasikan laba bersih terhadap kas

bersih yang dihasilkan oleh kegiatan operasi :

   Kas yang dihasilkan kegiatan operasi:

   Penyusutan dan amortisasi                                                        $ 500 L/R

   Kenaikan pajak yang ditangguhkan                                             100 catatan kaki L/R

   Kenaikan hutang lancar                                                                900 Neraca

   Total penyesuaian                                                                                                        1,500(500+100+900)

Kas bersih yang dihasilkan kegiatan operasi                                                              $  2,100

 

Perusahaan “Furak Dame” : Rincian Pos-pos Arus Kas Utama
Kas yang diterima dari pelanggan :

   Pendapatan                                                                                 $ 12,000 R/L

   Ditambah penurunan piutang dagang                                                300 Neraca

   Total                                                                                           $ 12,300

Kas yang dibayarkan pada pemasok dan karyawan:

   Harga pokok penjualan (tidak termasuk penyusutan)               $   6,800 R/L

   Ditambah beban pemasaran                                                           3,000 R/L

   Ditambah beban umum dan administrative                                      600 R/L

   Ditambah kenaikan persediaan                                                         300 Neraca

   Dikurangi kenaikan hutang dagang                                                 (400)

   Dikurangi kenaikan pos-pos yang masih harus dibayar                 ( 500)*

   Total                                                                                          $   9,800

* ($500, dari pajak yang ditangguhkan $100 dan laba yang ditahan $400), ada di catatan kaki.

Laporan Sumber dan Penggunaan dana

Alat yang paling banyak dipakai untuk menganalisis arus kas sebelum FASB 95 adalah laporan sumber dan penggunaan dana. Kenaikan dalam aktiva merupakan penggunaan. Penurunan dalam aktiva merupakan sumber dana. Kenaikan dalam klaim atas aktiva merupakan sumber, penurunan dalam klaim atas aktiva merupakan penggunaan.

Perusahaan “Furak Dame” : Laporan Perubahan Posisi Keuangan dalam tahun 20X2
Aktiva                                                31/12/X1           31/12/X2           Sumber           Penggunaan
Kas  *                                                  $   400                $   500

Surat-surat berharga                                 100                     500

Piutang dagang, bersih                          1,500                  1,200                 300

Persediaan                                             1,500                  1,800                                            300

    Aktiva lancar                                     3,500                  4,000

Pabrik dan peralatan                              9,000                10,000                                         1,000

    Akumulasi penyusutan                      3,500                  4,000                 500

Pabrik dan peralatan bersih                   5,500                  6,000

    Total Aktiva                                   $ 9,000              $ 10,000

Klaim atas Aktiva

Hutang dagang                                   $    600               $   1,000           $  400

Wesel bayar @ 10%                                200                       200

Upah yang masih harus dibayar              200                       400               200

Pos-pos lain yang masih harus dibayar   100                       400               300

   Kewajiban lancar                               1,100                    2,000

Pajak yang ditangguhkan                         900                    1,000              100

Hutang jangka panjang @ 10%            2,400                     2,000                                      400

Equitas pemegang saham

   Saham biasa (pari = $ 10)                  1,000                    1,000                                        0

   Tambahan modal disetor                    1,000                    1,000                                        0

   Laba ditahan                                       2,600                    3,000             400

   Dikurangi: saham perbendaharaan        0                             0                                          0

   Total ekuitas pemegang saham           4,600                   5,000

Total kewajiban dan

   Ekuitas Pemegang Saham                $  9,000            $    2,200

 

Total Sumber dan Penggunaan

Total Sumber – Total Penggunaan =

∆ [ Kas dan Ekuivalennya] = $ 500                                                 $   2,200             $ 1,700       

* Kas dan surat-surat berharga  bukan merupakan sumber atau penggunaan tetapi merupakan apa yang kita rekonsiliasikan dalam laporan ini.

Siklus Pola Arus Kas
Arus Kas                               Awal       Pertumbuhan   Dewasa      Penurunan    
Kegiatan operasi               $   (20)         $  200              $  250          $ 150

Kegiatan investasi                (400)           (900)               (200)              30

Kegiatan pembiayaan            500              800                  (60)           (300)

Kenaikan bersih kas dan

 ekuivalen kas                   $    80           $  100               $  (10)       $ (120)

 

Dewan Direksi

Komite Pengawas

No.1 s.d 7

Pihak-pihak yang memerlukan Laporan Keuangan

Perusahaan : Manajer Keuangan

1. Anggaran dan akuntansi biaya

Penggunaan intern

No. 1 s.d 4

2. Usulan dan penilaian proyek

3. Sumber dan penggunaan dana

    atau perubahan posisi keuangan

4. Pengawasan intern

Akuntan public No. 3 s.d 6

5. Perhitungan rugi-laba dan

    Neraca yang dikonsolidasikan

Aparat perpajakan

1)      Pusat ; 2) Daerah

3) Pengusaha pajak internasional No.6

6. Laporan pajak

7. Laporan ke lembaga keuangan

SEC(Securities and Exchange

Commission) No.7                                      

 

Metode Penyusutan

Ada empat yaitu metode garis lurus/straight line, metode jumlah angka tahun/sum-of-years’-digits, metode saldo menurun/declining balance, dan metode unit produksi.

Contoh pembelian mesin seharga $ 11,000 dan diperkirakan masa penggunaannya  10 tahun atau 10.000 jam. Nilai sisa dari mesin adalah $ 1,000(ditentukan berdasarkan pengalaman perusahaan itu) setelah 10 tahun atau setelah penggunaan 10.000 jam, tergantung mana yang lebih dulu terjadi.

Perbandingan Metode Penyusutan Harta $ 11,000 selama 10 tahun dengan nilai sisa $ 1,000
Tahun     Garis lurus     Jumlah angka tahun     Unit Produksi      Saldo menurun
1              $ 1,000                 $ 1,820                            $ 2,000                           220

2                 1,000                    1,640                               1,800                           176 

3                 1,000                    1,450/1454                      1,500                           142  

4                 1,000                    1,270/1272                      1,300                           113  

5                 1,000                    1,090/                              1,000                             93    

6                 1,000                       910/909                           800                             72   

7                 1,000                       730/727                           600                             58 

8                 1,000                       550/545                           500                             46

9                 1,000                       360/364                           300                             36 

10               1,000                       180/181                           200                             44 *

Total    $  10,000             $   10,000                         $   10,000                     $ 1,000

Penjumlahan kolom bisa tidak tepat, karena adanya pembulatan. Dianggap bahwa penggunaan mesin tahun pertama 2000 jam, tahun kedua 1800 jam, tahun ketiga 1500 jam, tahun keempat 1300 jam, tahun kelima

1000jam, tahun keenam 800 jam, tahun ketujuh 600 jam, tahun kedelapan 500 jam, tahun kesembilan 300 jam dan tahun kesepuluh 200 jam.

Metode garis lurus/straight line, beban penyusutan tahunan yang seragam sebesar $ 1000 setiap tahunnya. Angka ini diperoleh dengan cara membagi biaya pembelian mesin dikurangi nilai sisa, dengan

umur ekonomis dari mesin:

(Biaya $ 11,000 – $ 1,000) = $ 10,000 = $ 1,000 sebagai beban penyusutan pertahun.

          10 tahun                             10

Metode jumlah angka tahun/ sum-of-years’-digits, beban penyusutan tahunan ditentukan sebagai berikut:

  1. Hitunglah jumlah angka tahun: pada contoh , jumlah angkanya adalah:

      1+2+3+4+5+6+7+8+9+10=55

Angka ini dapat juga diperoleh dengan menggunakan persamaan deret aljabar, di mana n adalah umur harta:  n=10 dari 10 tahun

         Jumlah angka = n ( n+1) = 10( 10+1) = 55

                                     2                  2

  1. Membagi angka sisa tahun dengan jumlah angka tahun dan pecahan ini dikalikan dengan biaya dari harta yang dapat disusutkan(depreciable cost), yaitu jumlah biaya dikurangi nilai sisa:

Penyusutan tahun ke-1 : 10 ($ 10,000) = $ 1,820

                                        55 

Penyusutan tahun ke-2 :  9 ($ 10,000) = $ 1,640

                                        55

..

..

Penyusutan tahun ke-10 : 1 ($ 10,000) =$ 180

                                                       55

Metode Unit Produksi,  biaya dapat disusutkan (harga pembelian dikurangi nilai sisa) dibagi dengan perkiraan umur mesin 10.000 jam, sehingga diperoleh tarif penyusutan per jam sebesar $1:

     (Biaya $ 11,000 – $ 1,000) = $ 10,000 = $ 1 sebagai tarif  penyusutan perjam.

          10.000 jam                          10.000

Penyusutan tahun pertama : 2.000 x $ 1 = $ 2000 (karena mesin digunakan selama 2000 jam)

Penyusutan tahun kedua : 1.800 x $ 1 = $ 1,800 (karena mesin digunakan selama 1800 jam)

Jadi menggunakan metoda unit produksi, beban penyusutan tidak dapat diperkirakan sebelumnya; perusahaan harus menunggu sampai akhir tahun untuk menentukan penggunaan jam  mesin dan kemudian menghitung beban penyusutannya.

Metode Saldo menurun /declining balance, menghasilkan beban depresiasi tahunan yang terus menurun selama masa manfaat aset. Metode ini disebut saldo menurun karena periode depresiasi didasarkan atas nilai buku(harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi)aset yang terus menurun. Beban depresiasi tahunan dihitung dengan mengalikan nilai buku pada awal tahun dengan tarif depresiasi saldo menurun. Tarif depresiasi tetap sama dari tahun ke tahun, tetapi nilai buku di mana tarif depresiasi itu dikenakan akan terus menurun setiap tahun.

Tarif saldo menurun yang biasa digunakan adalah dua kali tarif garis lurus, karena itu disebut dengan metode saldo menurun ganda(double-declining-balance method). Pada contoh di atas metode garis lurus disusutkan

$ 1,000 pertahun, dengan harga mesin $ 11,000  dan nilai sisa $1,000, disusutkan selama 10 tahun maka tarif garis lurusnya adalah $ 1,000/ $ 10,000 x 100 % = 10 %. Dan  tarif saldo menurun adalah 2 x 10 % = 20 %

Skedul depresiasi dengan metode saldo menurun
                         Perhitungan                      Beban                       Akhir Tahun

               Nilai buku    x     Tarif               Depresiasi   =           Akumulasi

Tahun     Awal tahun       Depresiasi       Tahunan                   Depresiasi       Nilai Buku

1             $ 11,000                20 %             $ 2,200*                       $ 2,200            $ 8,800 (11000-2200)        

2                  8,800                20 %                1,760 *                         3,960 *            7,040

3                  7,040                20 %                1,408                            5,368               5,632

4                  5,632                20 %                1,126                            6,494               4,506

5                  4,506                20 %                   901                            7,395               3,605

6                  3,605                20 %                   721                            8,116               2,884

7                  2,884                20 %                   577                            8,693               2,307        

8                  2,307                20 %                   462                            9,155               1,845

9                  1,845                20 %                   369                            9,524               1,476

10                1,476                20 %                   476 *                       10,000               1,000

*) Penyesuaian agar didapatkan nilai buku yang sama dan nilai sisa $ 1,000.

Cara : akumulasi depresiasi : 2200 + 1760 =3960; 2200+1760+1408=5368; 2200+1760+1408+1126=6494

Pengaruh Penyusutan terhadap Pembayaran pajak,

Pengaruh metode penyusutan menyebabkan kewajiban pajak yang harus dibayar lebih rendah. Misalnya:

Penyusutan
Golongan  Masa manfaat            % Penyusutan    Metode yang digunakan
 1                4 tahun                      50 %                  Dihitung dari nilai buku

 2                4 – 8 tahun                25 %                  Saldo menurun ganda/double declining methode

 3                8 tahun                      10 %                  Metode garis lurus

 4                Bangunan dan harta    5 %              

                   bergerak lainnya.                                 Dihitung dari harga perolehan(metode garis lurus)

Menurut Undang-undang no 7 tahun 1983(Indonesia), tarif pajak penghasilan menganut tarif progresif :

Besarnya Penghasilan kena pajak                                        Tarif pajak

0 – Rp 10.000.000                                                                15 %

Di atas Rp 10.000.000 s.d Rp 50.000.000                            25 %

Di atas Rp 50.000.000                                                          35 %

Keterangan                                                       Pembelian 1 kapal
Harga beli                                                        Rp 180.000.000

Golongan penyusutan                                      3

Tarif penyusutan                                             10 %

Penyusutan tahun I                                         10 % x Rp 180.000.000= Rp 18.000.000

Laba kena pajak sebelum penyusutan             Rp 100.000.000

Laba kena pajak setelah penyusutan               Rp   82.000.000( 100.000.000 – 18.000.000)

Pajak penghasilan                                            15 % x 10.000.000 =   1.500.000

atas laba kena pajak                                         25 % x 40.000.000 = 10.000.000

sebelum penyusutan.                                        35 % x 50.000.000 = 17.500.000

                                                                                    100.000.000=  29.000.000

Pajak penghasilan                                            15 % x 10.000.000 =   1.500.000

atas laba kena pajak                                         25 % x 40.000.000 = 10.000.000

setelah penyusutan.                                          35 % x 32.000.000 = 11.200.000

                                                                                      82.000.000 = 22.700.000

Dampak/pengaruh pajak dari penyusutan                                             6.300.000

                                                                                    (29.000.000 – 22.700.000)

Penyusutan/depresiasi dipakai untuk menghitung manfaat/guna dari peralatan/mesin yang dipakai oleh perusahaan. Penyusutan ini juga membantu mengurangi besarnya beban pajak yang dikurangkan dari Laba perusahaan. Depresiasi adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional. Depresiasi/penyusutan merupakan alokasi biaya , bukan proses penilaian aset.. Aset yang dapat disusutkan memiliki kemampuan menghasilkan pendapatan yang semakin menurun seiring dengan masa manfaatnya karena digunakan dan aus. Contoh  biaya pembelian/harga perolehan: tanah(harga tunai properti $100,000; biaya pemindahan $6,000; biaya notaris $ 1,000; komisi agen real estat $ 8000; jadi harga perolehan $ 115,000), mesin pabrik(harga tunai $ 50,000; pajak penjualan $ 3,000; asuransi selama perjalanan $ 500; biaya pemasangan dan percobaan $ 1,000; jadi harga perolehan $ 54,500), truk angkut(harga tunai $22,000; pajak penjualan$ 1,320; pengecatan dan penulisam label $ 500; harga perolehan $ 23,820).

 

The Finance Environment/Lingkungan bagi Keputusan Keuangan

Kita meninjau jaringan keuangan yang menyeluruh dalam ekonomi modern, dengan memandang fungsi-fungsi manajer keuangan dalam perspektif pasar uang dan modal.

Membaca Penawaran harga Obligasi dalam Wall Street Journal yang dikutip tanggal 5 Nopember 2002, untuk beberapa Obligasi perusahaan yang diperdagangkan di New York Stock Echange pada tanggal itu.

Obligasi CUR.

YLD.

VOL. CLOSE
Obligasi seperti dalam daftar, misalnya “Lucent 6½ 28” yang diterbitkan oleh Lucent Technologies. Mereka membayar 6½ % tingkat bunga kupon(yang ditandai oleh 6½), atau $ 65untuk pembayaran bunga tiap tahunnya(sebenarnya $32.50 setengah tahunan) pada nilai nominal sebesar $ 1,000,

NET

CHG

Lucent 6½ 28

Malan 9½ 04

NrurU 5.95s03

NETelTel 4⅝ 05

NYTel 6⅛ 10

16,6

cv

6,0

4,6

6,0

104

103

  10

    6

  10

39,13

95,13

100

101,13

101.75

+0,13

+0,13

-0,16

+0,88

-0,50

                                                                                               dan jatuh tempo pada tahun 2028(28 adalah dua digit

terakhir dari tahun jatuh tempo obligasi). Harga penutupan obligasi pada tanggal 5 Nopember 2002 adalah 39,13 yang dinyatakan sebagai persentase obligasi(39,13%=0,3913) dengan nilai nominal $ 1,000; jadi penutupan harga obligasi pada tanggal 5 Nopember 2002 sebanyak 0,3913 x 1000=$ 391.30. Hasil sekarang dari obligasi adalah 16,6%, dihitung sebagai bunga tahunan yang dibagi dengan harga penutupan, atau

$ 65/ 391.30 x 100 % = 16,6 %. Sepanjang hari, 104 obligasi diperdagangkan pada bursa, seperti yang nampak pada bagian atas”VOL.” Akhirnya, perubahan bersih (NET CHG”) pada harga obligasi dari hari penutupan sebelumnya meningkat sebesar 0,13 %.

Membaca Penawaran Saham dalam Wall Street Journal, yang diperdagangkan di Bursa Efek New York pada tanggal 8 Agustus 2002

52 weeks

HI

LO STOCK SYM DIV YLD

  %

PE VOL

100S

HI LO CLOSE NET

CHG

57.25

62.15

51.35

38.70

32.00

28.94

22.00

26.42

HarleyDav

HarmainInt

HarrahEntri

Harris

HDI

HAR

HET

HRS

0.16

0.10

0,20

0.30

0.20

—–

0,60

29

28

19

27

13,477

  3,498

18,076

  4,527

46,59

42.20

48,25

33.82

44.38

39.88

46,75

31.85

46.45

41.88

48.19

33.36

+0.86

+1,46

+1,88

+1,16

Saham-saham ini mencakup Harley-Davidson dan beberapa saham lain yang ada di Wall Street Journal setiap hari. Untuk membacanya , misalnya:

–          Kolom Hi /tinggi, 52 weeks(minggu)memperlihatkan bahwa saham Harley-Davidson mencapai 57.25 selama tahun lalu.

–          Kolom Lo/rendah, 52 weeks/minggu memperlihatkan bahwa saham Harley-Davidson dijual paling rendah 33.00 selama tahun lalu.

–          Kolom stock(HarleyDav) dan Sym(HDI)merupakan nama dan singkatan dari perusahaan itu serta simbolnya.

–          Kolom dividen, Div, memberi besarnya deviden yang dibayar Harley Davidson kepada para pemegang saham biasa pada tahun lalu yaitu 16 sen per lembar.

–          Yld%(0.30%)adalah hasil deviden saham itu—besarnya deviden(16 sen) yang dibayar dibagi dengan harga penutupan hari itu (0.16 : 46.45)

–          PE(29) memberikan harga pasar saat ini(46.45) dibagi dengan pendapatan per lembar saham perusahaan itu.

–          Kolom Vol100s,  menunjukkan banyaknya saham Harley-Davidson yang diperdagangkan pada tanggal 8 Agustus 2002 sebanyak 1.347.700 lembar saham.

–          Saham Harley-Davidson diperdagangkan paling tinggi 45,59(HI) dan paling rendah 44,38 (Lo) selama hari itu.

–          Harga penutupan hari sebelumnya dikurangkan dari harga penutupan(Close)sebesar 46,45 pada tanggap 8 Agustus 2002 untuk mendapatkan perubahan bersih(net chg) sebesar 0.86

Pasar Keuangan  dan Efisiensi Pasar

Transaksi keuangan melibatkan aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Penciptaan dan perpindahan aktiva dan kewajiban semacam ini membentuk pasar keuangan. Pasar keuangan terdiri dari semua transaksi yang menimbulkan terjadinya harta keuangan dan kewajiban keuangan. Transaksi jual beli dilakukan di badan terorganisir seperti New York Stock Echange( di Indonesia bursa efek Jakarta, bursa efek Surabaya), atau pusat bursa regional, atau melalui dealer/pedagang dan broker/perantara antara pembeli dan penjual surat berharga, yang membeli dan menjual surat berharga diluar bursa/pusat perdagangan, yaitu di pasar bebas/over- the counter market.

Transaksi perorangan di toko-toko, bank tabungan, atau lembaga keuangan lainnya juga menciptakan harta keuangan dan kewajiban keuangan.

Perbedaan segmen pasar keuangan dicirikan oleh perbedaan pengaruh permintaan dan penawaran. Jika harta dan kewajiban keuangan yang diperjualbelikan mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun, maka transaksi itu termasuk pasar uang , jika jatuh tempo lebih dari satu tahun maka transaksinya termasuk pasar modal/capital market..

Perantara Keuangan/Financial Intermediaries,

Melalui transaksi di pasar keuangan, peranan keuangan/financial intermediation, akan mempertemukan unit surplus simpanan dengan unit deficit simpanan, sehingga dana tersebut dapat didistribusikan kembali ke penggunaan yang paling produktif. Perusahaan yang mengkhususkan usahanya di bidang kegiatan yang termasuk dalam pembentukan harta keuangan dan kewajiban keuangan, disebut perantara keuangan.

Tanpa adanya badan perantara keuangan beserta proses perantaraan yang dilakukannya, alokasi simpanan menjadi investasi yang sebenarnya akan dibatasi oleh distribusi simpanan sebagaimana adanya. Melalui badan ini, simpanan dipindahkan ke unit ekonomi yang berpeluang melakukan investasi yang menguntungkan. Dalam prosesnya sumberdaya yang sebenarnya dialokasikan secara efektif dan hasil nyata kegiatan perekonomian secara umum akan meningkat.

Perubahan pangsa pasar untuk perantara keuangan
                                            

                                                      Aktiva 1990(pertengahan)                % dari Total Aktiva Perantara

Perantara                                          (miliar dolar)                         1950  1960  1970  1980  1990(pertengahan)                    

Bank komersial                                        3,279                                   52       38    38        37      32

Perusahaan asuransi jiwa                         1,378                                   22       20    15        12      13

Dana pensiun swasta                                1,194                                    2         6      9         12      13

Lembaga simpan pinjam                          1,159                                    6        12    14        15      11

Dana pensiun Negara bagian dan local       753                                    2          3      5          5        7   

Dana bersama(mutual funds)                      588                                    1          3      4          2        6

Perusahaan keuangan                                  539                                    3          5      5          5        5

Perusahaan asuransi bencana                      507                                    4          5      4          4        5

Dana pasar uang                                          453                                    –           –       –          2        4

Bank tabungan bersama                              284                                    8          7       6         4         3

(mutual savings bank)

Serikat kredit                                              213                                    –           1       1          2         2

Total                                                      10,343                                  100       100   100     100     100

Sumber: Chicago Fed Letter, Desember 1990, hal. 1, Dikompilasi dari Flow of Funds Accounts Fed.

–          Bank komersial, adalah lembaga keuangan yang mampu menyerap tabungan berjangka(giro, deposito dan tabungan lainnya)yang pemindahan dananya dilakukan dengan cek. Di AS berbagai bentuk cek sebagai alat tukar mencapai lebih dari 90% dari transaksi yang terjadi.

–          Perusahaan asuransi jiwa menjual jaminan terhadap kemungkinan hilangnya pendapatan karena meninggalnya tertanggung dalam usia muda dan polis asuransi yang dijual biasanya memiliki unsur simpanan di dalamnya

–          Yayasan dana pensiun mengumpulkan iuran dari karyawan dan/atau majikannya, untuk kemudian melakukan pembayaran periodik kepada karyawan yang pensiun.

–          Dana investasi yang juga disebut dana bersama/mutual funds, menjual saham kepada para investor dan menggunakan hasilnya untuk membeli surat berharga yang ada di pasar.

Bankir investasi, seperti Indovest, IPFC, Merincorp, adalah perusahaan keuangan yang membeli saham baru yang diterbitkan perusahaan pada tingkat harga yang disetujui dan dijamin, mencari segera investor lain untuk dapat menjual kembali surat-surat berharga tersebut. Serupa dengan perusahaan keuangan yang berfungsi hanya sebagai agen yang menghubungkan pembeli dan penjual, disebut pialang/investment broker, sedangkan dealer(investment dealer)adalah mereka yang membeli sendiri surat berharga dari penjual dan akhirnya menjual kembali ke pembeli lain. Jika bankir investasi beroperasi di pasar saham yang baru terbit, para broker dan dealer beroperasi pada transaksi surat berharga yang sudah diterbitkan.

–          Unit simpan pinjam menerima tabungan anggotanya dan sebagian tabungan anggotanya diinvestasikan terutama dalam membangun perumahan sebagai pinjaman jangka panjang, pada umumya diberikan kepada peminjam perorangan.

–          Perusahaan keuangan, adalah perusahaan yang bergerak terutama di bidang dalam memberi pinjaman ke perusahaan lain atau kepada perorangan.

Sumber-sumber dana yang lain adalah perusahaan, keluarga dan pemerintah, yang setiap saat bisa menjadi peminjam dan yang lain sebagai pihak yang meminjamkan.

Berkembangnya secara relative lembaga-lembaga ini menyajikan total aktiva perantara-perantara keuangan utama di AS dalam tahun 1990 dan trend pangsa pasar sejak tahun 1950. Lembaga-lembaga ini pada pertengahan tahun 1990 memiliki aktiva $10,3 triliun, dibandingkan dengan hutang federal

$3,2 triliun. Perhatikan juga pergeseran besar dalam pangsa pasar selama empat dasawarsa tersebut.

Pasar Keuangan, Manajer Keuangan, dan Perusahaan
                                            Pasar Keuangan

Sumber-sumber            Pasar Uang

Keuangan                      Pasar Modal            Perusahaan

 

Bank Komersial                                               Penjualan(Barang

Asosiasi simpan pinjam                                   dan jasa

Perusahaan asuransi                                                       2

Dana pensiun                                                   M   K      Kas      

Dana investasi                Pinjaman                   a    e

Bankir investasi              Obligasi            1      n    u

Broker                             Saham biasa             a    a       Piutang

Dealer                              Lainnya            4      j    n       Persediaan                        3

Rumahtangga                                                   e    g       Tanah

Perusahaan lainnya                                          r     a       Pabrik

Pemerintah                                                             n       Peralatan/Mesin 
                                                     

                                                              Tenaga kerja      Bahan baku
                                     Arus                            1. Dana yang berasal dari sumber ekstern

                                     Dana                           2. Dana dialokasikan ke proyek dan harta

                                                                  3. Manajemen siklus arus kas dalam perusahaan

                                                                  4. Pengembalian dana ke sumber keuangan

Penjelasan:

Tampak bahwa manajer keuangan menghubungkan pembiayaan perusahaan dengan sumber-sumber keuangan melalui pasar keuangan. Secara keseluruhan, semua perusahaan adalah unit-unit defisit simpanan yang memperoleh dana dan kemudian diinvestasikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebagai bagian dari proses di mana dana dialokasikan pada penggunaan yang paling produktif.

–          Memperoleh dana ekstern melalui pasar keuangan:

  1. Apa saja bentuk pembiayaan dan sumber keuangan yang tersedia ?
  2. Bagaimana cara memperoleh dana secara efisien
  3. Bagaimana struktur pembiayaan yang paling ekonomis
  4. Bagaimana bentuk, waktu, dan cara pembayarannya kepada sumber-sumber keuangan?

–          Mengendalikan dana yang diperoleh agar penggunaannya efektif:

  1. Dana sebaiknya dialokasikan pada proyek atau produk yang mana?
  2. Harta dan sumber daya apa yang harus disediakan agar dapat menghasilkan barang atau jasa?
  3. Bagaimana memantau penggunaan dana sehingga dicapai penggunaan yang paling efektif pada berbagai kegiatan operasi?

Tugas Manajer keuangan adalah melakukan pilihan-pilihan tersebut pada berbagai pasar keuangan untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan.

Efisiensi Pasar,

Agar dapat mengalokasikan modal secara efektif, pasar keuangan harus menetapkan harga surat-surat berharga hanya dengan pertimbangan-pertimbangan ekonomis berdasarkan informasi yang dipublikasikan. Dalam pasar itu, harga untuk surat-surat berharga suatu perusahaan mencerminkan estimasi investor tentang jumlah dan resiko arus kas masa yang akan datang. Karena harga saham yang lebih tinggi mencerminkan penilaian investor yang positif tentang masa yang akan datang, perusahaan-perusahaan dengan harapan arus kas yang lebih tinggi akan lebih mudah mengumpulkan modal tambahan, sedang perusahaan-perusahaan dengan harapan arus kas yang lebih rendah akan menghadapi syarat-syarat yang kurang menguntungkan bila mereka mencoba untuk mengumpulkan dana tambahan. Surat-surat berharga yang harganya ditetapkan secara efektif akan mengarahkan pasar keuangan dalam mengalokasikan dana pada penggunaannya yang paling produktif.

       Efisiensi dalam pasar saham menunjukkan secara tidak langsung bahwa seluruh informasi relevan yang tersedia tentang suatu saham langsung tercermin dalam harganya. Sebagian besar riset tentang pasar modal mendukung kesimpulan bahwa pasar itu efisien dengan bentuk lemah dan bentuk agak kuat, tetapi kemungkinan bukan efisien bentuk kuat. Pasar yang efisien dengan bentuk setengah kuat adalah di mana harga-harga langsung dan sepenuhnya mencerminkan seluruh informasi yang dipublikasikan. Agar suatu pesan berisi informasi yang relevan harus ada perubahan harga surat berharga ketika berita itu dikeluarkan. Pengujian ini memungkinkan kita untuk memisahkan informasi yang bermanfaat(laporan laba bulanan) dengan informasi yang tidak penting(perubahan nama perusahaan). Jika informasi itu mahal, ada alasan untuk percaya bahwa analisis surat berharga yang memakan biaya memberikan hasil yang cukup memadai untuk mengembalikan biayanya itu.

The Tax Environment/(Perpajakan di Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Manajemen Keuangan).

Di negara manapun, termasuk di Timor Leste, juga di Indonesia, pemerintah mempunyai pengaruh sangat besar terhadap sistem perekonomian. Terdapat kadar yang berbeda antara negara yang menganut sistem perekonomian terpimpin(negara-negara komunis), dengan negara dengan sistem perekonomian liberal(negara-negara kapitalis).  Pengaruh tersebut nampak dalam:1)pemasukan pemerintah dari dana yang tersedia dari sumber dalam negeri berupa pajak, retribusi maupun iuran, 2)pengeluaran pemerintah baik berupa pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan, dan 3)melalui peraturan atau kebijakan pemerintah dalam mengelola perekonomian, sehingga sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.

Pajak penghasilan terbagi dua yaitu -)wajib pajak orang pribadi yaitu orang yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka 12 bulan atau orang yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia serta berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia, karyawan/karyawati yang memperoleh penghasilan di luar penghasilan sehubungan penghasilan dan pekerjaan, orang-orang yang wajib menyampaikan Laporan Pajak-Pajak Pribadi(LP2P)serta kuasa(trustee)atas warisan yang belum terbagi, 2)wajib pajak badan, yaitu perseroan terbatas, perseroan komanditer, persekutuan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau lembaga, perseroan atau perkumpulan lainnya, badan usaha milik negara dan daerah seta bentuk usaha tetap di Indonesia oleh badan atau perusahaan yang tidak didirikan atau berkedudukan di Indonesia.

Tarif Pajak Penghasilan, menurut Undang-undang no 7 tahun 1983(Indonesia), tarif pajak penghasilan menganut tarif progresif :

Besarnya Penghasilan kena pajak                                        Tarif pajak

0 – Rp 10.000.000                                                                15 %

Di atas Rp 10.000.000 s.d Rp 50.000.000                            25 %

Di atas Rp 50.000.000                                                          35 %

Contoh, jika seseorang mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp 60.000.000 maka ia akan dikenai pajak sebesar:

15% x Rp 10.000.000 = Rp   1.500.000

25% x Rp 40.000.000 = Rp 10.000.000          tarif rata-rata = 15.000.000  x 100%= 25%

35% x Rp 10.000.000 = Rp   3.500.000                                   60.000.000

           Rp 60.000.000    Rp 15.000.000

Jika dibandingkan dengan ERTA(Economic Recovery Tax Act) tahun 1981:

$ 25,000 pertama…… 15 % seharga  25.000x Rp 2500 =62.500.000

$ 25,000 kedua………18 %

$ 25,000 ketiga……   30 %

$ 25,000 keempat……40 %

Selebihnya…………..46 %

Penyusutan,

Bagi pemerintah merupakan salah satu alat kebijakan guna merangsang penanaman modal. Oleh karena penyusutan dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak, maka besarnya penyusutan mempengaruhi pajak yang harus dibayar. Makin besar penyusutan berarti makin besar pula laba yang diperuntukkan bagi pemilik modal dan hal ini mengakibatkan(1)adanya keinginan untuk melakukan investasi lain atau memperluas investasi yang sudah ada serta(2)tersedianya dana guna penanaman kembali(ploughin).

Penyusutan
Golongan  Masa manfaat            % Penyusutan    Metode yang digunakan
 1                4 tahun                      50 %                      Dihitung dari nilai buku

 2                4 – 8 tahun                25 %                     Saldo menurun ganda/double declining method

 3                8 tahun                      10 %                     Saldo menurun ganda/double declining method

 4                Bangunan dan harta    5 %              

                   bergerak lainnya.                                    Dihitung dari harga perolehan(metode garis lurus)

Amortisasi,

Amortisasi, sesuai akuntansi, dilakukan terhadap hak istimewa tertentu dan biaya-biaya yang ditangguhkan seperti biaya pendirian dan perluasan modal. Amortisasi dapat dilakukan menurut masa manfaat dan satuan produksi, misalnya:

Berdasarkan masa manfaat:

Masa manfaat                      Golongan          % Amortisasi     Metode yang dipakai

                                              penyusutan

Di atas 1 tahun s/d 4 tahun       1                     50%                  Dihitung dari nilai buku

Di atas 4 tahun s/d 8 tahun       2                     25%                  Saldo menurun ganda

Di atas 8 tahun                          3                    10%                  Saldo menurun ganda

Berdasarkan satuan produksi:

Jenis hak                                                                Batasan

Hak pengusahaan hutan                                          maks. 20%/tahun

Hak penambangan                                                  maks. 20%/tahun

Hak penambangan minyak dan gas bumi               —

Pendapatan Dividen,

Dividen diperoleh dari investasi dalam bentuk saham perseroan lain. Ada dua macam investasi J investasi untuk membungakan uang menganggur dalam jangka pendek/investasi sementara dan J investasi guna memperluas jalur usaha dan bersifat jangka panjang. Investasi yang kedua inilah yang dikenai pajak dengan syarat: – )perseroan penerima menguasai minimal 25% dari jumlah modal saham yang disetor perseroan pembayar dividen, di Indonesia dan – ) antara kedua perseroan tersebut mempunyai hubungan ekonomis dalam jalur usahanya, dimana ada hubungan jual beli, sehingga ada sebagian hutang dan piutang berasal dari hubungan itu. Misalnya, PT A, sebuah industri radio, memiliki saham 25% dari jumlah modal saham yang disetor dari

PT B sebuah komponen elektronik pada tahun 1986. PT B menjual transistor dan komponen lainnya kepada

PT A  sejumlah Rp 10.000.000 dengan laba bersih 10%. Laba bersih sebesar Rp 1.000.000 tentu termasuk laba bersih PT B yang terkena pajak penghasilan misalnya dengan tarif 15%. Apabila 35% laba dibagikan dalam bentuk dividen, maka PT A menerima 25% x 35% x Rp 1.000.000=Rp 87.500 dari hubungan ekonomisnya dengan PT B;  Rp 87.500 tersebut akan termasuk laba bersih PT A dan terkena pajak penghasilan pula, misalnya dengan tarif 15%. Apabila PT A membagikan dividen sebesar 35% dari laba bersih, maka pemegang saham

PT A menerima 35% x Rp 87.500=Rp 30.625. Penerimaan dividen ini akan terkena pajak penghasilan sebesar 15%. Total pajak yang dikenakan adalah:

Tahap Keterangan Pajak yang dikenakan
1 Laba bersih PT B 15% x Rp 1.000.000= Rp 150.000
2 Penerimaan dividen PT B oleh PT A 15% x Rp      87.500= Rp   13.125
3 Pembagian dividen PT A 15% x Rp      30.625= Rp     4.593,75

           Rp 1.118.125= Rp 167.718,75

Makin tinggi tingkat pemilikan PT A terhadap PT B dan omzet jual beli diantara mereka, maka makin tinggi pula dampak pajak tiga kali di atas. Dengan adanya  pembebasan pengenaan pajak atas dividen yang dibayarkan PT B kepada PT A, maka hanya ada pajak berganda, yaitu atas(1)laba bersih PT B dan (2)pembagian dividen dari penerimaan dividen PT B kepada pemegang saham PT A. Hal ini sesuai dengan pengenaan pajak terhadap laba bersih PT A yang diperoleh dari operasinya sendiri.

Bunga dan Dividen,

Dalam peraturan perpajakan terdapat perbedaan besar antara bunga dan dividen, bunga dapat dikurangkan sebagai biaya, sedang dividen tidak. Menurut pandangan manajemen keuangan, sumber dana baik hutang maupun penambahan modal pemilik merupakan sumber ekstern. Sumber intern berupa laba yang ditahan, yakni akumulasi laba yang diperoleh dari operasi perusahaan dan belum dibagikan dalam bentuk dividen. Oleh karena adanya pandangan ini, maka dari segi manajemen keuangan perusahaan dapat memilih pembiayaan aktivitasnya dari hutang atau modal guna menutup kekurangan sumber intern.

Membeli saham atau menanam Deposito berjangka,

Seorang yang mempunyai uang lebih akan berpikir, apakah ia harus membeli saham guna memperoleh dividen atau memasukkannya dalam deposito berjangka untuk memperoleh bunga. Oleh karena dividen dikenai pajak, sedang bunga ditangguhkan pengenaan pajaknya, maka dampak pajak atas pemilihan tersebut harus dipertimbangkan, selain besar dan saat perolehan hasil penanaman. Hal ini merupakan contoh pengaruh pajak terhadap keputusan keuangan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi. Contoh Tuan Ahmad mempunyai uang Rp 10.000.000. dengan uang itu ia dapat membeli 1.000 lembar saham PT Persada dengan harga

Rp 10.000/lembar. Rasio harga terhadap laba(Price/Earning ratio)rata-rata selama 5 tahun dari saham

PT Persada adalah 2,5 dan rasio pembayaran dividennya(dividend, payout ratio)rata-rata 50%. Dividen dibayar 2 kali setahun.

Alternatif lain adalah mendepositokan uang itu dengan bunga 18% per tahun yang dibayar pada saat jatuh tempo. Jangka waktu deposito diasumsikan 1 tahun.

Perhitungannya adalah :

1. Hasil dividen:

   Dividen yang diterima 50% x Rp 10.000/2,5 x 1.000 lbr  =  Rp 2.000.000

   Dividen yang diterima pada tengah tahun I :  Rp 1.000.000(0,5 x 2.000.000)

   Dividen yang diterima pada akhir tahun I :    Rp 1.000.000(0,5 x 2.000.000)

2. Pajak atas dividen

   Atas dividen tengah tahun I:                  15% x Rp 1.000.000=  Rp 150.000

   Atas dividen akhir tahun  I:                    15% x Rp 1.000.000= Rp 150.000           Rp 300.000                                                               

3. Bunga deposito: Bunga yang diterima : 18% x Rp 10.000.000 =Rp 1.800.000

4. Perbandingan arus kas dengan tingkat bunga 18% per tahun

Masa Alternatif

Saham (1)

Alternatif

Deposito (2)

Selisih  Arus

Kas(1) – (2)

Faktor nilai

Sekarang (4)*

Nilai sekarang Arus kas

(3) x (4)

Tengah tahun I

Akhir  tahun I

   850.000*

   850.000

1.700.000

    –

1.800.000

1.800.000

 850.000

(950.000)

100.000

0,9174*

0,8417*

* lihat tabel.

779.790

799.615

  19.825

*)diperoleh dari 1.000.000- 150.000; ** untuk tiap tengah tahun dengan tingkat bunga 18% atau 9 %

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang(yang dapat dipaksakan)dengan tidak mendapat jasa timbal(kontraprestasi)yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Teori yang mendukung pemungutan pajak:

  1.  
    1. Teori  Asuransi

                           Negara melindungi keselamatan jiwa, hartabenda dan hak-hak rakyatnya

  1.  
    1. Teori Kepentingan, untuk kepentingan setiap orang
    2. Teori daya pikul

                           Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai  

                           dengan daya pikul masing- masing orang. Ada 2 pendekatan subyektif: memperhatikan    

                           besarnya kebutuhan materiil yang harus dipenuhi.

                           Unsur obyektif dengan melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang dimiliki seseorang.

  1.  
    1. Teori bakti, sebagai warga negara yang berbakti rakyat harus menyadari bahwa membayar pajak adalah suatu kewajiban.
    2. Teori asas daya beli, memungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara. Negara menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat, kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan.

 

Nilai sekarang factor bunga $1dengan bunga I selama n periode NSFB i,n = 1/(1+i)n

period 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%
1

2

3

4

5

6

7

8

.990

.980

.971

.961

.951

.942

.933

.923

.980

.853

.971

.789

.962

.822

.952

.677

.943

.627

.935

.582

.926

.540

.917

.502

.909

.467

 

period 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20%
1

2

3

4

5

6

7

8

.901

.434

.893

.404

.885

.376

.877

.351

.870

.327

.862

.305

.855

.285

.847

.266

.840

.249

.833

.233

 

Nilai kemudian factor bunga $1dengan bunga I selama n periode NKFB i,n = (1+i)n

period 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%
1

2

3

4

5

6

7

8

1.010

1.020

1.030

1.041

1.051

1.062

1.072

1.083

1.020

1.172

1.030

1.267

1.040

1.369

1.050

1.477

1.060

1.594

1.070

1.718

1.080

1.851

1.090

1.993

1.100

2.144

 

period 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20%
1

2

3

4

5

6

7

8

1.110

2.305

1.120

2.476

1.130

2.658

1.140

2.853

1.150

3.059

1.160

3.278

1.170

3.511

1.180

3.759

1.190

4.021

1.200

4.300

 

The Time Value of Money/Nilai waktu dari uang

Pengetahuan tentang nilai waktu dari uang penting untuk memahami hal-hal yang berhubungan dengan keputusan-keputusan struktur keuangan, pemilihan-pemilihan proyek, keputusan- keputusan lease/sewa atau pinjam, pendanaan kembali obligasi, penilaian surat berharga, dan keseluruhan permasalahan biaya modal.

Sifat Keputusan-keputusan keuangan, melibatkan suatu perbandingan masa sekarang dan masa yang akan datang. Misalnya, pertimbangkanlah suatu investasi sebesar $ 1,000 hari ini akan menghasilkan $1,100 pada akhir tahun. Investasi ini memberikan hasil pengembalian/return 10% (100/1000 x100%)atas investasi kita. Jika biaya dana 12%(10% – 12%), investasi ini bukan investasi yang baik karena tidak menutup biaya dana kita. Jika biaya dana 8%, kita memperoleh keuntungan bersih. Dana mempunyak kemampuan menghasilkan laba, $ 1,000 hari ini tidaklah sama dengan $ 1,000 yang diterima setahun kemudian.

Nilai yang akan datang/Future value dan Bunga majemuk

Bunga majemuk terjadi ketika bunga yang dibayarkan selama periode pertama ditambahkan pada pokoknya; kemudian selama periode kedua, bunga yang diterima dihitung berdasarkan jumlah yang baru ini.

Misalnya, kita memasukkan $ 100 ke dalam tabungan dengan tingkat suku bunga majemuk 6% setiap tahunnya. Bagaimana pertambahan tabungan kita? Pada akhir tahun pertama, kita mendapatkan bunga 6% atau $6 dari setoran awal sebesar $100, memberikan jumlah baru dalam tabungan kita sebesar $106, dengan rumus matematikanya:
FV1 = PV(1+i)

Di mana FV1 = nilai masa depan(future value) investasi di akhir 1 tahun

                     i = tingkat suku bunga tahunan/diskonto

                 PV = nilai sekarang(present value), atau jumlah investasi awal pada tahun pertama

Jelasnya: FV1 = PV(1+i)

                        = $100(1+0,06)

                        = $100(1,06)

                        =$106

Selanjutnya pada akhir tahun kedua kita akan mendapat bunga sebesar= 6% x $106 =$ 6.36(kita menerima bunga yang didapat dari nilai sekarang dari akhir tahun 1), inilah konsep bunga majemuk.

FV2 = FV1 (1+i)

Jelasnya: FV2 = FV1 (1+i)

                        = $106(1+0,06)

                        = $106(1,06)

                        =$112.36

Atau dengan rumus yang lain:

FV2 = PV(1+i)(1+i)

       = PV(1+i)2

Pada akhir tahun ketiga kita akan mendapat bunga sebesar= 6% x $112.36 =$ 6.74(kita menerima bunga yang didapat dari nilai sekarang dari akhir tahun 2)

FV3 = FV2 (1+i)

Jelasnya: FV3 = FV2 (1+i)

                        = $112.36(1+0,06)

                        = $112.36(1,06)

                        = $119.10

Atau dengan rumus yang lain:

FV3 = PV(1+i)(1+i) (1+i)

       = PV(1+i)3

Pola ini akan berlanjut terus, sehingga kita dapat mengunakan rumus ini secara umum untuk menunjukkan nilai investasi yang dimajemukkan pertahun dengan tingkat pertumbuhan i untuk tahun ke-n adalah:

FVn = FV2 (1+i)n

Tahun Nilai Awal Bunga yang Didapat Nilai Akhir
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

$100.00

  106.00

  112.36

  119.10

  126.25

  133.82

  141.85

  150.36

  159.38

  168.95

 $ 6.00

    6.36

    6.74

    7.15

    7.57

    8.03

    8.51

    9.02

    9.57

  10.13

$106.00

  112.36

  119.10

  126.25

  133.82

  141.85

  150.36

  159.38

  168.95

  179.08

Arus kas masa depan diasumsikan terjadi pada periode akhir selama arus kas itu dihasilkan. Sebagai contoh, jika arus kas sebesar $133.82 terjadi pada tahun ke-5, diperkirakan arus kas yang terjadi pada akhir tahun ke-5, menjadi awal periode tahun ke-6.

Nilai sekarang,

untuk menghitung nilai sekarang/Present Value, kita menghitungnya secara terbalik dengan nilai yang akan datang/Future Value yaitu kita mengetahui nilai beberapa tahun yang akan datang untuk mengetahui berapa nilainya sekarang. Jelasnya:

PVn = FVn

          (1+i)n

Contoh: Berapakah besarnya Nilai sekarang/PV dari uang sebesar $ 1,260.00 yang akan kita terima pada akhir tahun ke-5 yang akan datang atas dasar bunga majemuk 4%?

Jawaban :

PVn = FVn

          (1+i)n

PV5 = FV5

          (1+i)5

PV5 = 1260

          (1+0,04)

PV5 = 1260

           (1,04)5  

       = 1260

           1,217

       = $1,035.00

Menentukan tingkat Diskonto/Bunga,

Kita dapat menggunakan rumus yang sama:

PVn = FVn

          (1+i)n

Kita mempertimbangkan untuk melakukan investasi dalam satu tahun. Jika kita mendepositokan dana kita di bank sebesar $ 250.00. Setelah satu tahun akan menjadi $ 275.00. Berapakah tingkat diskonto/bunga investasi itu ?

 PV1 = FV1

          (1+i)1

$250=275

          (1+i)

1+i = 275  = 1,10       

         250

   i = 1,10 – 1

   i = 0,10

   i = 10%

Contoh : PT “Moris Klamar” melakukan investasi pada penanaman kemiri dengan total investasi sebesar $1,000.  Pohon kemiri ini akan dipanen setelah 8 tahun mendatang dan dapat dijual $3,000

Berapa tingkat keuntungan atau Rate of Return pada investasi itu?

Jawaban:

PV =  $1,000; FV= $ 3,000; n=8 tahun; I = ?

PV = FV(PVIF,i, n)

$1,000=$3,000(PVIF,i, 8)

(PVIF,i, 8)= 0,3333

Lihat tabel PVIF, cari baris n=8

Masalahnya tidak ada nilai yang tepat, mendekati 0,3333

Untuk i = 14 %               0,351

Untuk i = 15 %               0,327

Untuk mencari i yang menghasilkan 0,3333, menggunakan teknik interpolasi:

AB = EC  = 0,351- 0,327 = 0,333- 0,327

BD    CD     0,15 – 0,14        0,15 – x

Perkalian silang = (0,024)(0,15- x)=(0,006)(0,01)

0,0036- 0,024 x = 0,00006

0,024 x = 0,0036-0,00006—.> 0,024 x = 0,00354

x= 0,00354/0,024=0,1475 x 100% = 14,75 %

jadi i adalah 14,75%

       Nilai

                                 A

      0,351

                                               E

      0,333

      0,327                  B        C           D

                                 14%    x      15%

 

Teknik penganggaran Modal / Capital Budgeting Techniques(pertemuan 9 dan 10)

Penganggaran modal/capital budgeting, meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang, di mana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh pengeluaran investasi yang jelas misalnya pengeluaran untuk tanah, bangunan dan mesin, serta tambahan modal kerja permanen sesuai dengan ekspansi pabrik. Suatu kampanya promosi dan pengiklanan, atau suatu program penelitian dan pengembangan juga mempunyai dampak lebih dari satu tahun, sehingga dapat digolongkan sebagai pengeluaran penganggaran modal.

Kita akan membahas proses penganggaran modal dan teknik-teknik yang umum digunakan oleh perusahaan bisnis, konsep bunga majemuk juga akan digunakan.

–          Kompleksitas penganggaran modal misalnya berhubungan dengan proyek-proyek baru dan besar tidaklah mudah(memproduksi pesawat Concorde) dan investasi pusat tenaga nuklir. Kompleksitas keputusan keputusan investasi harus dikelola dengan baik untuk mencapai operasi yang menguntungkan.

–          Kerangka strategis untuk keputusan penganggaran modal, penganggaran modal harus diintegrasikan dengan perencanaan strategis karena investasi yang berlebihan atau investasi yang tidak mencukupi akan mempunyai konsekuensi yang  serius terhadap masa depan perusahaan. Jika perusahaan menanamkan terlalu banyak dalam aktiva tetap, perusahaan akan menanggung beban berat yang tidak perlu.

–          Kategori keputusan Penganggaran modal menyangkut hal-hal berikut:

1. Besar proyek: besar dapat diukur dengan dana yang diperlukan atau jenis sumber daya langka lainnya yang diperlukan seperti tanah, luas lantai untuk peralatan, dan jenis-jenis personil manajerial yang dibutuhkan.

2. Dampak terhadap risiko bisnis, apakah risiko dalam portofolio kegiatan perusahaan akan berubah dengan adanya investasi baru. Salah satu cara yaitu menganalisis dampak terhadap risiko adalah dengan membedakan antara investasi intern dan investasi ekstern berupa merjer dan pengambilalihan.

3. Penurunan biaya dan peningkatan pendapatan, di sini perlu membedakan antara tiga kategori investasi yaitu penggantian/replacement(perusahaan mempunyai gagasan yang baik mengenai penghematan biaya dengan mengganti aktiva lama, dan ia mengetahui konsekuensi dari tidak dilakukannya penggantian, perluasan/expansion(ada usulan untuk menambah lebih banyak lagi mesin dari jenis yang sekarang dipakai) , dan pertumbuhan(karena ada lini produk baru atau pasar geografis baru, seperti investasi luar  negeri).

4. Investasi yang Diharuskan(mandatory), misalnya investasi yang diharuskan oleh aturan pemerintah(contoh pemasangan alat pengendalian polusi, usulan untuk mendorong moral dan produktivitas karyawan dengan memasang sistem musik)

5.Tingkat ketergantungan/ degree of Dependence

Proyek-proyek yang independen tidak memiliki interelasi atau hubungan timbal balik. Misalnya pemasangan alat baru untuk memproduksi produk A dan memasang peralatan untuk memproduksi produk B di mana

produk A dan B sama sekali berbeda.

6. Aspek Administrasi,

Setelah disusun suatu anggaran modal, maka harus dibuat jadual/skedul pembiayaannya. Biasanya bagian keuangan perusahaan bertanggung jawab dalam membuat jadual dan pencarian dana sesuai dengan kebutuhan investasi.

– Evaluasi metode-metode Penentuan Peringkat Alternatif

Pokok penganggaran modal – yang menjadi pokok juga dari semua analisis keuangan- adalah mengambil keputusan yang akan memaksimalkan nilai perusahaan. Proses penganggaran modal dirancang untuk menjawab 2 pertanyaan:

1).Mana di antara berbagai investasi saling menyingkirkan/mutually exclusive yang harus dipilih?

2).Berapa banyak proyek, secara total, yang harus diterima?

Hal-hal tersebut berhubungan dengan:

● Kriteria penyusunan peringkat alternatif – suatu tinjauan, ada 9 kriteria yaitu:

1. Pengembalian Kas/cash payback, PB

2. Pengembalian Kas yang didiskontokan/discounted cash payback, DPB

3. Tingkat hasil pengembalian akuntansi / Accounting rate of return, ARR

4. Nilai sekarang bersih/net present value, NPV

5. Tingkat hasil pengembalian internal/ internal rate of return, IRR

6. Nilai akhir bersih/net terminal value, NTV

7. Hasil pengembalian biaya kesempatan/opportunity cost return, OCR

8. Indeks profitabilitas/profitability index, PI

9. Tingkat hasil pengembalian perpetuitas/perpetuity rate of return, PRR

    –  Beberapa prinsip umum

Dalam membandingkan berbagai kriteria penganggaran modal, perlu disusun beberapa pedoman. Apakah sifat-sifat suatu kriteria yang ideal? Pengambilan keputusan yang optimal harus mempunyai 4 ciri yaitu:

  1. Pertimbangan atas semua arus kas dengan tepat
  2. Pendiskontoan arus kas pada biaya modal yang sesuai, yaitu biaya kesempatan atas modal yang ditentukan oleh pasar
  3. Pemilihan satu proyek dari sekelompok proyek yang saling eksklusif/ mutually exclusive, yang akan memaksimumkan kekayaan pemegang saham/shareholders’ wealth
  4. Memungkinkan para manajer mempertimbangkan setiap proyek secara independen dari proyek-proyek lain.

Tabel arus kas untuk 4 proyek yang bersifat saling eksklusif

                                    Arus kas dalam ribuan dolar

Tahun A B C D PVIF @ 10 %
0

1

2

3

4

5

$ – 1.500

        150

     1.350

        150

       -150

       -600

$ – 1.500

            0

            0

        450

     1.050

     1.950

$ – 1.500

        150

        300

        450

        600

     1.875

$ – 1.500

        300

        450

        750

        750

        900

1,000

0,909

0,826

0,751

0,683

0,621

–         
Data untuk evaluasi

Pada tabel itu memberikan arus kas untuk 4 proyek yang bersifat saling eksklusif, memiliki umur yang sama yaitu 5 tahun, memerlukan pengeluaran investasi yang sama yaitu $ 1,500. Sekali diterima, tidak ada proyek yang dapat dibatalkan begitu saja, tanpa terjadinya arus kas keluar seperti yang diperkirakan. Contoh  Proyek A mempunyai arus kas negatif pada tahun ke 4 dan ke 5. Jika proyek ini diterima maka arus kas keluar yang diperkirakan harus terjadi. Misalnya pada instalasi pabrik listrik tenaga nuklir. Biaya untuk menonaktifkan pada akhir umur ekonomis instalasi bisa sebesar biaya konstruksi awal dan biaya tersebut harus dipertimbangkan.

PVIF @ 10 % , merupakan faktor diskonto yang sesuai untuk nilai sekarang arus kas, dengan asumsi bahwa biaya kesempatan yang sesuai untuk modal adalah 10 %.

Jika ke empat proyek diasumsikan mempunyai risiko yang sama, maka arus kasnya dapat didiskonto dengan suku bunga yang sama.

Untuk sementara biaya modal yang dipertimbangkan adalah biaya kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi. Artinya jika perusahaan tidak melakukan investasi tertentu, maka terjadi penghematan biaya investasi. Jika ditanamkan pada proyek lain yang sama dengan risiko yang sama, yang menghasilkan tingkat pengembalian 10 %, maka biaya kesempatan atas investasi yang pertama adalah 10 %.

 

Tabel arus kas untuk 3 proyek dan jangka waktu pengembaliannya

Arus untuk 3 proyek dan Jangka pengembaliannya

Tahun Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3 Proyek 1 dan 3 Proyek 2 dan 3
0

1

2

3

Jangka pengembalian(tahun)*

$ -1

    0

    2

   -1

    2

$ -1

    1

    0

    1

    1

$ -1

    0

    0

    3

    3

$ -2

    0

    2

    2

    2 

$ -2

    1

    0

    4

    3

Proyek 1, setelah 2 tahun(-1+0+2=+1), Proyek 2, setelah 1 tahun(-1+1=0), Proyek 3, setelah 3 tahun

(-1+0+0+3=2), Proyek 1 dan 3, setelah 2 tahun(-2+0+2=0), Proyek 2 dan 3, setelah 3 tahun(-2+1+0+4=3)

 

1. Metode Jangka Pengembalian Kas/cash payback, PB

Periode jangka pengembalian merupakan jumlah tahun yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi awal. Jangka pengembalian untuk empat proyek A, B, C dan D adalah sebagai berikut:

–          Proyek A, jangka pengembalian 2 tahun(-1500+150+1350=0)

–          Proyek B, jangka pengembalian 4 tahun(-1500+0+0+450+1050=0)

–          Proyek C, jangka pengembalian 4 tahun(-1500+150+300+450+600=0)

–          Proyek D, jangka pengembalian 3 tahun(-1500+300+450+750=0)

Dengan menggunakan Metode Jangka Pengembalian maka Proyek A akan dipilih. Tetapi jika melihat arus kasnya (selama 5 tahun), Proyek A adalah yang terjelek, jelasnya:

Proyek A = 150+1350+150-150-600= 900; Proyek B = 0+0+450+1050+1950=3450

Proyek C=150+300+450+600+1875=3375; Proyek D = 300+450+750+750+900=3150

  2. Pengembalian Kas yang didiskontokan/discounted cash payback, DPB

DPB yaitu jumlah tahun yang diperlukan agar jumlah arus kas yang didiskontokan dengan k (biaya modal),   

sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran awal.

Proyek A

Tahun Arus kas PVIF @ 10% Nilai sekarang* Nilai sekarang kumulatif
0(2003)

1(2004)

2(2005)

3(2006)

4(2007)

5(2008)

$ – 1.500

        150

     1.350

        150

       -150

       -600

1,000

0,909

0,826

0,751

0,683

0,621

 $ – 1.500

         136.35

      1.115.1

         112.65

      –  102.45

      –  372.60

$ – 1.500

   – 1.363.65(-1500+136.35)

   –    248.55(-1.363.65+1.115.1)

   –    135.90(-248.55+112.65)

   –    238.35(- 135.90-102.45)

   –    610.95(- 238.35 – 372.60)

Proyek B

Tahun Arus kas PVIF @ 10% Nilai sekarang* Nilai sekarang kumulatif
0(2003)

1(2004)

2(2005)

3(2006)

4(2007)

5(2008)

$ – 1.500

        0

        0

        450

       1150

       1950

1,000

0,909

0,826

0,751

0,683

0,621

 $ – 1.500

             0

             0

         337.95

         785.45

       1210.95

$ – 1.500

   – 1.500(-1500+0)

   – 1.500(-1500+0)

   – 1.162.05(-1500+337.95)

   –    376.60(- 1162.05+785.45)

   +   834.35(- 376.60 + 1210.95)

Proyek C

Tahun Arus kas PVIF @ 10% Nilai sekarang* Nilai sekarang kumulatif
0(2003)

1(2004)

2(2005)

3(2006)

4(2007)

5(2008)

$ – 1.500

        150

        300

        450

        600

       1875

1,000

0,909

0,826

0,751

0,683

0,621

 $ – 1.500

         136.35  

         247.8

         337.95

         409.80

       1164.375

$ – 1.500

   – 1.363.65(-1500+136.35)

   – 1.115.85(-1363.65+247.80)

   – 777.90(- 1.115.85+337.95)

   –    368.10(- 777.90+409.80)

   +  796.275(- 368.10 +1164.375)

Proyek D

Tahun Arus kas PVIF @ 10% Nilai sekarang)* Nilai sekarang kumulatif
0(2003)

1(2004)

2(2005)

3(2006)

4(2007)

5(2008)

$ – 1.500

        300

        450

        750

        750

        900

1,000

0,909

0,826

0,751

0,683

0,621

 $ – 1.500

         272.7 

         371.7

         563.25

         512.25

        558.90

$ – 1.500

   – 1.227.30(-1500+272.70)

   –    855.60(-1.227.30+371.7)

   – 292.35(-855.60+563.25)

   + 219.90(-292.35+512.25)

   +  778.80(219.90+558.90)

)*Nilai sekarang adalah pengembalian kas yang didiskontokan.

Dengan menggunakan Pengembalian Kas yang didiskontokan maka Proyek B akan dipilih.

  1. Tingkat hasil pengembalian akuntansi / Accounting rate of return, ARR

Dalam praktek ARR, adalah rasio laba bersih/NI terhadap nilai aktiva tetap setelah disusutkan, dengan mengasumsikan penyusutan garis lurus sebesar $ 300/tahun.

Proyek A

Tahun Arus kas Laba bersih Nilai investasi setelah disusutkan ARR
0(2003)

1(2004)

2(2005)

3(2006)

4(2007)

5(2008)

$ – 1.500

        150

     1.350

        150

       -150

       -600

 $           –

        0(150-150)

   1.200(1350-150)

   0(150-1350+1200)

-300(-150-150+0)

-1050(-750-300)

 $  1.500(1500-0)

     1.200(1500-300)

        900(1200-300)

        600(900-300)

        300(600-300)

            0(300-300)

  0/1500  x 100%=0

  0/1200 x 100%=0

  1200/900 x 100%= 133.33%

  0/600 x 100%= 0

 -300/300 x 100%= -100%

– 1050/0 x 100 %= – tak

terhingga

Proyek B

Tahun Arus kas Laba bersih Nilai investasi setelah disusutkan ARR
0(2003)

1(2004)

2(2005)

3(2006)

4(2007)

5(2008)

$ – 1.500

        0

        0

        450

       1150

       1950

$       –

       0(0-0) 

       0(0-0)

450(450-0)

1150(1150-450+450)

1950(1950-1150+1150)

 $  1.500(1500-0)

     1.200(1500-300)

        900(1200-300)

        600(900-300)

        300(600-300)

            0(300-300)

0/1500 x 100 %=0

0/1200 x 100%=0

0/900 x100%=0

450/600 x 100%=75%

1150/300 x 100%=383,33%

1950/0 x 100%=tak

terhingga

 

Proyek C

Tahun Arus kas Laba bersih Nilai investasi setelah disusutkan ARR
0(2003)

1(2004)

2(2005)

3(2006)

4(2007)

5(2008)

$ – 1.500

        150

        300

        450

        600

       1875

 $           –

        0(150-150)

   150(300-150+0)

   300(450-300+150)

450(600-450+300)

1725(1875-600+450)

 $  1.500(1500-0)

     1.200(1500-300)

        900(1200-300)

        600(900-300)

        300(600-300)

            0(300-300)

  0/1500  x 100%=0

  0/1200 x 100%=0

  150/900 x 100%= 16.67%

  300/600 x 100%= 50%

 450/300 x 100%= 150%

1725/0 x 100 %= – tak

terhingga

Proyek D

Tahun Arus kas Laba bersih Nilai investasi setelah disusutkan ARR
0(2003)

1(2004)

2(2005)

3(2006)

4(2007)

5(2008)

$ – 1.500

        300

        450

        750

        750

        900

$       –

      0(300-300) 

 150(450-300+0)

450(750-450+150)

450(750-750+450)

600(900-750+450)

 $  1.500(1500-0)

     1.200(1500-300)

        900(1200-300)

        600(900-300)

        300(600-300)

            0(300-300)

0/1500 x 100 %=0

0/1200 x 100%=0

150/900 x100%=16,67 %

450/600 x 100%=75%

450/300 x 100%=150%

600/0 x 100%=tak

terhingga

Berdasarkan kriterian ARR, proyek B yang terbaik.

   Definisi lain dari ARR, adalah dihitung dengan merata-rata arus kas yang diharapkan atas lamanya suatu proyek dan kemudian membaginya dengan pengeluaran investasi awal.

                n  

ARR =   ∑  Arus kas t / n  : Io

               t =0

Io = Pengeluaran kas awal = $ 1500

n = umur proyek = 5 tahun

Berdasarkan tabel tersebut maka:

ARR Proyek A = { -1500 +150+1350+150-150-600} : 1500 x 100%= (-600):1500x 100%= – 8 %

5                                                                                                              5

ARR Proyek B = { -1500 +0+0+450+1050+1950} : 1500 x 100%= (1950):1500x 100%= 26 %

                                                 5                                                               5

ARR Proyek C = { -1500 +150+300+450+600+1875} : 1500 x 100%= (1875):1500x 100%= 25 %

                                                 5                                                                     5

ARR Proyek D = { -1500 +300+450+750+750+900} : 1500 x 100%= (1650):1500x 100%= 22 %

                                                 5                                                                  5

Berdasarkan kriteria ARR, proyek B yang dipilih.

4. Nilai sekarang bersih/net present value, NPV

Mengarah pada pengembangan teknik arus kas diskonto/discounted cash flow/DCF, yang memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai sekarang bersih atau nilai tunai bersih/net present value/NPV. Cara pendekatannya adalah dengan mencari nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari suatu investasi, yang didiskonto pada biaya modal dan nilainya dikurangi dengan pengeluaran biaya awal proyek. Jika NPV nya positif, makaa sebaiknya proyek dijalankan; jika NPV negatif sebaiknya proyek ditolak. Jika dua proyek bersifat saling eksklusif maka yang dipilih adalah proyek dengan nilai yang tertinggi.

Hitunglah juga untuk proyek-proyek A,B dan D. Proyek mana yang harus ditolak dan mana yang diterima.

Nilai sekarang bersih dari suatu proyek adalah tepat sama dengan kenaikan kekayaan pemegang saham. Dalam kasus ini proyek cukup menghasilkan arus kas untuk memenuhi:

Contoh prosedur perhitungan NPV proyek C

Tahun Arus Kas     x    PVIF = Nilai sekarang(PV) 
0

1

2

3

4

5

$ – 1.500           1,000 =  $ – 1.500.00             

        150            0,909           136.35

        300            0,826           247.80

        450            0,751           337.95

        600            0,683           409.80

     1.875            0,621        1.164.38

                                NPV=    796.28

1) Membayar lunas seluruh bunga kepada pemberi pinjaman yang telah menyediakan dana untuk membiayai proyek, 2) Membayar semua imbalan yang diharapkan(dividen dan kenaikan nilai modal) kepada pemegang saham yang telah menanamkan modalnya pada proyek, 3) Membayar kembali pokok investasi, Io yang ditanamkan di proyek. Jadi proyek dengan NPV nol adalah proyek yang menghasilkan pengembalian yang cukup untuk menutup semua kewajiban ke pemegang saham, masing-masing sesuai dengan pengembalian yang mereka harapkan atas risiko yang mereka ambil. Proyek dengan NPV positip menghasilkan lebih daripada tingkat hasil pengembalian yang diperlukan, dan pemodal/equity holders akan menerima semua kelebihan arus kas karena pemberi pinjaman/debt holders hanya berhak menntut suatu jumlah yang tetap. Akibatnya kekayaan pemodal meningkat sama dengan nilai sekarang bersih/NPV di proyek tersebut.  Kaitan langsung antara NPV dengan kekayaan pemegang saham menempatkan kriteria NPV penting dalam pengambilan keputusan.

How the Market Determines Discount Rates/Bagaimana Pasar menentukan suku bunga ?/Pertemuan 11

Data suku bunga dan tingkat hasil pengembalian memberikan informasi bagi para manajer keuangan untuk dapat menentukan biaya kesempatan dari Investasi. Hasil pengembalian atas Investasi harus melebihi suku bunga pasar atas proyek-proyek dengan resiko yang ekuivalen. Suku bunga(misalnya, suku bunga atas obligasi pemerintah AS)dan tingkat hasil pengembalian(misalnya, tingkat pengembalian atas saham biasa).

Aktiva dan surat berharga yang berlainan dapat memiliki tingkat hasil pengembalian yang berbeda. Contoh(disunting oleh Ibbotson and Sinquefield sepanjang periode waktu 1926 – 1989)

Saham biasa/Common stocks 10,3 %

Saham perusahaan yang lebih kecil/Stocks of smaller companies 12,2 %

Obligasi perusahaan jangka panjang/Long-term corporate bonds 5,2 %

Obligasi pemerintah AS jangka panjang/Long- term US corporate bonds 4,6 %

Keuangan AS /Short- term US Treasury 3,6 %

Inflasi/Inflation 3,1 %

Tingkat hasil pengembalian nominal sebelum pajak dipengaruhi oleh 4 unsur yaitu:

1). tingkat hasil pengembalian yang nyata/riil yang diharapkan, 2). Inflasi yang diharapkan sepanjang umur aktiva tersebut, 3) likuiditas aktiva dan 4) risiko yang dikandung dalam aktiva tersebut.

 Sehingga suku bunga merupakan fungsi dari 4 unsur tersebut:

Tingkat hasil pengembalian nominal = f [ E( tingkat hasil pengembalian nyata), E(inflasi), E(premi                     

                                                                           likuiditas), E(premi resiko)].

 

                                                                

Setiap unsur di sisi kanan didahului suatu operator perkiraan(expectation)yang dilambangkan dengan E. Contoh E(inflasi)adalah estimasi inflasi di masa yang akan datang, yang ditentukan oleh pasar.

Suku bunga nyata/ real interest rate

Suku bunga nyata, dalam dunia tanpa inflasi atau ketidakpastian, adalah suatu tingkat yang menyamakan permintaan atas dana dengan penawarannya. Masyarakat meminta dana untuk diinvestasikan dalam proyek-proyek yang menguntungkan. Skedul permintaan ini miring menurun karena kita berasumsi bahwa dengan semakin banyaknya uang diinvestasikan, investor mulai kehabisan proyek-proyek yang menguntungkan dan akibatnya, tingkat hasil pengembalian yang diharapkan atas investasi marjinal menurun. Skedul penawaran miring menaik karena diperlukan tingkat hasil pengembalian yang semakin tinggi untuk merangsang masyarakat agar meminjamkan lebih banyak lagi uang. Tingkat hasil pengembalian nyata menyamakan penawaran dan permintaan, terlihat dalam gambar berikut. Proyek-proyek yang memberikan hasil lebih tinggi daripada suku bunga nyata tersebut akan dilaksanakan dan dana yang dipinjam akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek itu.

               Pengembalian                                                         Penawaran = f( biaya kesempatan dari dana yang                       

                                                                                                         Dipinjamkan)                                                                                        

                             Suku bunga nyata

                                                                                                   Permintaan= f(pengembalian atas investasi)

                                                                 Total yang dipinjam sama dengan yang dipinjamkan

                                                           Pinjaman dana

Skedul kesempatan Investasi untuk 2 individu

       rA = percent                                                                rB = percent

       Untuk individu A                                                       Untuk individu B

          25                                                                          25

          20                                                                          20  B

               A

          15                                                                          15

   rA =10                   C                                                     10

            5                   IA=1 2                                       rB = 5                   D

                                          3                                                    IB = 1 1

                                                                                                          2

             0        1        2        3        4       5                            0         1          2       3       4        5 

                  Investasi dalam jutaan dolar                                 Investasi dalam jutaan dolar

Persamaan Aljabar untuk individu A dan individu B adalah:

rA = $ 15 – 3 IA     atau IA  = $ 5 – (1/3) rA  

Lihat segitiga pada kurva individu A

Titik A(0,15) dan Titik C(1 2 , 10)

                                             3

▲ y    =   $15 – $10  =     $ 5   = 5 : – 5/3 = – 3/5 x 5 = – 3 IA   

▲ x             0 –  1 2       –   1 2               

                             3               3

Maka A akan memperoleh 0.5 x $ 1 2  juta  x 5% = $ 41,667(rumus segiyiga siku-siku ½ kali kaki-kakinya)

                                                           3

rB = $ 20 – 10 IB     atau IB  = $ 2 – (1/10) rB

Lihat segitiga pada kurva individu B

Titik B(0,20) dan Titik D(1 1 , 5)

                                             2

▲ y    =   $20 – $5  =     $ 15   = 15 : – 3/2 = – 2/3 x 15 = – 10 IB

▲ x             0 –  1 1       –   1 1              

                             2               2

Maka B akan memperoleh 0.5 x $ 1 1  juta  x 15% = $ 112,500

                                                           2

Struktur waktu dari tingkat suku bunga,

Suku bunga (persen)

13      ●        ●                                   ●     ●            ●               ● kurva hasil, 12 Januari1984

12

11                                 ●             ●       ●           ●                ● kurva hasil, 17 Januari 1980                   

10

  9      ●       ●              ●                  

  8                                                   ●        ●            ●              ● kurva hasil, 23 Agustus 1990

  7      ●       ●              ●   // ●

  6                                                          ●            ●                ● kurva hasil, rata-rata 1976

  5      ●       ●                               ●

  4                               ●     //   ●       

  3

  2

  1

  0      3      6               1   / /   2     3         5         7            10                                   20        

        Bulan                 Tahun                                                                           Tahun

                                                 Jatuh tempo

Gambar tersebut di atas menunjukkan struktur waktu dan tingkat suku bunga dalam 4 tahun, tahun 1976, 1980,1984, dan 1990. Pada tahun 1976, polanya menunjukkan hasil yang semakin meningkat, tahun 1984 dan tahun 1990 mempunyai pola yang serupa tetapi bergeser ke atas dari kurva 1976. Kurva tahun 1980, menunjukkan pola yang tinggi pada awalnya, kemudian menurun hingga tahun ke lima dan untuk selanjutnya relatif mendatar. Struktur waktu dari tingkat suku bunga menerangkan hubungan antara suku bunga dengan jatuh tempo pinjaman.

Hasil bunga hingga jatuh tempo pada Obligasi jangka panjang dihitung dengan cara yang sama seperti menghitung tingkat pengembalian interns atas surat berharga.

Misalnya, suatu obligasi yang bersedia membayar kupon 14% pada setiap akhir tahun selama tiga tahun dan kemudian membayar nilai nominal $ 1,000. Harga obligasi sekarang(Bo)adalah $1,099.47(1,099.47/1,000 x

100 %= 9,947 %). Maka hasil bunga hingga jatuh tempo/yield to maturity, yang dilambangkan dengan oRT  dihitung sebagai berikut adalah 10 %.(buktikan !)

         T

Bo = ∑    kupon t  +   nilai nominal

        t=1 (1+ oRT)       (1+ oRT) T   

                     3

$1,099.47 = ∑     $ 140      +      $ 1,000  

                    t=1  (1+ oR3)       (1+ oR3)3 

 $1,099.47= $ 140      +    $ 140      +    $ 140   +    $ 1,000   

                   (1+ oR3) 1      (1+ oR3)2       (1+ oR3)3    (1+ oR3) 3     

$1,099.47 =  $ 1,140  +  $ 140    +   $ 140

                   (1+ oR3)3     (1+ oR3)2    (1+ oR3)

Kita samakan penyebutnya:

$1,099.47 = $ 1,140 + $ 140(1+ oR3)1 + $ 140 (1+ oR3)

                                          (1+ oR3)

(1+ oR3)=  $ 1,140 + $ 140(1+ oR3)1 + $ 140 (1+ oR3)2                                                                                                                    

                                      $1,099.47

(1+ oR3)$ 1,140   –     $ 140(1+ oR3–   $ 140 (1+ oR3)= 0

                   $ 1,099.47    $ 1,099.47             $ 1,099.47

Kita urutkan menurut pangkatnya:

(1+ oR3)3  – 0,127334 (1+ oR3) – 0,127334 (1+ oR3) – 1,036863 = 0   

Misalkan oR3 =10 %, maka hasilnya =

(1+0.1)3 – 0,12733 (1+ 0.1)  0,12733 (1+0. 1) -1,036863  =

1,331 – 0.1540693 – 0.1400674- 1,036863  = 1.331-1.3309997=0.0000003

Maka hasil bunga hingga jatuh tempo/yield to maturity, yang dilambangkan dengan oRT  adalah 10 %

Ada tiga teori untuk menerangkan struktur waktu dari tingkat suku bunga :

1) Teori Harapan ,2) Teori Preferensi Likuiditas, 3) Teori Segmentasi Pasar

Misalnya  membeli obligasi dua tahun dengan hasil 9 % per tahun:

Nilai akhir = $ 100 (1,09)(1,09)= $ 118,81

Menurut teori harapan =                                       

$ 118,81= $109 [ 1 + E(1r2) ]

1 + E(1r2) = 118,81

                     109

1 + E(1r2) = 1.09

       E(1r2)= 1.09 – 1 = 0.09= 9 %

2) Teori Preferensi Likuiditas, menganggap bahwa obligasi jangka panjang harus memberikan hasil yang lebih banyak daripada obligasi jangka pendek.

3) Teori Segmentasi Pasar, mengasumsikan bahwa semua peminjam dan pemberi pinjaman tidak membedakan antara obligasi jangka pendek maupun jangka panjang, kecuali untuk setiap perbedaan hasil yang didasarkan pada masa jatuh temponya.

 

 

 

Financial Ratio Analysis / analisa rasio Keuangan (Pertemuan 12)

Analisis Laporan Keuangan:

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis Laporan Keuangan yaitu:

  1. Dalam analisis, analis harus mengidentifikasi adanya trend-trend tertentu dalam laporan keuangan.(Laporan keuangan lima atau enam tahun bisa digunakan untuk melihat munculnya trend tertentu).
  2. Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik/buruk, diperlukan pembanding yang bisa dipakai untuk melihat baik buruknya angka yang dicapai oleh perusahaan. Rata-rata industri dapat dipakai sebagai pembanding sekalipun ada perbedaan karakteristik dengan perusahaan yang dibandingkan atau dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis, yang menjadi leader dalam industri.
  3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan perlu hati-hati, perlu juga dilengkapi tentang strategi perusahaan, rencana ekspansi atau restrukturisasi, merupakan bagian integral dalam analisa itu.
  4. Analisis masih memerlukan informasi lain, misalnya analisis penurunan penjualan bila disertai analisis perkembangan market share akan memberi pandangan baru mengapa penjualan menurun.
  • Analisis Common Size, disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam Laporan Rugi Laba menjadi proporsi total dari Penjualan atau untuk Neraca menjadi proporsi total dari Total Aktiva.
  • Analisis Rasio,  disusun dengan menggabung-gabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan rugi laba dan Neraca.

Pada dasarnya analisis rasio dikelompokkan :

–          Ratio likuiditas, rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya,dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan).

Contoh : PT ABC pada tahun 3, Aktiva lancar sebesar $ 7,539 dan total hutang lancar $ 3,400, maka

♥Rasio Lancar nya: Aktiva Lancar7359  = 2,2

                                  Hutang lancar      3400

Rasio ini dapat diinterpretasikan bahwa $ 1 hutang dijamin oleh $ 2.2 aktiva lancar.

Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2. Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi , sedang rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva, berpengaruh tidak baik pada profitabilitas perusahaan. Dari komponen kas, piutang dan persediaan, persediaan dianggap merupakan aset yang paling tidak likuid karena untuk menjadi kas harus melalui beberapa tahap.(diperkenalkan-dijual dengan kas/kredit)

♥Rasio quick : aktiva lancar – persediaan = 7359 – 2623 = 1,4

                                    Hutang lancar                  3400      

Rasio ini dapat diinterpretasikan bahwa $ 1 hutang dijamin oleh $ 1.4 aktiva lancar, di luar persediaan.

–      Ratio aktivitas, rasio yang sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan  melihat tingkat  aktivitas aset.

 

       Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut, maka akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

Ada 4 rasio yang diperhatikan :

1). Rata-rata umur piutang , 2)perputaran persediaan, 3) perputaran aktiva tetap, dan 4) perputaran total aktiva.

Contoh : PT ABC pada tahun 3 , penjualan $ 16,405 dan piutang $ 4,353

Perputaran piutang : penjualan  = 16405   kali =3,77 kali

                                 Piutang           4353

*)Rata-rata umur piutang = 365/perputaran piutang =  365   = 96,8 hari

                                                                                          3,77

Atau dengan:

Rata-rata umur piutang =  piutang           =  4353           =   4353   = 96,8 hari.

                                         Penjualan/365     16405/365        44,95

                Dari perhitungan ini piutang dalam setahun berputar 3,77 kali dan diperlukan waktu 96,8 hari dari piutang untuk menjadi kas. Untuk melihat baik tidaknya angka itu harus dibandingkan dengan angka industri atau membandingkan dengan kebijakan kredit perusahaan. Misalkan perusahaan mempunyai kebijakan kredit : 2/10 – n/60, maka angka 96,8 hari lebih besar dibandigkan target yaitu 60 hari, dengan demikian perusahaan harus memperhatikan kebijakan pengumpulan kreditnya.

Contoh : PT ABC pada tahun 3, harga pokok penjualan $ 10,492, dan persediaan $ 2,623

           *) Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan     kali =  10492  =  4 kali (setahun berputar 4 kali)

                                                               Persediaan                                   2623 

                Rata-rata umur persediaan = 365 / perputaran persediaan= 365/4 = 91,25 hari.

      Laporan Rugi Laba PT ABC (dalam US $)

  Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1
Penjualan

Harga pokok penjualan

Laba kotor

Biaya penjualan, umum dan

dan administrasi.

Laba operasional

Penyesuaian pendapatan dari anak perusahaan

dan pendapatan luar biasa.

Laba sebelum pajak dan bunga

Bunga

Laba sebelum pajak

Pajak pendapatan

Laba bersih

16,405

10,492

 5,913

 

 4,129

1,784

 

 

 311

1,473

   303

1,170

   368

   802

15,296

 9,717

 5,579

 

 3,815

1,764

 

 

 265

1,499

   307

1,192

   385

   807

15,747

10,152

 5,595

 

 3,743

 1,852

 

 

  573

1,279

   300

   979

   371

   608

 

 

Neraca PT ABC(dalam US $)

  Tahun 3  Tahun 2  Tahun 1 
Aktiva lancar

   Kas dan surat berharga

   Piutang dagang

   Persediaan

   Biaya dibayar di muka

 

Aktiva jangka panjang(tetap)

  Bangunan dan peralatan

 Kurangi : akumulasi depresiasi

  Bangunan dan peralatan bersih

  Aktiva lainnya

  Total aktiva 

 

Hutang dan modal saham

Hutang lancar

   Hutang dagang

   Hutang jangka pendek

   Rekening akrual lainnya

  Total hutang lancar

 

Hutang jangka panjang

  Hutang jangka panjang

  Hutang sewa

  Hutang pajak

  Hutang lainnya 

  Total hutang jangka panjang

Modal saham

  Modal preferen, 1 juta lembar

  Saham biasa, nilai per $ 0.15 juta lembar diotorisasi

  Agio saham

  Laba yang ditahan

  Total modal saham

  Total hutang dan modal saham

 

    408

 4,353

 2,623

   155

 7,539

 

 4,791

 1,554

 3,237

 1,922

12,698

 

 

 

    708

 1,452

 1,240

 3,400

 

 

 2,566

    189

 1,124

 1,066

 4,945

 

    704

      60

    805

 2,784

 4,353

12,698

 

    670

 4,233

 2,201

   142

 7,246

 

 4,463

 1,429

 3,034

 1,974

12,254

 

 

 

    646

 1,000

 1,139

 2,785

 

 

 2,863

    201

 1,346

 1,102

 5,512

 

      38

      61

    801

 3,057

 3,957

12,254

  

    112

 4,536

 2,350

   132

 7,130

 

 4,256

 1,346

 2,910

 1,694

11,734

 

 

 

     525

     955

   1,206

   2,686

 

 

  2,395

     213

  1,375

     898

  4,881

 

         0

       69

      891

   3,207

   4,167

  11,734

 

Rata-rata umur persediaanpersediaan  =      2623      =   2623   =  91,23 hari

                                                      HPP/365         10492/365      28,75

Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen persediaan.

*)Perputaran aktiva tetap =    Penjualan   16405 =  5,1 kali dalam setahun

                                                  Aktiva Tetap     3237

Rasio ini mengukur sejauh  mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimilikinya, semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.

*)Perputaran Total aktiva = Penjualan    =  16405 = 1,29 = 1,3

                                                 Total Aktiva    12698

–     Rasio solvabilitas, rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi 

                      kewajiban jangka panjangnya. Beberapa rasio yang dapat dihitung yaitu a)rasio total hutang terhadap total asset, b)rasio hutang modal saham, c)rasio Times Interest Earned, d)rasio fixed charges coverage.

*)Rasio total hutang terhadap total asset = Total Hutang  3400 + 4945   = 8345  = 0,66 (66%)

                                                                          Total Aset                 12698         12698

Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. PT ABC menggunakan dana dari kreditur 66 % dari total dananya , ini cukup besar. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap $ 0.66 hutang perusahaan dijamin oleh $ 1.00 aset perusahaan.

*)Rasio hutang modal saham = Hutang jangka panjang4945 = 1,14

                                      Modal saham                   4353

*)Rasio Times Interest Earned = Laba sebelum Bunga dan Pajak = 1473 = 4,9

                                                          Bunga                                           303

*)Rasio Fixed Charges Coverage = Laba sebelum Bunga dan Pajak  + Biaya Sewa = 4945 + 452(*) =

                                                             Bunga  + Biaya Sewa                                             303 + 452(*)

(*) termasuk dalam biaya penjualan, umum dan administrasi, misalnya Biaya sewa sebesar  $ 452.

–     Rasio Profitabilitas, rasio yang melihat  kemampuan perusahaan menghasilkan laba(profitabilitas).

Ada tiga rasio yang dapat dihitung yaitu a)Profit margin, b)Return On total Asset(ROA), c)Return On Equiti(ROE)

*) Profit margin = Laba bersih  =     802  = 0,049 = 4,9 %

                                penjualan         16405 

*)ROALaba bersih = 802  = 0,063 = 6,3 %

                  Total Asset  12698

*)ROE = Laba bersih     =   802  = 0,1842 = 18,42 %

                Modal Saham      4353 

–     Rasio Pasar, rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan.

Kelima rasio ini untuk melihat prospek dan risiko perusahaan pada masa yang akan datang. Faktor prospek dalam rasio tersebut akan mempengaruhi harapan investor pada masa-masa mendatang.

Ada beberapa rasio yang dapat dihitung : a)PER (Price Earning Ratio), b)Dividend Yield, c)Pembayaran Dividen(Dividend Pay-out)

*)PER = Harga Pasar perlembar  , misalkan untuk perusahaan ABC, harga pasar  saham per lembar $66.875

                Earning per lembar

, EPS(Earning Per Share= Earning per lembar) adalah $ 6.38, maka PER =  66.875   = 10,5 kali

                                                                                                                            6.38

*)Dividend YieldDividen per lembar  , misalkan untuk perusahaan ABC, dari EPS  $6.38 , sebesar $ 2.25

                                 Harga Saham per lembar

dibayarkan ke pemegang saham sebagai dividen. Dividen pay-out ratio = 2.25  = 0,35                                                                                                                                     

                                                                                                                      66.8  

Jadi Dividend Yield = 2.25     = 0,034

                                    66.875

*)Rasio Pembayaran dividen = Dividen per lembar  = 2.25  =  0,35

                                                     Earning per lembar      6.38

●    Analisa Du Pont, mengembangkan analisis yang memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan asset (asset utilization). Analisis ini menghubungkan tiga macam rasio yaitu ROA, Profit margin , dan Perputaran Aktiva.

ROA  = Profit margin x Perputaran Aktiva

 6,3  % = 4,9 % x  1,3

ROE =         Return On Total Asset (ROA)                =       6,3 %       =    6,3 %        =  18,53 %

                    (1 –  Total Hutang / Total Asset)                     ( 1 –  0,66)         0,34

 

 

 

 

 

 

 

ANALISA  RASIO

                                                                                                                        

UKURAN-UKURAN UTAMA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. Pengembalian atas modal yang diinvestasikan (return on invested capital)

* Pengembalian aktiva (ROA) = [ Laba bersih + beban bunga (1- tariff pajak) + hak  minoritas ]  ∕ total

                                                                                                                                                  rata-rata aktiva                      

* Pengembalian ekuitas biasa (ROCE) = laba bersih – dividen preferen /ekuitas rata-rata

* Tingkat pertumbuhan ekuitas = laba bersih – dividen yang dibayarkan / ekuitas biasa rata-rata

* Pertumbuhan ekuitas berkelanjutan = ROCE ( 1 x tingkat pembayaran dividen )

* Tingkat Pembayaran dividen = dividen tunai / laba bersih

* Tarif pajak efektif = beban pajak / laba sebelum pajak

 

2. Profitabilitas

 Margin laba kotor = ( penjualan – harga pokok penjualan ) / penjualan

Margin laba operasi = laba operasi / penjualan

Margin laba bersin = laba bersih / penjualan

Margin laba sebelum pajak = laba sebelum pajak / penjualan

Laba per saham dasar (dasar) =  (laba bersih – dividen saham preferen) / jumlah saham beredar

Nilai buku per saham = ( ekuitas pemegang saham – dividen saham preferen ) / jumlah saham beredar

Tingkat bunga efektif = total beban bunga yang terjadi / rata-rata pinjaman berbunga

Rasio arus kas operasi terhadap laba = arus kas operasi / laba bersih

 

3. Penggunaan Aktiva dan Efisiensinya

Total Perputaran Aktiva = penjualan/ rata-rata total aktiva

Perputaran kas = penjualan / rata-rata saldo kas dan setara kas

Perputaran piutang = penjualan / rata-rata piutang

Jumlah hari penjualan dalam piutang = ( piutang x 360 ) / harga pokok penjualan

Jumlah hari untuk menjual persediaan = ( persediaan x 360) / harga pokok penjualan

Rasio penjualan terhadap persediaan = penjualan / rata-rata persediaan

Perputaran modal kerja = penjualan / rata-rata modal kerja

Perputaran aktiva tetap = penjualan / rata- rata aktiva tetap

Perputaran utang lancar = penjualan / rata-rata utang lancar

 

4. Likuiditas

Rasio lancar = aktiva lancar / kewajiban lancar

Modal kerja = aktiva lancar  – kewajiban lancar

Rasio cepat = ( kas + setara kas + sekuritas) / hutang lancar

Periode penagihan piutang =  ( rata-rata piutang x 360 ) / penjualan

Perputaran persediaan = harga pokok penjualan / rata-rata penjualan

Jumlah hari untuk menjual persediaan = (rata-rata persediaan x 360 ) / harga pokok penjualan

Perputaran utang lancar = pembelian / rata-rata utang lancar

Jumlah hari pembelian pada utang usaha = ( utang lancar x 360 )/ pembelian

Rasio arus kas terhadap utang lancar = arus kas operasi/ utang lancer

Siklus operasi = jumlah hari untuk menjual persediaan + periode penagihan piutang

 

5. Struktur modal dan solvabilitas

Rasio total utang = total utang / total aktiva

Rasio total utang terhadap ekuitas = total utang / ekuitas pemegang saham

Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas = utang jangka panjang / ekuitas pemegang saham

Kelipatan bunga dihasilkan( times interest earned) = laba sebelum bung dan pajak / beban bunga

Rasio laba terhadap beban tetap = laba yang tersedia untuk beban tetap / beban tetap

Rasio arus kas terhadap beban tetap = arus kas operasi sebelum pajak yang tersedia untuk beban tetap/beban tetap

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Financial Ratio Analysis / analisa rasio Keuangan (Pertemuan 12)

Analisis keuangan adalah suatu ilmu pengetahuan dan seni. Kita akan mengambil contoh Kellog Co adalah perusahaan serealia siap santap yang terbesar, misalnya Corn Flakes, Rice Krispies, Special K, Froot Loops dan Nutri- Grain. Kellog Co Kellog Co menguasai 40% pasar AS dan sekitar 52% pasar non AS dalam tahun 1990.

Kellogg Company dan Anak Perusahaan

Neraca Konsolidasi 31 Desember ($ juta)

                                                    1989         1989       1988          1988

                                                  Jumlah          %                              %

Aktiva lancar

Kas dan investasi sementara   $   80,3          2,4      $  185,0          5,6

Piutang dagang bersih                355,2        10,5         404,6          12,3

Persediaan                                  394,0        11,6         362,2          11,0

Beban-beban dibayar dimuka      76,6          2,3         111,4            3,4

      Total aktiva lancar             $ 906,1        26,7   $ 1,063,2         32,3

Properti,  kotor                        3.302,4                    2.916,4

Akumulasi penyusutan              (896,1)                    (784,5)

Properti bersih                       $ 2.406,3       71,0    $ 2.131,9         64,5

Aktiva tak berwujud                      34,9         1,0            53,4           1,6

Aktiva lainnya                               43,1         1,3            49,4          1,5

     Total aktiva                      $  3.390,4    100,0     $ 3.297,9      100,0

Kewajiban lancar

 Bagian hutang jangka panjang yang

 jatuh tempo dalam tahun berjalan 102,1      3,0          133,1         4,0

Wesel bayar                                    376,1     11,1         307,1        9,3

Hutang dagang                               250,9       7,4         365,3        11,1

Kewajiban-kewajiban yang masih

harus dibayar                                  308,1       9,1        378,0        11,5

   Total kewajiban lancar         $   1.037,2    30,6      1.183.5       35,9

Hutang jangka panjang                    371,4    11,0         272,1        8,2

Kewajiban lainnya                             58,6      1,7           66,9        2,0

Pajak penghasilan yang

ditangguhkan                                   288,8      8,5         292,2        8,9                    

Equitas pemegang saham

Saham biasa, pari $ 0.25                   38,6                       38,5

Modal di atas pari                             72,8                       63,3

Laba ditahan                                2.271,4                  2.011,1

Saham perbendaharaan                 (710,4)                   (631,8)

Penyesuaian translasi mata uang   ( 38,2)                         2,1

   Total ekuitas pemegang saham $ 1.634,4    48,2   $ 1.483,1     45,0

    Total kewajiban dan ekuitas

     Pemegang saham                  $ 3.390,4     100,0  $ 3.297,9    100,0        

 

Kellogg Company dan Anak Perusahaan

Laba  Konsolidasi 31 Desember ($ juta)

 

                                                             1989         1989       1988     1988

                                                            Jumlah         %                         %

Pendapatan bersih                     $  4.620,0               100       4.354,4   100

Harga pokok penjualan                 2.413,8                52,2     2.233,4     51,3

Laba kotor                                     2.206,2                47,8     2.121,0     48,7

Beban penjualan dan administrasi 1.505,4                32,6    1.321,3     30,3

Laba operasi bersih                           700,8                15,2       799,7     18,4

Beban dan pendapatan lain, bersih     62,6                  1,3          13,8      0,3

Laba sebelum bunga dan pajak        763,4                 16,5       813,5     18,7

Dikurangi: Beban bunga                    48,3                   1,0         38,8        0,9             

Laba sebelum pajak                         715,1                  15,5      774,7      17,8 

Dikurangi: Pajak penghasilan         244,9                     5,3     294,3        6,8

Laba bersih                                     470,2                   10,2     480,4       11,0

         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Financial Planning and Control, Financial Forecasting(Pertemuan 13)

Juli 28, 2010 Posted by | Uncategorized | 1 Komentar

Material Requirement Planning

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.  Latar Belakang

Suatu perusahaan mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian suatu negara. Sedangkan perusahaan mempunyai kegiatan yang beragam, mulai perencanaan, proses produksi, personalia, pembelanjaan dan pendistribusian. Kegiatan-kegiatan tersebut berguna dalam pencapaian tujuan dari suatu perusahaan.

Pada dasarnya tujuan dari suatu perusahaan adalah keuntungan berupa uang, apapun bentuk jenis usaha yang dilakukan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus melaksanakan aktivitasnya dengan lancar cepat dan hemat biaya, sehingga dapat memenuhi selera konsumen dan mendapat kepercayaan yang tinggi sebagai salah satu modal yang sangat vital. Dengan adanya kepercayaan dari konsumen maka dapat dipastikan bahwa produk yang dibuat akan dimanfaatkan oleh mereka. Untuk menjamin kebutuhan-kebuthan konsumen akan produk yang diproduksi oleh perusahaan maka perushaan perlu mengontrol persediaan yang ada agar siap menjawab kebutuhan konsumen setiap saat tepat pada waktunya, oleh karena itu perusahaan hendaklah menerapkan suatu sistem atau metode yang efektif guna merespon masalah-masalah yang ada.

Salah satu cara untuk mengendalikan persediaan adalah dengan metode Material Requierment Planning (MRP). MRP merupakan teknik pendekatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material dan komponen untuk membantu perusahaan dalam mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen yang kebutuhannya dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir. Material Requirement Planning muncul pada tahun 60an oleh Oliver Weight yang berasosiasi dengan Joseph Oirlicky, yang pertama kali diterapkan di Toyota Company Jepang.

Banyaknya metode dalam manajemen material yang dapat digunakan untuk menentukan waktu dan volume pengadaan material, mengharuskan para pengambil keputusan harus menguasai setiap metode pengadaan material dalam manajemen material, mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap metode serta dapat menggunakan metode yang tepat sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Salah satu metode didalam manajemen material adalah Material Requirement Planning (MRP) yang pada mulanya adalah suatu metode pemesanan material, maka pada saat ini metode tersebut telah digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan terhadap fungsi manajemen. Material requirement planning juga merupakan konsep dari suatu mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak.

Pada perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan yang menghasilkan barang jadi, proses produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan tersebut. Produksi bisa berjalan dengan lancar apabila bahan baku yang merupakan input dari proses produksi tersedia sesuai dengan kebutuhan. Tersedianya bahan baku tidak lepas dari perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling). Perencanaan bahan baku bermanfaat untuk menjaga kelangsungan proses produksi yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mengantisipasi pada setiap permintaan konsumen yang datang secara tidak terduga. Dengan adanya persediaan bahan baku maka perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sistem yang dapat digunakan untuk pengadaan bahan baku adalah MRP (Material Requirement Planning) atau sistem kebutuhan bahan baku. Sistem MRP dapat digunakan untuk mengetahui jumlah bahan baku yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi dengan memperhitungkan juga biaya-biaya yang akan timbul akibat dari persediaan, seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

MRP adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.

Berdasarkan uraian diatas penulis cenderung mengambil judul “ Pengendalian persediaan dengan sistem Material Requirement Planning”


 

1.2.  Perumusan Masalah

Setelah meninjau uraian latar belakang diatas maka dalam penulisan makalah ini penulis cenderung membahas masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

 Bagaimana pengendalian persediaan dengan sistem atau metode Material Requirement Planning pada suatu perusahaan?

1.3.  Pembatasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini hanya akan membahas masalah pengendalian persediaan dengan sistem atau metode Material Requirement Planning.

1.4.  Tujuan dan kegunaan

1.4.1.      Tujuan

Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengendalian persediaan dengan metode Material Requirement Planning pada suatu perusahaan

1.4.2.      Kegunaan

Penulisan makalah ini dapat menambah wawasan berpikir dan dapat melatih penulis untuk menulis suatu karya ilmiah yang baik di masa yang akan datang serta dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis berikutnya sebagai bahan pembanding dan referensi untuk penulisan sejenis atau yang relevan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Berdasarkan perumusan masalah diatas yaitu pengendalian persediaan dengan sistem material requirement planning maka termenilogi yang berhubungan dengan persediaan dan material requirement planning akan diuraikan definisinya satu persatu.

2.1. Persediaan

            Menurut I Nyoman Yudah Astana Dosen Fakultas Teknik Sipil, Universitas Udayana Denpasar, bahwa Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan, yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya akan digunakan dalam proses produksi (I Nyoman Y Astana).

            Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam proses produksi, dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi (IAI, 1995, 142). Persediaan juga merupakan sumbar daya mengatur (Idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, pemasaran distribusi atau kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga ( Nasuton, 1996 : 1). Namun, secara umum dapat dikatakan, bahwa persediaan adalah suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam rangkan mengantisipasi untuk dapat memenuhi permintaan baik internal maupun eksternal (Handoko, 1996 : 334)

 

2.2. Material Requirement Planning menurut Herry P. Chandra cs, 2001:42-50

Material Requirement Planning adalah suatu metode untuk menentukan apa, kapan dan berapa jumlah komponen dan material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari suatu perencanaan produksi. Perencanaan material secara detail dilakukan dengan Material Requirement Planning, yaitu pengabungan aktivitas yang mempengaruhi koordinasi dari suatu usaha didalam perusahaan.

Untuk menjalankan sistem MRP, ada tiga elemen utama yang harus dimasukkan, yaitu:

  1. Jadual induk produksi (Master Production Schedule/MPS)
  2. Jumlah kebutuhan Material (Bill of Material/BOM)
  3. Status persediaan (Inventory Status)

 

Dalam jumlah induk produksi diuraikan bahan jadi yang akan diproduksi, yaitu meliputi waktu dan jumlah yang diproduksi. Jumlah kebutuhan material berisi jumlah kebutuhan material-material pembentuk bahan jadi, baik bahan mentah maupun bahan yang dibeli jadi. Status persediaan berisi informasi tentang persediaan material, order pembelian dan order pekerjaan.

Dari data imput kedalam sistem MRP akan didapat beberapa informasi sebagai berikut:

  1. Kebutuhan komponen/material pada periode-periode dalam jangka waktu tertentu (Gross Requirement).
  2. Komponen/material yang harus disediakan pada awal produksi (overdue)
  3. Status persediaan komponen/material pada akhir suatu periode (Project On Hand)
  4. Jumlah komponen/material yang harus disediakan pada awal suatu periode (planned order)

 

Pada metode MRP terdapat beberapa hal yang mendasar, yaitu:

  1. Permintaan material bersifat tergantung (dependent)
  2. Filosofi pemesanan sesuai permintaan
  3. Ramalan/perkiraan berdasarkan Master Production Schedule
  4. Konsep pengawasan meliputi semua item
  5. Lot sizing bersifat beragam
  6. memenuhi kebutuhan produksi
  7. Tipe persediaan adalah bahan mentah atau setengah jadi

 

Sebagai alat perencana dan pengontrol yang merupakan metode efektif dalam manajemen persediaan, MRP memberikan beberapa keuntungan, yaitu:

  1. Investasi persediaan dapat ditekan serendah mungkin
  2. perencanaan dapat dilakukan secara detail dapat berubah sesuai keadaan
  3. Penyediaan data untuk masa mendatang dengan basis tiap item
  4. Pengontrolan persediaan dapat dilakukan setiap saat
  5. Jumlah pemesanan berdasarkan kebutuhan
  6. fokus pada waktu kebutuhan material

 

Definisi MRP menurut Rangkuti, MRP merupakan suatu sistem perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk produksi yang memerlukan beberapa tahapan atau proses atau fase, atau suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi yang diterjemahkan ke bahan mentah (komponen) yang dibutuhkan dengan menggunakan waktu tenggang, sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa banyak yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat.(Rangkuti,1996:140)

Menurut Chase dan Aquilino, MRP adalah sistem yang menciptakan jadwal yang mengidentifikasikan komponen-komponen khusus dan bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir perusahaan, jumlah sesungguhnya yang diperlukan, tanggal pesanan bahan baku dilakukan dan diterima atau diselesaikan dalam siklus produksi.(Chase,1995:594)

BAB III

PEMBAHASAN

 

3.1.  Pengendalian Persediaan dengan metode Material Requirement Planning

Pengendalian persediaan merupakan langkah penting dalam manajemen persediaan untuk melakukan perhitungan berupa jumlah optimal tingkat persediaan yang harus ada     serta waktu pemesanan kembali. Pengaturan dan pengawasan terhadap material barang dalam proses dan barang jadi merupakan bagian penting dalam sistem produksi.

MRP adalah salah satu terobosan besar bagi dunia industri dalam mengatur bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk proses produksi. Karena dengan MRP perusahaan dapat mengefisiensikan gudang dan sekaligus mencegah kemungkinan kehabisan bahan material. Semua proses pengaturan untuk bahan material yang dibutuhkan hanya dengan memasukkan data yang dibutuhkan dan software MRP yang akan memproses semuanya. Fasilitas yang disediakan adalah proses pengisian dan pemesanan data dealer penjualan dan supplier material. Konsep MRP adalah mempermudah pengaturan bahan material. Oleh karena itu direncanakan software dengan konsep user friendly dan fasilitas yang benar-benar mempermudah dan mampu meningkatkan efisiensi para pengguna.

Perencanaan kebutuhan material atau sering dikenal dengan Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu sistem informasi yang terkomputerisasi untuk mengatur persediaan permintaan yang dependent dan mengatur jadwal produksi. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi tingkat persediaan dan meningkatkan produktivitas. Terdapat dua hal penting dalam MRP yaitu lead time, dan berapa banyaknya jumlah material yang siap dipesan

Dengan metode MRP dapat memesan sejumlah barang atau persediaan sesuai dengan jadwal produksi, maka tidak akan ada pembelian barang walaupun persediaan telah berada pada tingkat terendah. MRP dapat mengatasi masalah-masalah kompleks dalam persediaan yang memproduksi banyak produk. Masalah yang ditimbulkannya antara lain kebingungan inefisiensi, pelayanan yang tidak memuaskan konsumen, dll.

Penentuan kebutuhan material yang pasti dalam proses produksi akan meminimalkan kerugian yang timbul dalam kaitannya dengan persediaan. Dengan menggunakan metode MRP untuk melakukan penjadwalan produksi, maka perusahaan akan menentukan secara tepat perencanaan tanggal penyelesaian pekerjaan yang realistik, pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya, janji kepada konsumen dapat ditepati dan waktu tengang pemesanan dapat dikurangi.


BAB IV

PENUTUP

4.1.  Kesimpulan

 

Munculnya beraneka-ragam definisi tentang sistem MRP ini karena definisi-definisi tersebut diatas digambarkan atau diuraikan sesuai dengan sudut pandang masing-masing penulis. Namun dari definisi-definisi tersebut diatas semuanya mempunyai inti yang sama, jadi dapat disimpulkan bahwa Material Requirement Planning merupakan suatu sistem yang mengatur bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk proses produksi karena dengan MRP perusahaan dapat mengefisiensikan gudang dan sekaligus mencegah kemungkinan kehabisan bahan material atau suatu sistem penjadwalan kebutuhan bahan baku berdasarkan tahap waktu untuk operasi produksi.

4.2.  Saran

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaanya atau adapun kelemahan-kelemahan dari penulis dalam penulisan makalah ini, baik itu kurangnya fasilitas yang mendukung seperti buku-buku referensi yang begitu terbatas dalam menjamin penyelesaian penulisan makalah ini sehingga kritik dan saran yang bersifat  konstruktif baik itu dari bapak dosen maupun dari rekan-rekan mahasiswa/i sangatlah diharapkan untuk membantu prosses penulisan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

–         Herry P. Chandra cs,2001, Material Requirement Planning

–         Zulian Yamit, Drs. Msi, Manajemen Persediaan, Penerbit Ekonesia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.

–         Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1999.

Nb: Daftar pustaka di atas dapat dilihat pada web site berikut:

Juli 28, 2010 Posted by | Uncategorized | 5 Komentar