Teknik Penganggaran Modal
I O B
D I L I , TIMOR LESTE
MANAGERIAL FINANCE SYLLABUS
I. Description of the course
This course is prepared to help future or potential manager of
organizational Business and non-business – to be able making
Financial decisions based on Accounting data or information and can
contribute to the successful performance of organizations.
II. Goals and Objectives.
1. To understand parts of the financial reports.
2. To identify, to analyze and to implement those even for a small business
enterprises.
III. Credit units three(3)
IV. Pre – Requisites
Micro economics, Macro economics, Accounting , Mathematics.
V. Expectation
A course participants are expected to
1. Be present in all class session
2. Participate fully in all discussions solving problems and others.
3. Have all phoned closed while class is in session
4. Submit required papers : essays, homework on time, late submission
will be penalize 5 points each.
5. Make class topic presentations.
VI. Grading System
The grading system will follow IOB is grading policy as provided form its
by Laws.
VII. Scheduled Session : 2009, 3rd Semester
Session Date Topic
1. The Finance Function
2. Financial Statements (1)
3. Financial Statements (2)
4. Depreciation
5. The Finance Environment
6. The Tax Environment
7. The Time Value of Money
8. Mid Test
9. Capital Budgeting Techniques(1)
10. Capital Budgeting Techniques(2)
11. How the Market Determines Discount Rates
12. Financial Ratio Analysis
13. Financial Planning and Control, Financial Forecasting
14. Risk and Return : Theory
15. Risk and Return : Evidence and Applications
16. Final Test
VIII. References :
Weston. Fred J and Copeland. Thomas E, Managerial Finance, 8th Edition,
CBS International Editions, 383 Madison Avenue New York,
NY 10017.
Weston. Fred J and Copeland. Thomas E, Managerial Finance, 9th Edition,
The Dryden Press, 1992
Dr, Dermawan Syahrial, Drs,. M.M., Manajemen Keuangan,
Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta 2007.
Bodie Zie, Kane Alex and J. Marcus Alan, Investments, 6 th ed., The McGraw-
Hill Companies, Inc. , 2005.
Keown. Arthur J, Martin. John D, Petty. J William, Scott J. David F, Financial
Management : Principles and Applications, tenth Edition, Pearson Education, Inc. , Upper Saddle River, New Jersey, 07458.
Dili, 23 rd September, 2009
Sister Justina Tri Astoeti. OSU, SE
Fungsi Keuangan (Pertemuan 1)
Manajemen keuangan didefinisikan sebagai fungsi dan tanggungjawab manajer keuangan .
Kunci utama fungsi keuangan adalah investasi, keuangan dan keputusan berhubungan dengan deviden sebuah organisasi. Dana diperoleh dari sumber keuangan dari luar dan dialokasikan untuk berbagai keperluan. Aliran dana perusahaan harus dimonitor. Keuntungan yang diperoleh dikembalikan berupa pengembalian pinjaman, barang dan jasa.
Fungsi-fungsi keuangan ini harus dihasilkan /didapat oleh semua organisasi: organisasi swasta, pemerintahan, agen, grup-grup palang merah dan juga organisasi tanpa laba seperti museum, dan grup teater.
Fungsi utama seorang manajer keuangan adalah merencanakan, mendapatkan dan menggunakan dana untuk memaksimalkan nilai itu bagi organisasi/perusahaan.
Aktivitas-aktivitas yang termasuk di dalamnya:
– Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan perlu berinteraksi
dengan para eksekutif yang bertanggung jawab terhadap perancanaan menyeluruh dari perusahaan.
– Manajer keuangan memikirkan investasi dan keputusan keuangan dan hubungan di antaranya. Perusahaan yang sukses mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dalam penjualan, yang memerlukan dukungan peningkatan investasi perusahaan. Manajer keuangan harus menentukan tingkat pertumbuhan penjualan dan tingkat kesempatan dari alternatif investasi. Mereka membantu memutuskan investasi tertentu yang harus dipilih dan alternatif sumber dan bentuk dari dana keuangan untuk investasi tersebut. Keputusan harus dibuat dengan menggunakan dana dari dalam dibandingkan dengan dari luar, dengan hutang/pinjaman atau modal pemilik, pendanaan jangka panjang atau pendanaan jangka pendek.
– Manajer keuangan berinterakasi dengan manajer-manajer lain dalam usaha membantu perusahaan berjalan seefisien mungkin. Semua keputusan perusahaan mempunyai penerapan keuangan dan semua manajer, manajer keuangan atau lainnya perlu bertanggung jawab atas hal ini. Contoh keputusan pemasaran mempengaruhi pertumbuhan penjualan, perubahan investasi yang diperlukan, memerlukan tersedianya dana, kebijakan persediaan, rencana penggunaan kapasitas dan sebagainya.
– Adanya aspek penggunaan uang dan modal dari Pasar modal, di mana berhubungan dengan kekayaan/sekuritas perusahaan yang diperdagangkan.
Kesimpulan tanggung jawab pokok dari manajer keuangan berhubungan dengan keputusan-keputusan pada investasi dan bagaimana mereka mengelola keuangan. Prestasi dari fungsi-fungsi ini, tanggungjawab manajer keuangan membawa langsung pada keputusan kunci yang berpengaruh pada nilai perusahaan.
Keuangan dalam struktur organisasi perusahaan
President
Chief Executive Officer |
Chairman of The
Board of Directors |
Board of Directors |
Board of directors: dewan direksi
Chairman of the board of directors: Pimpinan direksi
Ketua pejabat eksekutif/urusan utama
SVP SVP SVP SVP
Research Manufacturing Marketing Finance
Treasurer Controller
(bendahara) (pengawas)
SVP adalah Senior Vice President
Board of Directors/dewan direksi mewakili para pemilik saham dan ini merupakan sumber otoritas akhir dari suatu perusahaan. Senior Vice President melapor kepada President Chief Executive Officer. Vice President of Finance bertanggung jawab terhadap rumusan dari kebijakan keuangan utama di perusahaan. Ia juga berinteraksi dengan Senior officer untuk menyampaikan implikasi keuangan keputusan utama pada bagian lain, menentukan tugas-tugas petugas keuangan yang memberi laporan kepadanya, dan memegang tanggungjawab aspek analitis kegiatan bendahara dan pengawas.
Fungsi khusus keuangan diberikan kepada petugas utama keuangan yaitu bendahara dan pengawas. Bendahara menangani penggabungan dan penjagaan dana, Pengawas bertanggung jawab atas akuntansi/pembukuan, pelaporan dan pengawasan, kedua posisi ini sering termasuk dalam kegiatan. Contoh: Bendahara bertanggungjawab atas pengumpulan kas dan ada hubungan dengan Bank komersial dan petugas bank bagian investasi. Bendahara mempersiapkan laporan posisi kas harian perusahaan dan bekerja pada posisi Modal, juga bertanggungjawab atas formulasi anggaran kas. Meskipun Pengawas mempunyai tanggung jawab utama pelaporannya, Bendahara biasanya melaporkan Aliran kas dan Penyimpanan/persedian kas. Bendahara juga bertanggungjawab atas pengelolaan kredit, asuransi dan pensiun.
Fungsi utama Pengawas termasuk perekaman dan pencatatan informasi keuangan. Jenis-jenisnya termasuk persiapan anggaran dan laporan keuangan, keduanya adalah alat untuk menyatakan tanggungjawab pengawasan. Tugas lainnya termasuk penggajian, pajak dan pemeriksaan internal(internal auditing)
Fungsi keuangan dekat pada posisi puncak dari struktur organisasi karena keputusan- keputusan keuangan adalah penting sekali bagi pertahanan dan keberhasilan suatu perusahaan.
{Terjemahan lain dari chairman of the board directors(ketua dewan direksi), president Chief executive officer(direktur utama), SVP research(direktur penelitian dan pengembangan), SVP manufacturing(direktur produksi), SVP marketing(direktur pemasaran), SVP finance(direktur keuangan), controller( administrasi pembukuan)}
Tanggung jawab Manajer Keuangan;
- Pemilihan produk dan pasar perusahaan
- Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasaran dan penjualan
- Seleksi, pelatihan, pengorganisasian dan pemotivasian para eksekutif dan karyawan-karyawan lain.
- Perolehan dana dengan biaya yang rendah dan secara efisien
- Penyesuaian hal-hal di atas jika lingkungan dan persaingan berubah.
Para manajer keuangan dilibatkan dan harus berinteraksi dengan keputusan ini. Bidang yang terutama dianggap sebagai fungsi keuangan dalam suatu perusahaan adalah:
- Analisis aspek keuangan dari seluruh keputusan
- Berapa banyak investasi yang akan diperlukan untuk menghasilkan penjualan yang diharapkan akan dicapai oleh perusahaan. Keputusan ini mempengaruhi sisi kiri neraca – keputusan investasi.
- Bagaimana cara memperoleh dana dan menyediakannya untuk pembiayaan aktiva-aktiva yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa yang penjualannya menghasilkan pendapatan. Bidang ini merupakan keputusan pembiayaan atau keputusan struktur modal perusahaan, yang mempengaruhi sisi kanan neraca.
- Analisis perkiraan neraca tertentu.
- Analisis perkiraan perhitungan rugi laba tertentu: pendapatan dan biaya. Ada banyak macam biaya, sebagian melibatkan pengeluaran kas yang besar pada awalnya dan biaya dikenakan pada operasi tahun-tahun berikutnya(biaya tetap). Biaya lainnya seperti bahan yang digunakan dalam membuat produk akan naik atau turun sesuai dengan bertambah/berkurangnya jumlah unit yang diproduksi(biaya langsung/variabel). Tanggung jawab utama para pejabat keuangan adalah untuk mengendalikan biaya dikaitkan dengan nilai yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat menetapkan harga produknya secara kompetitif dan menguntungkan.
- Analisis operasi arus kas dari seluruh jenisnya, laporan ini diturunkan dari neraca dan perhitungan rugi laba.
Fungsi keuangan yang utama yaitu dalam hal keputusan investasi, pembiayaan dan dividen untuk suatu organisasi.
Tujuan utama manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh, dan menggunakan dana guna memaksimalkan nilai organisasi.
Financial Statements/Laporan Keuangan (Pertemuan 2)
Gambaran lengkap tentang aktivitas-aktivitas akuntansi keuangan suatu perusahaan selama satu tahun terdiri dari tiga laporan keuangan dasar:
- Neraca awal tahun memberikan gambaran tentang perusahaan pada permulaan tahun pajaknya; ditambah neraca akhir tahun yang memberikan gambaran tentang harta dan hutang akhir.
- Perhitungan rugi laba menunjukkan arus pendapatan dan beban atau biaya selama interval antara neraca awal dan akhir periode.
- Laporan arus kas merinci sumber-sumber perubahan kas dan ekuivalen kas selama interval waktu yang sama dengan perhitungan rugi laba.
Neraca:
Neraca dalam keadaan seimbang karena: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Perusahaan “Furak Dame” : Laporan Posisi Keuangan
Aktiva | 31/12/X1 | 31/12/X2 | Perubahan |
Kas
Surat-surat berharga Piutang dagang, bersih Persediaan Aktiva lancar Pabrik dan peralatan Akumulasi penyusutan Pabrik dan peralatan bersih Total aktiva
Klaim atas Aktiva |
$ 400
100 1,500 1,500 3,500 9,000 3.500 5,500 $ 9,000 |
$ 500
500 1,200 1,800 4,000 10,000 4,000 6,000 $ 10,000 |
$ 100
400 (300) 300 500 1,000 (500) 500 $ 1,000 |
Hutang dagang
Wesel bayar @ 10% Upah yang masih harus dibayar Pos-pos lain yang masih harus dibayar Kewajiban lancar Pajak yang ditangguhkan Hutang jangka panjang @ 10% Saham preferen Equitas pemegang saham Saham biasa (pari = $ 10) Tambahan modal disetor Laba ditahan Dikurangi: saham perbendaharaan Total ekuitas pemegang saham Total kewajiban dan ekuitas |
$ 600
200 200 100 1,100 900 2,400 0 1,000 1,000 2,600 0 4,600 $ 9,000
|
$ 1,000
200 400 400 2,000 1,000 2,000 0 1,000 1,000 3,000 0 5,000 $ 10,000 |
$ 400
0 200 300 900 100 (400) 0 0 0 400 0 400 $ 1,000 |
Perhitungan Rugi Laba:
Perhitungan rugi laba mengukur arus dari pendapatan dan beban(expenses)selama suatu selang waktu, yang biasanya satu tahun. Persamaan perhitungan rugi laba dasar adalah :
Pendapatan – Beban = Laba
Perusahaan “Furak Dame” : Perhitungan Rugi Laba Untuk Tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 20X2 |
a. Laba Kotor(M) 5,200 3. Beban Pemasaran 3,000 4. Beban umum dan Administrasi ( G & A) 600 b. Laba sebelum penyusutan, bunga, dan pajak (EBDIT) 1,600 5. Penyusutan (Dep.) 500 c. Laba bersih operasi (NOI) 1,100 6. Pendapatan lain, bersih 120 d. Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) 1, 220 7. Beban bunga 220 e. Laba sebelum pajak (EBT) 1,000 8. Pajak penghasilan @ 40% (T) 400 * f. Laba bersih (NI) $ 600 |
* Pajak yang ditangguhkan $ 100; Dividen yang dibayarkan $ 200, ke Laba yang Ditahan $ 400.
Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang ditentukan oleh FASB 95(Financial Accounting Standards Board), tentang format untuk Laporan Arus kas. Arus kas dibagi menjadi tiga kategori : kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan.
Perusahaan “Furak Dame” : Laporan Arus Kas(Metode langsung) Untuk Tahun yang berakhir
Tanggal 31 Desember 20X2 ; Kenaikan(Penurunan) Kas dan Ekuivalen Kas. |
Arus kas dari kegiatan operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan $ 12,300 Kas yang dibayarkan pada pemasok dan karyawan (9,800) Pendapatan lain bersih 120 Bunga yang dibayarkan ( 220) Pajak penghasilan yang dibayarkan ( 300) Kas bersih yang dihasilkan oleh kegiatan operasi $ 2,100 Arus kas dari kegiatan investasi : Pembelanjaan modal (1,000) Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi ( 1,000) Arus kas dari kegiatan pembiayaan : Penerimaan dari penerbitan hutang jangka panjang ( 400)* Dividen yang dibayarkan ( 200) Kas bersih yang dihasilkan oleh kegiatan pembiayaan ( 600) Kenaikan bersih dalam kas dan ekuivalen kas 500 Kas dan ekuivalen kas pada awal tahun 500 Kas dan ekuivalen kas pada akhir tahun $ 1,000 |
Perusahaan “Furak Dame” : Rekonsiliasi Laba bersih terhadap Kas Bersih yang dihasilkan oleh
Kegiatan Operasi (Metode tak langsung) |
Laba bersih $ 600 L/R
Penyesuaian untuk merekonsiliasikan laba bersih terhadap kas bersih yang dihasilkan oleh kegiatan operasi : Kas yang dihasilkan kegiatan operasi: Penyusutan dan amortisasi $ 500 L/R Kenaikan pajak yang ditangguhkan 100 catatan kaki L/R Kenaikan hutang lancar 900 Neraca Total penyesuaian 1,500(500+100+900) Kas bersih yang dihasilkan kegiatan operasi $ 2,100 |
Perusahaan “Furak Dame” : Rincian Pos-pos Arus Kas Utama |
Kas yang diterima dari pelanggan :
Pendapatan $ 12,000 R/L Ditambah penurunan piutang dagang 300 Neraca Total $ 12,300 Kas yang dibayarkan pada pemasok dan karyawan: Harga pokok penjualan (tidak termasuk penyusutan) $ 6,800 R/L Ditambah beban pemasaran 3,000 R/L Ditambah beban umum dan administrative 600 R/L Ditambah kenaikan persediaan 300 Neraca Dikurangi kenaikan hutang dagang (400) Dikurangi kenaikan pos-pos yang masih harus dibayar ( 500)* Total $ 9,800 |
* ($500, dari pajak yang ditangguhkan $100 dan laba yang ditahan $400), ada di catatan kaki.
Laporan Sumber dan Penggunaan dana
Alat yang paling banyak dipakai untuk menganalisis arus kas sebelum FASB 95 adalah laporan sumber dan penggunaan dana. Kenaikan dalam aktiva merupakan penggunaan. Penurunan dalam aktiva merupakan sumber dana. Kenaikan dalam klaim atas aktiva merupakan sumber, penurunan dalam klaim atas aktiva merupakan penggunaan.
Perusahaan “Furak Dame” : Laporan Perubahan Posisi Keuangan dalam tahun 20X2 |
Aktiva 31/12/X1 31/12/X2 Sumber Penggunaan |
Kas * $ 400 $ 500
Surat-surat berharga 100 500 Piutang dagang, bersih 1,500 1,200 300 Persediaan 1,500 1,800 300 Aktiva lancar 3,500 4,000 Pabrik dan peralatan 9,000 10,000 1,000 Akumulasi penyusutan 3,500 4,000 500 Pabrik dan peralatan bersih 5,500 6,000 Total Aktiva $ 9,000 $ 10,000 Klaim atas Aktiva |
Hutang dagang $ 600 $ 1,000 $ 400
Wesel bayar @ 10% 200 200 Upah yang masih harus dibayar 200 400 200 Pos-pos lain yang masih harus dibayar 100 400 300 Kewajiban lancar 1,100 2,000 Pajak yang ditangguhkan 900 1,000 100 Hutang jangka panjang @ 10% 2,400 2,000 400 Equitas pemegang saham Saham biasa (pari = $ 10) 1,000 1,000 0 Tambahan modal disetor 1,000 1,000 0 Laba ditahan 2,600 3,000 400 Dikurangi: saham perbendaharaan 0 0 0 Total ekuitas pemegang saham 4,600 5,000 Total kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham $ 9,000 $ 2,200
Total Sumber dan Penggunaan Total Sumber – Total Penggunaan = ∆ [ Kas dan Ekuivalennya] = $ 500 $ 2,200 $ 1,700 |
* Kas dan surat-surat berharga bukan merupakan sumber atau penggunaan tetapi merupakan apa yang kita rekonsiliasikan dalam laporan ini.
Siklus Pola Arus Kas |
Arus Kas Awal Pertumbuhan Dewasa Penurunan |
Kegiatan operasi $ (20) $ 200 $ 250 $ 150
Kegiatan investasi (400) (900) (200) 30 Kegiatan pembiayaan 500 800 (60) (300) Kenaikan bersih kas dan ekuivalen kas $ 80 $ 100 $ (10) $ (120) |
Dewan Direksi
Komite Pengawas No.1 s.d 7 |
Pihak-pihak yang memerlukan Laporan Keuangan
Perusahaan : Manajer Keuangan
1. Anggaran dan akuntansi biaya
Penggunaan intern
No. 1 s.d 4 |
2. Usulan dan penilaian proyek
3. Sumber dan penggunaan dana
atau perubahan posisi keuangan
4. Pengawasan intern
Akuntan public No. 3 s.d 6 |
5. Perhitungan rugi-laba dan
Neraca yang dikonsolidasikan
Aparat perpajakan
1) Pusat ; 2) Daerah 3) Pengusaha pajak internasional No.6 |
6. Laporan pajak
7. Laporan ke lembaga keuangan
SEC(Securities and Exchange
Commission) No.7 |
Metode Penyusutan
Ada empat yaitu metode garis lurus/straight line, metode jumlah angka tahun/sum-of-years’-digits, metode saldo menurun/declining balance, dan metode unit produksi.
Contoh pembelian mesin seharga $ 11,000 dan diperkirakan masa penggunaannya 10 tahun atau 10.000 jam. Nilai sisa dari mesin adalah $ 1,000(ditentukan berdasarkan pengalaman perusahaan itu) setelah 10 tahun atau setelah penggunaan 10.000 jam, tergantung mana yang lebih dulu terjadi.
Perbandingan Metode Penyusutan Harta $ 11,000 selama 10 tahun dengan nilai sisa $ 1,000 |
Tahun Garis lurus Jumlah angka tahun Unit Produksi Saldo menurun |
1 $ 1,000 $ 1,820 $ 2,000 220
2 1,000 1,640 1,800 176 3 1,000 1,450/1454 1,500 142 4 1,000 1,270/1272 1,300 113 5 1,000 1,090/ 1,000 93 6 1,000 910/909 800 72 7 1,000 730/727 600 58 8 1,000 550/545 500 46 9 1,000 360/364 300 36 10 1,000 180/181 200 44 * Total $ 10,000 $ 10,000 $ 10,000 $ 1,000 |
Penjumlahan kolom bisa tidak tepat, karena adanya pembulatan. Dianggap bahwa penggunaan mesin tahun pertama 2000 jam, tahun kedua 1800 jam, tahun ketiga 1500 jam, tahun keempat 1300 jam, tahun kelima
1000jam, tahun keenam 800 jam, tahun ketujuh 600 jam, tahun kedelapan 500 jam, tahun kesembilan 300 jam dan tahun kesepuluh 200 jam.
Metode garis lurus/straight line, beban penyusutan tahunan yang seragam sebesar $ 1000 setiap tahunnya. Angka ini diperoleh dengan cara membagi biaya pembelian mesin dikurangi nilai sisa, dengan
umur ekonomis dari mesin:
(Biaya $ 11,000 – $ 1,000) = $ 10,000 = $ 1,000 sebagai beban penyusutan pertahun.
10 tahun 10
Metode jumlah angka tahun/ sum-of-years’-digits, beban penyusutan tahunan ditentukan sebagai berikut:
- Hitunglah jumlah angka tahun: pada contoh , jumlah angkanya adalah:
1+2+3+4+5+6+7+8+9+10=55
Angka ini dapat juga diperoleh dengan menggunakan persamaan deret aljabar, di mana n adalah umur harta: n=10 dari 10 tahun
Jumlah angka = n ( n+1) = 10( 10+1) = 55
2 2
- Membagi angka sisa tahun dengan jumlah angka tahun dan pecahan ini dikalikan dengan biaya dari harta yang dapat disusutkan(depreciable cost), yaitu jumlah biaya dikurangi nilai sisa:
Penyusutan tahun ke-1 : 10 ($ 10,000) = $ 1,820
55
Penyusutan tahun ke-2 : 9 ($ 10,000) = $ 1,640
55
..
..
Penyusutan tahun ke-10 : 1 ($ 10,000) =$ 180
55
Metode Unit Produksi, biaya dapat disusutkan (harga pembelian dikurangi nilai sisa) dibagi dengan perkiraan umur mesin 10.000 jam, sehingga diperoleh tarif penyusutan per jam sebesar $1:
(Biaya $ 11,000 – $ 1,000) = $ 10,000 = $ 1 sebagai tarif penyusutan perjam.
10.000 jam 10.000
Penyusutan tahun pertama : 2.000 x $ 1 = $ 2000 (karena mesin digunakan selama 2000 jam)
Penyusutan tahun kedua : 1.800 x $ 1 = $ 1,800 (karena mesin digunakan selama 1800 jam)
Jadi menggunakan metoda unit produksi, beban penyusutan tidak dapat diperkirakan sebelumnya; perusahaan harus menunggu sampai akhir tahun untuk menentukan penggunaan jam mesin dan kemudian menghitung beban penyusutannya.
Metode Saldo menurun /declining balance, menghasilkan beban depresiasi tahunan yang terus menurun selama masa manfaat aset. Metode ini disebut saldo menurun karena periode depresiasi didasarkan atas nilai buku(harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi)aset yang terus menurun. Beban depresiasi tahunan dihitung dengan mengalikan nilai buku pada awal tahun dengan tarif depresiasi saldo menurun. Tarif depresiasi tetap sama dari tahun ke tahun, tetapi nilai buku di mana tarif depresiasi itu dikenakan akan terus menurun setiap tahun.
Tarif saldo menurun yang biasa digunakan adalah dua kali tarif garis lurus, karena itu disebut dengan metode saldo menurun ganda(double-declining-balance method). Pada contoh di atas metode garis lurus disusutkan
$ 1,000 pertahun, dengan harga mesin $ 11,000 dan nilai sisa $1,000, disusutkan selama 10 tahun maka tarif garis lurusnya adalah $ 1,000/ $ 10,000 x 100 % = 10 %. Dan tarif saldo menurun adalah 2 x 10 % = 20 %
Skedul depresiasi dengan metode saldo menurun |
Perhitungan Beban Akhir Tahun
Nilai buku x Tarif Depresiasi = Akumulasi Tahun Awal tahun Depresiasi Tahunan Depresiasi Nilai Buku 1 $ 11,000 20 % $ 2,200* $ 2,200 $ 8,800 (11000-2200) 2 8,800 20 % 1,760 * 3,960 * 7,040 3 7,040 20 % 1,408 5,368 5,632 4 5,632 20 % 1,126 6,494 4,506 5 4,506 20 % 901 7,395 3,605 6 3,605 20 % 721 8,116 2,884 7 2,884 20 % 577 8,693 2,307 8 2,307 20 % 462 9,155 1,845 9 1,845 20 % 369 9,524 1,476 10 1,476 20 % 476 * 10,000 1,000 |
*) Penyesuaian agar didapatkan nilai buku yang sama dan nilai sisa $ 1,000.
Cara : akumulasi depresiasi : 2200 + 1760 =3960; 2200+1760+1408=5368; 2200+1760+1408+1126=6494
Pengaruh Penyusutan terhadap Pembayaran pajak,
Pengaruh metode penyusutan menyebabkan kewajiban pajak yang harus dibayar lebih rendah. Misalnya:
Penyusutan |
Golongan Masa manfaat % Penyusutan Metode yang digunakan |
1 4 tahun 50 % Dihitung dari nilai buku
2 4 – 8 tahun 25 % Saldo menurun ganda/double declining methode 3 8 tahun 10 % Metode garis lurus 4 Bangunan dan harta 5 % bergerak lainnya. Dihitung dari harga perolehan(metode garis lurus) |
Menurut Undang-undang no 7 tahun 1983(Indonesia), tarif pajak penghasilan menganut tarif progresif :
Besarnya Penghasilan kena pajak Tarif pajak
0 – Rp 10.000.000 15 %
Di atas Rp 10.000.000 s.d Rp 50.000.000 25 %
Di atas Rp 50.000.000 35 %
Keterangan Pembelian 1 kapal |
Harga beli Rp 180.000.000
Golongan penyusutan 3 Tarif penyusutan 10 % Penyusutan tahun I 10 % x Rp 180.000.000= Rp 18.000.000 Laba kena pajak sebelum penyusutan Rp 100.000.000 Laba kena pajak setelah penyusutan Rp 82.000.000( 100.000.000 – 18.000.000) |
Pajak penghasilan 15 % x 10.000.000 = 1.500.000
atas laba kena pajak 25 % x 40.000.000 = 10.000.000 sebelum penyusutan. 35 % x 50.000.000 = 17.500.000 100.000.000= 29.000.000 Pajak penghasilan 15 % x 10.000.000 = 1.500.000 atas laba kena pajak 25 % x 40.000.000 = 10.000.000 setelah penyusutan. 35 % x 32.000.000 = 11.200.000 82.000.000 = 22.700.000 Dampak/pengaruh pajak dari penyusutan 6.300.000 (29.000.000 – 22.700.000) |
Penyusutan/depresiasi dipakai untuk menghitung manfaat/guna dari peralatan/mesin yang dipakai oleh perusahaan. Penyusutan ini juga membantu mengurangi besarnya beban pajak yang dikurangkan dari Laba perusahaan. Depresiasi adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional. Depresiasi/penyusutan merupakan alokasi biaya , bukan proses penilaian aset.. Aset yang dapat disusutkan memiliki kemampuan menghasilkan pendapatan yang semakin menurun seiring dengan masa manfaatnya karena digunakan dan aus. Contoh biaya pembelian/harga perolehan: tanah(harga tunai properti $100,000; biaya pemindahan $6,000; biaya notaris $ 1,000; komisi agen real estat $ 8000; jadi harga perolehan $ 115,000), mesin pabrik(harga tunai $ 50,000; pajak penjualan $ 3,000; asuransi selama perjalanan $ 500; biaya pemasangan dan percobaan $ 1,000; jadi harga perolehan $ 54,500), truk angkut(harga tunai $22,000; pajak penjualan$ 1,320; pengecatan dan penulisam label $ 500; harga perolehan $ 23,820).
The Finance Environment/Lingkungan bagi Keputusan Keuangan
Kita meninjau jaringan keuangan yang menyeluruh dalam ekonomi modern, dengan memandang fungsi-fungsi manajer keuangan dalam perspektif pasar uang dan modal.
● Membaca Penawaran harga Obligasi dalam Wall Street Journal yang dikutip tanggal 5 Nopember 2002, untuk beberapa Obligasi perusahaan yang diperdagangkan di New York Stock Echange pada tanggal itu.
Obligasi | CUR.
YLD. |
VOL. | CLOSE |
NET CHG |
|
Lucent 6½ 28
Malan 9½ 04 NrurU 5.95s03 NETelTel 4⅝ 05 NYTel 6⅛ 10 |
16,6
cv 6,0 4,6 6,0 |
104
103 10 6 10 |
39,13
95,13 100 101,13 101.75 |
+0,13
+0,13 -0,16 +0,88 -0,50 |
dan jatuh tempo pada tahun 2028(28 adalah dua digit
terakhir dari tahun jatuh tempo obligasi). Harga penutupan obligasi pada tanggal 5 Nopember 2002 adalah 39,13 yang dinyatakan sebagai persentase obligasi(39,13%=0,3913) dengan nilai nominal $ 1,000; jadi penutupan harga obligasi pada tanggal 5 Nopember 2002 sebanyak 0,3913 x 1000=$ 391.30. Hasil sekarang dari obligasi adalah 16,6%, dihitung sebagai bunga tahunan yang dibagi dengan harga penutupan, atau
$ 65/ 391.30 x 100 % = 16,6 %. Sepanjang hari, 104 obligasi diperdagangkan pada bursa, seperti yang nampak pada bagian atas”VOL.” Akhirnya, perubahan bersih (NET CHG”) pada harga obligasi dari hari penutupan sebelumnya meningkat sebesar 0,13 %.
● Membaca Penawaran Saham dalam Wall Street Journal, yang diperdagangkan di Bursa Efek New York pada tanggal 8 Agustus 2002
52 weeks
HI |
LO | STOCK | SYM | DIV | YLD
% |
PE | VOL
100S |
HI | LO | CLOSE | NET
CHG |
57.25
62.15 51.35 38.70 |
32.00
28.94 22.00 26.42 |
HarleyDav
HarmainInt HarrahEntri Harris |
HDI
HAR HET HRS |
0.16
0.10 0,20 |
0.30
0.20 —– 0,60 |
29
28 19 27 |
13,477
3,498 18,076 4,527 |
46,59
42.20 48,25 33.82 |
44.38
39.88 46,75 31.85 |
46.45
41.88 48.19 33.36 |
+0.86
+1,46 +1,88 +1,16 |
Saham-saham ini mencakup Harley-Davidson dan beberapa saham lain yang ada di Wall Street Journal setiap hari. Untuk membacanya , misalnya:
– Kolom Hi /tinggi, 52 weeks(minggu)memperlihatkan bahwa saham Harley-Davidson mencapai 57.25 selama tahun lalu.
– Kolom Lo/rendah, 52 weeks/minggu memperlihatkan bahwa saham Harley-Davidson dijual paling rendah 33.00 selama tahun lalu.
– Kolom stock(HarleyDav) dan Sym(HDI)merupakan nama dan singkatan dari perusahaan itu serta simbolnya.
– Kolom dividen, Div, memberi besarnya deviden yang dibayar Harley Davidson kepada para pemegang saham biasa pada tahun lalu yaitu 16 sen per lembar.
– Yld%(0.30%)adalah hasil deviden saham itu—besarnya deviden(16 sen) yang dibayar dibagi dengan harga penutupan hari itu (0.16 : 46.45)
– PE(29) memberikan harga pasar saat ini(46.45) dibagi dengan pendapatan per lembar saham perusahaan itu.
– Kolom Vol100s, menunjukkan banyaknya saham Harley-Davidson yang diperdagangkan pada tanggal 8 Agustus 2002 sebanyak 1.347.700 lembar saham.
– Saham Harley-Davidson diperdagangkan paling tinggi 45,59(HI) dan paling rendah 44,38 (Lo) selama hari itu.
– Harga penutupan hari sebelumnya dikurangkan dari harga penutupan(Close)sebesar 46,45 pada tanggap 8 Agustus 2002 untuk mendapatkan perubahan bersih(net chg) sebesar 0.86
Pasar Keuangan dan Efisiensi Pasar
Transaksi keuangan melibatkan aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Penciptaan dan perpindahan aktiva dan kewajiban semacam ini membentuk pasar keuangan. Pasar keuangan terdiri dari semua transaksi yang menimbulkan terjadinya harta keuangan dan kewajiban keuangan. Transaksi jual beli dilakukan di badan terorganisir seperti New York Stock Echange( di Indonesia bursa efek Jakarta, bursa efek Surabaya), atau pusat bursa regional, atau melalui dealer/pedagang dan broker/perantara antara pembeli dan penjual surat berharga, yang membeli dan menjual surat berharga diluar bursa/pusat perdagangan, yaitu di pasar bebas/over- the counter market.
Transaksi perorangan di toko-toko, bank tabungan, atau lembaga keuangan lainnya juga menciptakan harta keuangan dan kewajiban keuangan.
Perbedaan segmen pasar keuangan dicirikan oleh perbedaan pengaruh permintaan dan penawaran. Jika harta dan kewajiban keuangan yang diperjualbelikan mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun, maka transaksi itu termasuk pasar uang , jika jatuh tempo lebih dari satu tahun maka transaksinya termasuk pasar modal/capital market..
Perantara Keuangan/Financial Intermediaries,
Melalui transaksi di pasar keuangan, peranan keuangan/financial intermediation, akan mempertemukan unit surplus simpanan dengan unit deficit simpanan, sehingga dana tersebut dapat didistribusikan kembali ke penggunaan yang paling produktif. Perusahaan yang mengkhususkan usahanya di bidang kegiatan yang termasuk dalam pembentukan harta keuangan dan kewajiban keuangan, disebut perantara keuangan.
Tanpa adanya badan perantara keuangan beserta proses perantaraan yang dilakukannya, alokasi simpanan menjadi investasi yang sebenarnya akan dibatasi oleh distribusi simpanan sebagaimana adanya. Melalui badan ini, simpanan dipindahkan ke unit ekonomi yang berpeluang melakukan investasi yang menguntungkan. Dalam prosesnya sumberdaya yang sebenarnya dialokasikan secara efektif dan hasil nyata kegiatan perekonomian secara umum akan meningkat.
Perubahan pangsa pasar untuk perantara keuangan |
Aktiva 1990(pertengahan) % dari Total Aktiva Perantara Perantara (miliar dolar) 1950 1960 1970 1980 1990(pertengahan) |
Bank komersial 3,279 52 38 38 37 32
Perusahaan asuransi jiwa 1,378 22 20 15 12 13 Dana pensiun swasta 1,194 2 6 9 12 13 Lembaga simpan pinjam 1,159 6 12 14 15 11 Dana pensiun Negara bagian dan local 753 2 3 5 5 7 Dana bersama(mutual funds) 588 1 3 4 2 6 Perusahaan keuangan 539 3 5 5 5 5 Perusahaan asuransi bencana 507 4 5 4 4 5 Dana pasar uang 453 – – – 2 4 Bank tabungan bersama 284 8 7 6 4 3 (mutual savings bank) Serikat kredit 213 – 1 1 2 2 Total 10,343 100 100 100 100 100 |
Sumber: Chicago Fed Letter, Desember 1990, hal. 1, Dikompilasi dari Flow of Funds Accounts Fed.
– Bank komersial, adalah lembaga keuangan yang mampu menyerap tabungan berjangka(giro, deposito dan tabungan lainnya)yang pemindahan dananya dilakukan dengan cek. Di AS berbagai bentuk cek sebagai alat tukar mencapai lebih dari 90% dari transaksi yang terjadi.
– Perusahaan asuransi jiwa menjual jaminan terhadap kemungkinan hilangnya pendapatan karena meninggalnya tertanggung dalam usia muda dan polis asuransi yang dijual biasanya memiliki unsur simpanan di dalamnya
– Yayasan dana pensiun mengumpulkan iuran dari karyawan dan/atau majikannya, untuk kemudian melakukan pembayaran periodik kepada karyawan yang pensiun.
– Dana investasi yang juga disebut dana bersama/mutual funds, menjual saham kepada para investor dan menggunakan hasilnya untuk membeli surat berharga yang ada di pasar.
Bankir investasi, seperti Indovest, IPFC, Merincorp, adalah perusahaan keuangan yang membeli saham baru yang diterbitkan perusahaan pada tingkat harga yang disetujui dan dijamin, mencari segera investor lain untuk dapat menjual kembali surat-surat berharga tersebut. Serupa dengan perusahaan keuangan yang berfungsi hanya sebagai agen yang menghubungkan pembeli dan penjual, disebut pialang/investment broker, sedangkan dealer(investment dealer)adalah mereka yang membeli sendiri surat berharga dari penjual dan akhirnya menjual kembali ke pembeli lain. Jika bankir investasi beroperasi di pasar saham yang baru terbit, para broker dan dealer beroperasi pada transaksi surat berharga yang sudah diterbitkan.
– Unit simpan pinjam menerima tabungan anggotanya dan sebagian tabungan anggotanya diinvestasikan terutama dalam membangun perumahan sebagai pinjaman jangka panjang, pada umumya diberikan kepada peminjam perorangan.
– Perusahaan keuangan, adalah perusahaan yang bergerak terutama di bidang dalam memberi pinjaman ke perusahaan lain atau kepada perorangan.
Sumber-sumber dana yang lain adalah perusahaan, keluarga dan pemerintah, yang setiap saat bisa menjadi peminjam dan yang lain sebagai pihak yang meminjamkan.
Berkembangnya secara relative lembaga-lembaga ini menyajikan total aktiva perantara-perantara keuangan utama di AS dalam tahun 1990 dan trend pangsa pasar sejak tahun 1950. Lembaga-lembaga ini pada pertengahan tahun 1990 memiliki aktiva $10,3 triliun, dibandingkan dengan hutang federal
$3,2 triliun. Perhatikan juga pergeseran besar dalam pangsa pasar selama empat dasawarsa tersebut.
Pasar Keuangan, Manajer Keuangan, dan Perusahaan |
Pasar Keuangan
Sumber-sumber Pasar Uang Keuangan Pasar Modal Perusahaan
Bank Komersial Penjualan(Barang Asosiasi simpan pinjam dan jasa Perusahaan asuransi 2 Dana pensiun M K Kas Dana investasi Pinjaman a e Bankir investasi Obligasi 1 n u Broker Saham biasa a a Piutang Dealer Lainnya 4 j n Persediaan 3 Rumahtangga e g Tanah Perusahaan lainnya r a Pabrik Pemerintah n Peralatan/Mesin Tenaga kerja Bahan baku Dana 2. Dana dialokasikan ke proyek dan harta 3. Manajemen siklus arus kas dalam perusahaan 4. Pengembalian dana ke sumber keuangan |
Penjelasan:
Tampak bahwa manajer keuangan menghubungkan pembiayaan perusahaan dengan sumber-sumber keuangan melalui pasar keuangan. Secara keseluruhan, semua perusahaan adalah unit-unit defisit simpanan yang memperoleh dana dan kemudian diinvestasikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebagai bagian dari proses di mana dana dialokasikan pada penggunaan yang paling produktif.
– Memperoleh dana ekstern melalui pasar keuangan:
- Apa saja bentuk pembiayaan dan sumber keuangan yang tersedia ?
- Bagaimana cara memperoleh dana secara efisien
- Bagaimana struktur pembiayaan yang paling ekonomis
- Bagaimana bentuk, waktu, dan cara pembayarannya kepada sumber-sumber keuangan?
– Mengendalikan dana yang diperoleh agar penggunaannya efektif:
- Dana sebaiknya dialokasikan pada proyek atau produk yang mana?
- Harta dan sumber daya apa yang harus disediakan agar dapat menghasilkan barang atau jasa?
- Bagaimana memantau penggunaan dana sehingga dicapai penggunaan yang paling efektif pada berbagai kegiatan operasi?
Tugas Manajer keuangan adalah melakukan pilihan-pilihan tersebut pada berbagai pasar keuangan untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan.
Efisiensi Pasar,
Agar dapat mengalokasikan modal secara efektif, pasar keuangan harus menetapkan harga surat-surat berharga hanya dengan pertimbangan-pertimbangan ekonomis berdasarkan informasi yang dipublikasikan. Dalam pasar itu, harga untuk surat-surat berharga suatu perusahaan mencerminkan estimasi investor tentang jumlah dan resiko arus kas masa yang akan datang. Karena harga saham yang lebih tinggi mencerminkan penilaian investor yang positif tentang masa yang akan datang, perusahaan-perusahaan dengan harapan arus kas yang lebih tinggi akan lebih mudah mengumpulkan modal tambahan, sedang perusahaan-perusahaan dengan harapan arus kas yang lebih rendah akan menghadapi syarat-syarat yang kurang menguntungkan bila mereka mencoba untuk mengumpulkan dana tambahan. Surat-surat berharga yang harganya ditetapkan secara efektif akan mengarahkan pasar keuangan dalam mengalokasikan dana pada penggunaannya yang paling produktif.
Efisiensi dalam pasar saham menunjukkan secara tidak langsung bahwa seluruh informasi relevan yang tersedia tentang suatu saham langsung tercermin dalam harganya. Sebagian besar riset tentang pasar modal mendukung kesimpulan bahwa pasar itu efisien dengan bentuk lemah dan bentuk agak kuat, tetapi kemungkinan bukan efisien bentuk kuat. Pasar yang efisien dengan bentuk setengah kuat adalah di mana harga-harga langsung dan sepenuhnya mencerminkan seluruh informasi yang dipublikasikan. Agar suatu pesan berisi informasi yang relevan harus ada perubahan harga surat berharga ketika berita itu dikeluarkan. Pengujian ini memungkinkan kita untuk memisahkan informasi yang bermanfaat(laporan laba bulanan) dengan informasi yang tidak penting(perubahan nama perusahaan). Jika informasi itu mahal, ada alasan untuk percaya bahwa analisis surat berharga yang memakan biaya memberikan hasil yang cukup memadai untuk mengembalikan biayanya itu.
The Tax Environment/(Perpajakan di Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Manajemen Keuangan).
Di negara manapun, termasuk di Timor Leste, juga di Indonesia, pemerintah mempunyai pengaruh sangat besar terhadap sistem perekonomian. Terdapat kadar yang berbeda antara negara yang menganut sistem perekonomian terpimpin(negara-negara komunis), dengan negara dengan sistem perekonomian liberal(negara-negara kapitalis). Pengaruh tersebut nampak dalam:1)pemasukan pemerintah dari dana yang tersedia dari sumber dalam negeri berupa pajak, retribusi maupun iuran, 2)pengeluaran pemerintah baik berupa pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan, dan 3)melalui peraturan atau kebijakan pemerintah dalam mengelola perekonomian, sehingga sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.
Pajak penghasilan terbagi dua yaitu -)wajib pajak orang pribadi yaitu orang yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka 12 bulan atau orang yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia serta berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia, karyawan/karyawati yang memperoleh penghasilan di luar penghasilan sehubungan penghasilan dan pekerjaan, orang-orang yang wajib menyampaikan Laporan Pajak-Pajak Pribadi(LP2P)serta kuasa(trustee)atas warisan yang belum terbagi, 2)wajib pajak badan, yaitu perseroan terbatas, perseroan komanditer, persekutuan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau lembaga, perseroan atau perkumpulan lainnya, badan usaha milik negara dan daerah seta bentuk usaha tetap di Indonesia oleh badan atau perusahaan yang tidak didirikan atau berkedudukan di Indonesia.
Tarif Pajak Penghasilan, menurut Undang-undang no 7 tahun 1983(Indonesia), tarif pajak penghasilan menganut tarif progresif :
Besarnya Penghasilan kena pajak Tarif pajak
0 – Rp 10.000.000 15 %
Di atas Rp 10.000.000 s.d Rp 50.000.000 25 %
Di atas Rp 50.000.000 35 %
Contoh, jika seseorang mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp 60.000.000 maka ia akan dikenai pajak sebesar:
15% x Rp 10.000.000 = Rp 1.500.000
25% x Rp 40.000.000 = Rp 10.000.000 tarif rata-rata = 15.000.000 x 100%= 25%
35% x Rp 10.000.000 = Rp 3.500.000 60.000.000
Rp 60.000.000 Rp 15.000.000
Jika dibandingkan dengan ERTA(Economic Recovery Tax Act) tahun 1981:
$ 25,000 pertama…… 15 % seharga 25.000x Rp 2500 =62.500.000
$ 25,000 kedua………18 %
$ 25,000 ketiga…… 30 %
$ 25,000 keempat……40 %
Selebihnya…………..46 %
Penyusutan,
Bagi pemerintah merupakan salah satu alat kebijakan guna merangsang penanaman modal. Oleh karena penyusutan dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak, maka besarnya penyusutan mempengaruhi pajak yang harus dibayar. Makin besar penyusutan berarti makin besar pula laba yang diperuntukkan bagi pemilik modal dan hal ini mengakibatkan(1)adanya keinginan untuk melakukan investasi lain atau memperluas investasi yang sudah ada serta(2)tersedianya dana guna penanaman kembali(ploughin).
Penyusutan |
Golongan Masa manfaat % Penyusutan Metode yang digunakan |
1 4 tahun 50 % Dihitung dari nilai buku
2 4 – 8 tahun 25 % Saldo menurun ganda/double declining method 3 8 tahun 10 % Saldo menurun ganda/double declining method 4 Bangunan dan harta 5 % bergerak lainnya. Dihitung dari harga perolehan(metode garis lurus) |
Amortisasi,
Amortisasi, sesuai akuntansi, dilakukan terhadap hak istimewa tertentu dan biaya-biaya yang ditangguhkan seperti biaya pendirian dan perluasan modal. Amortisasi dapat dilakukan menurut masa manfaat dan satuan produksi, misalnya:
Berdasarkan masa manfaat:
Masa manfaat Golongan % Amortisasi Metode yang dipakai
penyusutan |
Di atas 1 tahun s/d 4 tahun 1 50% Dihitung dari nilai buku
Di atas 4 tahun s/d 8 tahun 2 25% Saldo menurun ganda Di atas 8 tahun 3 10% Saldo menurun ganda |
Berdasarkan satuan produksi:
Jenis hak Batasan
Hak pengusahaan hutan maks. 20%/tahun
Hak penambangan maks. 20%/tahun
Hak penambangan minyak dan gas bumi —
Pendapatan Dividen,
Dividen diperoleh dari investasi dalam bentuk saham perseroan lain. Ada dua macam investasi J investasi untuk membungakan uang menganggur dalam jangka pendek/investasi sementara dan J investasi guna memperluas jalur usaha dan bersifat jangka panjang. Investasi yang kedua inilah yang dikenai pajak dengan syarat: – )perseroan penerima menguasai minimal 25% dari jumlah modal saham yang disetor perseroan pembayar dividen, di Indonesia dan – ) antara kedua perseroan tersebut mempunyai hubungan ekonomis dalam jalur usahanya, dimana ada hubungan jual beli, sehingga ada sebagian hutang dan piutang berasal dari hubungan itu. Misalnya, PT A, sebuah industri radio, memiliki saham 25% dari jumlah modal saham yang disetor dari
PT B sebuah komponen elektronik pada tahun 1986. PT B menjual transistor dan komponen lainnya kepada
PT A sejumlah Rp 10.000.000 dengan laba bersih 10%. Laba bersih sebesar Rp 1.000.000 tentu termasuk laba bersih PT B yang terkena pajak penghasilan misalnya dengan tarif 15%. Apabila 35% laba dibagikan dalam bentuk dividen, maka PT A menerima 25% x 35% x Rp 1.000.000=Rp 87.500 dari hubungan ekonomisnya dengan PT B; Rp 87.500 tersebut akan termasuk laba bersih PT A dan terkena pajak penghasilan pula, misalnya dengan tarif 15%. Apabila PT A membagikan dividen sebesar 35% dari laba bersih, maka pemegang saham
PT A menerima 35% x Rp 87.500=Rp 30.625. Penerimaan dividen ini akan terkena pajak penghasilan sebesar 15%. Total pajak yang dikenakan adalah:
Tahap | Keterangan | Pajak yang dikenakan |
1 | Laba bersih PT B | 15% x Rp 1.000.000= Rp 150.000 |
2 | Penerimaan dividen PT B oleh PT A | 15% x Rp 87.500= Rp 13.125 |
3 | Pembagian dividen PT A | 15% x Rp 30.625= Rp 4.593,75
Rp 1.118.125= Rp 167.718,75 |
Makin tinggi tingkat pemilikan PT A terhadap PT B dan omzet jual beli diantara mereka, maka makin tinggi pula dampak pajak tiga kali di atas. Dengan adanya pembebasan pengenaan pajak atas dividen yang dibayarkan PT B kepada PT A, maka hanya ada pajak berganda, yaitu atas(1)laba bersih PT B dan (2)pembagian dividen dari penerimaan dividen PT B kepada pemegang saham PT A. Hal ini sesuai dengan pengenaan pajak terhadap laba bersih PT A yang diperoleh dari operasinya sendiri.
Bunga dan Dividen,
Dalam peraturan perpajakan terdapat perbedaan besar antara bunga dan dividen, bunga dapat dikurangkan sebagai biaya, sedang dividen tidak. Menurut pandangan manajemen keuangan, sumber dana baik hutang maupun penambahan modal pemilik merupakan sumber ekstern. Sumber intern berupa laba yang ditahan, yakni akumulasi laba yang diperoleh dari operasi perusahaan dan belum dibagikan dalam bentuk dividen. Oleh karena adanya pandangan ini, maka dari segi manajemen keuangan perusahaan dapat memilih pembiayaan aktivitasnya dari hutang atau modal guna menutup kekurangan sumber intern.
Membeli saham atau menanam Deposito berjangka,
Seorang yang mempunyai uang lebih akan berpikir, apakah ia harus membeli saham guna memperoleh dividen atau memasukkannya dalam deposito berjangka untuk memperoleh bunga. Oleh karena dividen dikenai pajak, sedang bunga ditangguhkan pengenaan pajaknya, maka dampak pajak atas pemilihan tersebut harus dipertimbangkan, selain besar dan saat perolehan hasil penanaman. Hal ini merupakan contoh pengaruh pajak terhadap keputusan keuangan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi. Contoh Tuan Ahmad mempunyai uang Rp 10.000.000. dengan uang itu ia dapat membeli 1.000 lembar saham PT Persada dengan harga
Rp 10.000/lembar. Rasio harga terhadap laba(Price/Earning ratio)rata-rata selama 5 tahun dari saham
PT Persada adalah 2,5 dan rasio pembayaran dividennya(dividend, payout ratio)rata-rata 50%. Dividen dibayar 2 kali setahun.
Alternatif lain adalah mendepositokan uang itu dengan bunga 18% per tahun yang dibayar pada saat jatuh tempo. Jangka waktu deposito diasumsikan 1 tahun.
Perhitungannya adalah :
1. Hasil dividen:
Dividen yang diterima 50% x Rp 10.000/2,5 x 1.000 lbr = Rp 2.000.000
Dividen yang diterima pada tengah tahun I : Rp 1.000.000(0,5 x 2.000.000)
Dividen yang diterima pada akhir tahun I : Rp 1.000.000(0,5 x 2.000.000)
2. Pajak atas dividen
Atas dividen tengah tahun I: 15% x Rp 1.000.000= Rp 150.000
Atas dividen akhir tahun I: 15% x Rp 1.000.000= Rp 150.000 Rp 300.000
3. Bunga deposito: Bunga yang diterima : 18% x Rp 10.000.000 =Rp 1.800.000
4. Perbandingan arus kas dengan tingkat bunga 18% per tahun
Masa | Alternatif
Saham (1) |
Alternatif
Deposito (2) |
Selisih Arus
Kas(1) – (2) |
Faktor nilai
Sekarang (4)* |
Nilai sekarang Arus kas
(3) x (4) |
Tengah tahun I
Akhir tahun I |
850.000*
850.000 1.700.000 |
–
1.800.000 1.800.000 |
850.000
(950.000) 100.000 |
0,9174*
0,8417* * lihat tabel. |
779.790
799.615 19.825 |
*)diperoleh dari 1.000.000- 150.000; ** untuk tiap tengah tahun dengan tingkat bunga 18% atau 9 %
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang(yang dapat dipaksakan)dengan tidak mendapat jasa timbal(kontraprestasi)yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Teori yang mendukung pemungutan pajak:
-
- Teori Asuransi
Negara melindungi keselamatan jiwa, hartabenda dan hak-hak rakyatnya
-
- Teori Kepentingan, untuk kepentingan setiap orang
- Teori daya pikul
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai
dengan daya pikul masing- masing orang. Ada 2 pendekatan subyektif: memperhatikan
besarnya kebutuhan materiil yang harus dipenuhi.
Unsur obyektif dengan melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang dimiliki seseorang.
-
- Teori bakti, sebagai warga negara yang berbakti rakyat harus menyadari bahwa membayar pajak adalah suatu kewajiban.
- Teori asas daya beli, memungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara. Negara menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat, kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan.
Nilai sekarang factor bunga $1dengan bunga I selama n periode NSFB i,n = 1/(1+i)n
period | 1% | 2% | 3% | 4% | 5% | 6% | 7% | 8% | 9% | 10% |
1
2 3 4 5 6 7 8 |
.990
.980 .971 .961 .951 .942 .933 .923 |
.980
.853 |
.971
.789 |
.962
.822 |
.952
.677 |
.943
.627 |
.935
.582 |
.926
.540 |
.917
.502 |
.909
.467 |
period | 11% | 12% | 13% | 14% | 15% | 16% | 17% | 18% | 19% | 20% |
1
2 3 4 5 6 7 8 |
.901
.434 |
.893
.404 |
.885
.376 |
.877
.351 |
.870
.327 |
.862
.305 |
.855
.285 |
.847
.266 |
.840
.249 |
.833
.233 |
Nilai kemudian factor bunga $1dengan bunga I selama n periode NKFB i,n = (1+i)n
period | 1% | 2% | 3% | 4% | 5% | 6% | 7% | 8% | 9% | 10% |
1
2 3 4 5 6 7 8 |
1.010
1.020 1.030 1.041 1.051 1.062 1.072 1.083 |
1.020
1.172 |
1.030
1.267 |
1.040
1.369 |
1.050
1.477 |
1.060
1.594 |
1.070
1.718 |
1.080
1.851 |
1.090
1.993 |
1.100
2.144 |
period | 11% | 12% | 13% | 14% | 15% | 16% | 17% | 18% | 19% | 20% |
1
2 3 4 5 6 7 8 |
1.110
2.305 |
1.120
2.476 |
1.130
2.658 |
1.140
2.853 |
1.150
3.059 |
1.160
3.278 |
1.170
3.511 |
1.180
3.759 |
1.190
4.021 |
1.200
4.300 |
The Time Value of Money/Nilai waktu dari uang
Pengetahuan tentang nilai waktu dari uang penting untuk memahami hal-hal yang berhubungan dengan keputusan-keputusan struktur keuangan, pemilihan-pemilihan proyek, keputusan- keputusan lease/sewa atau pinjam, pendanaan kembali obligasi, penilaian surat berharga, dan keseluruhan permasalahan biaya modal.
Sifat Keputusan-keputusan keuangan, melibatkan suatu perbandingan masa sekarang dan masa yang akan datang. Misalnya, pertimbangkanlah suatu investasi sebesar $ 1,000 hari ini akan menghasilkan $1,100 pada akhir tahun. Investasi ini memberikan hasil pengembalian/return 10% (100/1000 x100%)atas investasi kita. Jika biaya dana 12%(10% – 12%), investasi ini bukan investasi yang baik karena tidak menutup biaya dana kita. Jika biaya dana 8%, kita memperoleh keuntungan bersih. Dana mempunyak kemampuan menghasilkan laba, $ 1,000 hari ini tidaklah sama dengan $ 1,000 yang diterima setahun kemudian.
Nilai yang akan datang/Future value dan Bunga majemuk
Bunga majemuk terjadi ketika bunga yang dibayarkan selama periode pertama ditambahkan pada pokoknya; kemudian selama periode kedua, bunga yang diterima dihitung berdasarkan jumlah yang baru ini.
Misalnya, kita memasukkan $ 100 ke dalam tabungan dengan tingkat suku bunga majemuk 6% setiap tahunnya. Bagaimana pertambahan tabungan kita? Pada akhir tahun pertama, kita mendapatkan bunga 6% atau $6 dari setoran awal sebesar $100, memberikan jumlah baru dalam tabungan kita sebesar $106, dengan rumus matematikanya:
FV1 = PV(1+i)
Di mana FV1 = nilai masa depan(future value) investasi di akhir 1 tahun
i = tingkat suku bunga tahunan/diskonto
PV = nilai sekarang(present value), atau jumlah investasi awal pada tahun pertama
Jelasnya: FV1 = PV(1+i)
= $100(1+0,06)
= $100(1,06)
=$106
Selanjutnya pada akhir tahun kedua kita akan mendapat bunga sebesar= 6% x $106 =$ 6.36(kita menerima bunga yang didapat dari nilai sekarang dari akhir tahun 1), inilah konsep bunga majemuk.
FV2 = FV1 (1+i)
Jelasnya: FV2 = FV1 (1+i)
= $106(1+0,06)
= $106(1,06)
=$112.36
Atau dengan rumus yang lain:
FV2 = PV(1+i)(1+i)
= PV(1+i)2
Pada akhir tahun ketiga kita akan mendapat bunga sebesar= 6% x $112.36 =$ 6.74(kita menerima bunga yang didapat dari nilai sekarang dari akhir tahun 2)
FV3 = FV2 (1+i)
Jelasnya: FV3 = FV2 (1+i)
= $112.36(1+0,06)
= $112.36(1,06)
= $119.10
Atau dengan rumus yang lain:
FV3 = PV(1+i)(1+i) (1+i)
= PV(1+i)3
Pola ini akan berlanjut terus, sehingga kita dapat mengunakan rumus ini secara umum untuk menunjukkan nilai investasi yang dimajemukkan pertahun dengan tingkat pertumbuhan i untuk tahun ke-n adalah:
FVn = FV2 (1+i)n
Tahun | Nilai Awal | Bunga yang Didapat | Nilai Akhir |
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 |
$100.00
106.00 112.36 119.10 126.25 133.82 141.85 150.36 159.38 168.95 |
$ 6.00
6.36 6.74 7.15 7.57 8.03 8.51 9.02 9.57 10.13 |
$106.00
112.36 119.10 126.25 133.82 141.85 150.36 159.38 168.95 179.08 |
Arus kas masa depan diasumsikan terjadi pada periode akhir selama arus kas itu dihasilkan. Sebagai contoh, jika arus kas sebesar $133.82 terjadi pada tahun ke-5, diperkirakan arus kas yang terjadi pada akhir tahun ke-5, menjadi awal periode tahun ke-6.
Nilai sekarang,
untuk menghitung nilai sekarang/Present Value, kita menghitungnya secara terbalik dengan nilai yang akan datang/Future Value yaitu kita mengetahui nilai beberapa tahun yang akan datang untuk mengetahui berapa nilainya sekarang. Jelasnya:
PVn = FVn
(1+i)n
Contoh: Berapakah besarnya Nilai sekarang/PV dari uang sebesar $ 1,260.00 yang akan kita terima pada akhir tahun ke-5 yang akan datang atas dasar bunga majemuk 4%?
Jawaban :
PVn = FVn
(1+i)n
PV5 = FV5
(1+i)5
PV5 = 1260
(1+0,04)5
PV5 = 1260
(1,04)5
= 1260
1,217
= $1,035.00
Menentukan tingkat Diskonto/Bunga,
Kita dapat menggunakan rumus yang sama:
PVn = FVn
(1+i)n
Kita mempertimbangkan untuk melakukan investasi dalam satu tahun. Jika kita mendepositokan dana kita di bank sebesar $ 250.00. Setelah satu tahun akan menjadi $ 275.00. Berapakah tingkat diskonto/bunga investasi itu ?
PV1 = FV1
(1+i)1
$250=275
(1+i)1
1+i = 275 = 1,10
250
i = 1,10 – 1
i = 0,10
i = 10%
Contoh : PT “Moris Klamar” melakukan investasi pada penanaman kemiri dengan total investasi sebesar $1,000. Pohon kemiri ini akan dipanen setelah 8 tahun mendatang dan dapat dijual $3,000
Berapa tingkat keuntungan atau Rate of Return pada investasi itu?
Jawaban:
PV = $1,000; FV= $ 3,000; n=8 tahun; I = ?
PV = FV(PVIF,i, n)
$1,000=$3,000(PVIF,i, 8)
(PVIF,i, 8)= 0,3333
Lihat tabel PVIF, cari baris n=8
Masalahnya tidak ada nilai yang tepat, mendekati 0,3333
Untuk i = 14 % 0,351
Untuk i = 15 % 0,327
Untuk mencari i yang menghasilkan 0,3333, menggunakan teknik interpolasi:
AB = EC = 0,351- 0,327 = 0,333- 0,327
BD CD 0,15 – 0,14 0,15 – x Perkalian silang = (0,024)(0,15- x)=(0,006)(0,01) 0,0036- 0,024 x = 0,00006 0,024 x = 0,0036-0,00006—.> 0,024 x = 0,00354 x= 0,00354/0,024=0,1475 x 100% = 14,75 % jadi i adalah 14,75% |
Nilai
A
0,351
E
0,333
0,327 B C D
14% x 15%
Teknik penganggaran Modal / Capital Budgeting Techniques(pertemuan 9 dan 10)
Penganggaran modal/capital budgeting, meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang, di mana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh pengeluaran investasi yang jelas misalnya pengeluaran untuk tanah, bangunan dan mesin, serta tambahan modal kerja permanen sesuai dengan ekspansi pabrik. Suatu kampanya promosi dan pengiklanan, atau suatu program penelitian dan pengembangan juga mempunyai dampak lebih dari satu tahun, sehingga dapat digolongkan sebagai pengeluaran penganggaran modal.
Kita akan membahas proses penganggaran modal dan teknik-teknik yang umum digunakan oleh perusahaan bisnis, konsep bunga majemuk juga akan digunakan.
– Kompleksitas penganggaran modal misalnya berhubungan dengan proyek-proyek baru dan besar tidaklah mudah(memproduksi pesawat Concorde) dan investasi pusat tenaga nuklir. Kompleksitas keputusan keputusan investasi harus dikelola dengan baik untuk mencapai operasi yang menguntungkan.
– Kerangka strategis untuk keputusan penganggaran modal, penganggaran modal harus diintegrasikan dengan perencanaan strategis karena investasi yang berlebihan atau investasi yang tidak mencukupi akan mempunyai konsekuensi yang serius terhadap masa depan perusahaan. Jika perusahaan menanamkan terlalu banyak dalam aktiva tetap, perusahaan akan menanggung beban berat yang tidak perlu.
– Kategori keputusan Penganggaran modal menyangkut hal-hal berikut:
1. Besar proyek: besar dapat diukur dengan dana yang diperlukan atau jenis sumber daya langka lainnya yang diperlukan seperti tanah, luas lantai untuk peralatan, dan jenis-jenis personil manajerial yang dibutuhkan.
2. Dampak terhadap risiko bisnis, apakah risiko dalam portofolio kegiatan perusahaan akan berubah dengan adanya investasi baru. Salah satu cara yaitu menganalisis dampak terhadap risiko adalah dengan membedakan antara investasi intern dan investasi ekstern berupa merjer dan pengambilalihan.
3. Penurunan biaya dan peningkatan pendapatan, di sini perlu membedakan antara tiga kategori investasi yaitu penggantian/replacement(perusahaan mempunyai gagasan yang baik mengenai penghematan biaya dengan mengganti aktiva lama, dan ia mengetahui konsekuensi dari tidak dilakukannya penggantian, perluasan/expansion(ada usulan untuk menambah lebih banyak lagi mesin dari jenis yang sekarang dipakai) , dan pertumbuhan(karena ada lini produk baru atau pasar geografis baru, seperti investasi luar negeri).
4. Investasi yang Diharuskan(mandatory), misalnya investasi yang diharuskan oleh aturan pemerintah(contoh pemasangan alat pengendalian polusi, usulan untuk mendorong moral dan produktivitas karyawan dengan memasang sistem musik)
5.Tingkat ketergantungan/ degree of Dependence
Proyek-proyek yang independen tidak memiliki interelasi atau hubungan timbal balik. Misalnya pemasangan alat baru untuk memproduksi produk A dan memasang peralatan untuk memproduksi produk B di mana
produk A dan B sama sekali berbeda.
6. Aspek Administrasi,
Setelah disusun suatu anggaran modal, maka harus dibuat jadual/skedul pembiayaannya. Biasanya bagian keuangan perusahaan bertanggung jawab dalam membuat jadual dan pencarian dana sesuai dengan kebutuhan investasi.
– Evaluasi metode-metode Penentuan Peringkat Alternatif
Pokok penganggaran modal – yang menjadi pokok juga dari semua analisis keuangan- adalah mengambil keputusan yang akan memaksimalkan nilai perusahaan. Proses penganggaran modal dirancang untuk menjawab 2 pertanyaan:
1).Mana di antara berbagai investasi saling menyingkirkan/mutually exclusive yang harus dipilih?
2).Berapa banyak proyek, secara total, yang harus diterima?
Hal-hal tersebut berhubungan dengan:
● Kriteria penyusunan peringkat alternatif – suatu tinjauan, ada 9 kriteria yaitu:
1. Pengembalian Kas/cash payback, PB
2. Pengembalian Kas yang didiskontokan/discounted cash payback, DPB
3. Tingkat hasil pengembalian akuntansi / Accounting rate of return, ARR
4. Nilai sekarang bersih/net present value, NPV
5. Tingkat hasil pengembalian internal/ internal rate of return, IRR
6. Nilai akhir bersih/net terminal value, NTV
7. Hasil pengembalian biaya kesempatan/opportunity cost return, OCR
8. Indeks profitabilitas/profitability index, PI
9. Tingkat hasil pengembalian perpetuitas/perpetuity rate of return, PRR
– Beberapa prinsip umum
Dalam membandingkan berbagai kriteria penganggaran modal, perlu disusun beberapa pedoman. Apakah sifat-sifat suatu kriteria yang ideal? Pengambilan keputusan yang optimal harus mempunyai 4 ciri yaitu:
- Pertimbangan atas semua arus kas dengan tepat
- Pendiskontoan arus kas pada biaya modal yang sesuai, yaitu biaya kesempatan atas modal yang ditentukan oleh pasar
- Pemilihan satu proyek dari sekelompok proyek yang saling eksklusif/ mutually exclusive, yang akan memaksimumkan kekayaan pemegang saham/shareholders’ wealth
- Memungkinkan para manajer mempertimbangkan setiap proyek secara independen dari proyek-proyek lain.
Tabel arus kas untuk 4 proyek yang bersifat saling eksklusif
Arus kas dalam ribuan dolar
Tahun | A | B | C | D | PVIF @ 10 % |
0
1 2 3 4 5 |
$ – 1.500
150 1.350 150 -150 -600 |
$ – 1.500
0 0 450 1.050 1.950 |
$ – 1.500
150 300 450 600 1.875 |
$ – 1.500
300 450 750 750 900 |
1,000
0,909 0,826 0,751 0,683 0,621 |
–
– Data untuk evaluasi
Pada tabel itu memberikan arus kas untuk 4 proyek yang bersifat saling eksklusif, memiliki umur yang sama yaitu 5 tahun, memerlukan pengeluaran investasi yang sama yaitu $ 1,500. Sekali diterima, tidak ada proyek yang dapat dibatalkan begitu saja, tanpa terjadinya arus kas keluar seperti yang diperkirakan. Contoh Proyek A mempunyai arus kas negatif pada tahun ke 4 dan ke 5. Jika proyek ini diterima maka arus kas keluar yang diperkirakan harus terjadi. Misalnya pada instalasi pabrik listrik tenaga nuklir. Biaya untuk menonaktifkan pada akhir umur ekonomis instalasi bisa sebesar biaya konstruksi awal dan biaya tersebut harus dipertimbangkan.
PVIF @ 10 % , merupakan faktor diskonto yang sesuai untuk nilai sekarang arus kas, dengan asumsi bahwa biaya kesempatan yang sesuai untuk modal adalah 10 %.
Jika ke empat proyek diasumsikan mempunyai risiko yang sama, maka arus kasnya dapat didiskonto dengan suku bunga yang sama.
Untuk sementara biaya modal yang dipertimbangkan adalah biaya kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi. Artinya jika perusahaan tidak melakukan investasi tertentu, maka terjadi penghematan biaya investasi. Jika ditanamkan pada proyek lain yang sama dengan risiko yang sama, yang menghasilkan tingkat pengembalian 10 %, maka biaya kesempatan atas investasi yang pertama adalah 10 %.
Tabel arus kas untuk 3 proyek dan jangka waktu pengembaliannya
Arus untuk 3 proyek dan Jangka pengembaliannya
Tahun | Proyek 1 | Proyek 2 | Proyek 3 | Proyek 1 dan 3 | Proyek 2 dan 3 |
0
1 2 3 Jangka pengembalian(tahun)* |
$ -1
0 2 -1 2 |
$ -1
1 0 1 1 |
$ -1
0 0 3 3 |
$ -2
0 2 2 2 |
$ -2
1 0 4 3 |
Proyek 1, setelah 2 tahun(-1+0+2=+1), Proyek 2, setelah 1 tahun(-1+1=0), Proyek 3, setelah 3 tahun
(-1+0+0+3=2), Proyek 1 dan 3, setelah 2 tahun(-2+0+2=0), Proyek 2 dan 3, setelah 3 tahun(-2+1+0+4=3)
1. Metode Jangka Pengembalian Kas/cash payback, PB
Periode jangka pengembalian merupakan jumlah tahun yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi awal. Jangka pengembalian untuk empat proyek A, B, C dan D adalah sebagai berikut:
– Proyek A, jangka pengembalian 2 tahun(-1500+150+1350=0)
– Proyek B, jangka pengembalian 4 tahun(-1500+0+0+450+1050=0)
– Proyek C, jangka pengembalian 4 tahun(-1500+150+300+450+600=0)
– Proyek D, jangka pengembalian 3 tahun(-1500+300+450+750=0)
Dengan menggunakan Metode Jangka Pengembalian maka Proyek A akan dipilih. Tetapi jika melihat arus kasnya (selama 5 tahun), Proyek A adalah yang terjelek, jelasnya:
Proyek A = 150+1350+150-150-600= 900; Proyek B = 0+0+450+1050+1950=3450
Proyek C=150+300+450+600+1875=3375; Proyek D = 300+450+750+750+900=3150
2. Pengembalian Kas yang didiskontokan/discounted cash payback, DPB
DPB yaitu jumlah tahun yang diperlukan agar jumlah arus kas yang didiskontokan dengan k (biaya modal),
sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran awal.
Proyek A
Tahun | Arus kas | PVIF @ 10% | Nilai sekarang* | Nilai sekarang kumulatif |
0(2003)
1(2004) 2(2005) 3(2006) 4(2007) 5(2008) |
$ – 1.500
150 1.350 150 -150 -600 |
1,000
0,909 0,826 0,751 0,683 0,621 |
$ – 1.500
136.35 1.115.1 112.65 – 102.45 – 372.60 |
$ – 1.500
– 1.363.65(-1500+136.35) – 248.55(-1.363.65+1.115.1) – 135.90(-248.55+112.65) – 238.35(- 135.90-102.45) – 610.95(- 238.35 – 372.60) |
Proyek B
Tahun | Arus kas | PVIF @ 10% | Nilai sekarang* | Nilai sekarang kumulatif |
0(2003)
1(2004) 2(2005) 3(2006) 4(2007) 5(2008) |
$ – 1.500
0 0 450 1150 1950 |
1,000
0,909 0,826 0,751 0,683 0,621 |
$ – 1.500
0 0 337.95 785.45 1210.95 |
$ – 1.500
– 1.500(-1500+0) – 1.500(-1500+0) – 1.162.05(-1500+337.95) – 376.60(- 1162.05+785.45) + 834.35(- 376.60 + 1210.95) |
Proyek C
Tahun | Arus kas | PVIF @ 10% | Nilai sekarang* | Nilai sekarang kumulatif |
0(2003)
1(2004) 2(2005) 3(2006) 4(2007) 5(2008) |
$ – 1.500
150 300 450 600 1875 |
1,000
0,909 0,826 0,751 0,683 0,621 |
$ – 1.500
136.35 247.8 337.95 409.80 1164.375 |
$ – 1.500
– 1.363.65(-1500+136.35) – 1.115.85(-1363.65+247.80) – 777.90(- 1.115.85+337.95) – 368.10(- 777.90+409.80) + 796.275(- 368.10 +1164.375) |
Proyek D
Tahun | Arus kas | PVIF @ 10% | Nilai sekarang)* | Nilai sekarang kumulatif |
0(2003)
1(2004) 2(2005) 3(2006) 4(2007) 5(2008) |
$ – 1.500
300 450 750 750 900 |
1,000
0,909 0,826 0,751 0,683 0,621 |
$ – 1.500
272.7 371.7 563.25 512.25 558.90 |
$ – 1.500
– 1.227.30(-1500+272.70) – 855.60(-1.227.30+371.7) – 292.35(-855.60+563.25) + 219.90(-292.35+512.25) + 778.80(219.90+558.90) |
)*Nilai sekarang adalah pengembalian kas yang didiskontokan.
Dengan menggunakan Pengembalian Kas yang didiskontokan maka Proyek B akan dipilih.
- Tingkat hasil pengembalian akuntansi / Accounting rate of return, ARR
Dalam praktek ARR, adalah rasio laba bersih/NI terhadap nilai aktiva tetap setelah disusutkan, dengan mengasumsikan penyusutan garis lurus sebesar $ 300/tahun.
Proyek A
Tahun | Arus kas | Laba bersih | Nilai investasi setelah disusutkan | ARR |
0(2003)
1(2004) 2(2005) 3(2006) 4(2007) 5(2008) |
$ – 1.500
150 1.350 150 -150 -600 |
$ –
0(150-150) 1.200(1350-150) 0(150-1350+1200) -300(-150-150+0) -1050(-750-300) |
$ 1.500(1500-0)
1.200(1500-300) 900(1200-300) 600(900-300) 300(600-300) 0(300-300) |
0/1500 x 100%=0
0/1200 x 100%=0 1200/900 x 100%= 133.33% 0/600 x 100%= 0 -300/300 x 100%= -100% – 1050/0 x 100 %= – tak terhingga |
Proyek B
Tahun | Arus kas | Laba bersih | Nilai investasi setelah disusutkan | ARR |
0(2003)
1(2004) 2(2005) 3(2006) 4(2007) 5(2008) |
$ – 1.500
0 0 450 1150 1950 |
$ –
0(0-0) 0(0-0) 450(450-0) 1150(1150-450+450) 1950(1950-1150+1150) |
$ 1.500(1500-0)
1.200(1500-300) 900(1200-300) 600(900-300) 300(600-300) 0(300-300) |
0/1500 x 100 %=0
0/1200 x 100%=0 0/900 x100%=0 450/600 x 100%=75% 1150/300 x 100%=383,33% 1950/0 x 100%=tak terhingga |
Proyek C
Tahun | Arus kas | Laba bersih | Nilai investasi setelah disusutkan | ARR |
0(2003)
1(2004) 2(2005) 3(2006) 4(2007) 5(2008) |
$ – 1.500
150 300 450 600 1875 |
$ –
0(150-150) 150(300-150+0) 300(450-300+150) 450(600-450+300) 1725(1875-600+450) |
$ 1.500(1500-0)
1.200(1500-300) 900(1200-300) 600(900-300) 300(600-300) 0(300-300) |
0/1500 x 100%=0
0/1200 x 100%=0 150/900 x 100%= 16.67% 300/600 x 100%= 50% 450/300 x 100%= 150% 1725/0 x 100 %= – tak terhingga |
Proyek D
Tahun | Arus kas | Laba bersih | Nilai investasi setelah disusutkan | ARR |
0(2003)
1(2004) 2(2005) 3(2006) 4(2007) 5(2008) |
$ – 1.500
300 450 750 750 900 |
$ –
0(300-300) 150(450-300+0) 450(750-450+150) 450(750-750+450) 600(900-750+450) |
$ 1.500(1500-0)
1.200(1500-300) 900(1200-300) 600(900-300) 300(600-300) 0(300-300) |
0/1500 x 100 %=0
0/1200 x 100%=0 150/900 x100%=16,67 % 450/600 x 100%=75% 450/300 x 100%=150% 600/0 x 100%=tak terhingga |
Berdasarkan kriterian ARR, proyek B yang terbaik.
Definisi lain dari ARR, adalah dihitung dengan merata-rata arus kas yang diharapkan atas lamanya suatu proyek dan kemudian membaginya dengan pengeluaran investasi awal.
n
ARR = ∑ Arus kas t / n : Io
t =0
Io = Pengeluaran kas awal = $ 1500
n = umur proyek = 5 tahun
Berdasarkan tabel tersebut maka:
ARR Proyek A = { -1500 +150+1350+150-150-600} : 1500 x 100%= (-600):1500x 100%= – 8 %
5 5
ARR Proyek B = { -1500 +0+0+450+1050+1950} : 1500 x 100%= (1950):1500x 100%= 26 %
5 5
ARR Proyek C = { -1500 +150+300+450+600+1875} : 1500 x 100%= (1875):1500x 100%= 25 %
5 5
ARR Proyek D = { -1500 +300+450+750+750+900} : 1500 x 100%= (1650):1500x 100%= 22 %
5 5
Berdasarkan kriteria ARR, proyek B yang dipilih.
4. Nilai sekarang bersih/net present value, NPV
Mengarah pada pengembangan teknik arus kas diskonto/discounted cash flow/DCF, yang memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai sekarang bersih atau nilai tunai bersih/net present value/NPV. Cara pendekatannya adalah dengan mencari nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari suatu investasi, yang didiskonto pada biaya modal dan nilainya dikurangi dengan pengeluaran biaya awal proyek. Jika NPV nya positif, makaa sebaiknya proyek dijalankan; jika NPV negatif sebaiknya proyek ditolak. Jika dua proyek bersifat saling eksklusif maka yang dipilih adalah proyek dengan nilai yang tertinggi.
Hitunglah juga untuk proyek-proyek A,B dan D. Proyek mana yang harus ditolak dan mana yang diterima.
Nilai sekarang bersih dari suatu proyek adalah tepat sama dengan kenaikan kekayaan pemegang saham. Dalam kasus ini proyek cukup menghasilkan arus kas untuk memenuhi: |
Contoh prosedur perhitungan NPV proyek C
Tahun | Arus Kas x PVIF = Nilai sekarang(PV) |
0
1 2 3 4 5 |
$ – 1.500 1,000 = $ – 1.500.00
150 0,909 136.35 300 0,826 247.80 450 0,751 337.95 600 0,683 409.80 1.875 0,621 1.164.38 NPV= 796.28 |
1) Membayar lunas seluruh bunga kepada pemberi pinjaman yang telah menyediakan dana untuk membiayai proyek, 2) Membayar semua imbalan yang diharapkan(dividen dan kenaikan nilai modal) kepada pemegang saham yang telah menanamkan modalnya pada proyek, 3) Membayar kembali pokok investasi, Io yang ditanamkan di proyek. Jadi proyek dengan NPV nol adalah proyek yang menghasilkan pengembalian yang cukup untuk menutup semua kewajiban ke pemegang saham, masing-masing sesuai dengan pengembalian yang mereka harapkan atas risiko yang mereka ambil. Proyek dengan NPV positip menghasilkan lebih daripada tingkat hasil pengembalian yang diperlukan, dan pemodal/equity holders akan menerima semua kelebihan arus kas karena pemberi pinjaman/debt holders hanya berhak menntut suatu jumlah yang tetap. Akibatnya kekayaan pemodal meningkat sama dengan nilai sekarang bersih/NPV di proyek tersebut. Kaitan langsung antara NPV dengan kekayaan pemegang saham menempatkan kriteria NPV penting dalam pengambilan keputusan.
How the Market Determines Discount Rates/Bagaimana Pasar menentukan suku bunga ?/Pertemuan 11
Data suku bunga dan tingkat hasil pengembalian memberikan informasi bagi para manajer keuangan untuk dapat menentukan biaya kesempatan dari Investasi. Hasil pengembalian atas Investasi harus melebihi suku bunga pasar atas proyek-proyek dengan resiko yang ekuivalen. Suku bunga(misalnya, suku bunga atas obligasi pemerintah AS)dan tingkat hasil pengembalian(misalnya, tingkat pengembalian atas saham biasa).
Aktiva dan surat berharga yang berlainan dapat memiliki tingkat hasil pengembalian yang berbeda. Contoh(disunting oleh Ibbotson and Sinquefield sepanjang periode waktu 1926 – 1989)
Saham biasa/Common stocks 10,3 %
Saham perusahaan yang lebih kecil/Stocks of smaller companies 12,2 %
Obligasi perusahaan jangka panjang/Long-term corporate bonds 5,2 %
Obligasi pemerintah AS jangka panjang/Long- term US corporate bonds 4,6 %
Keuangan AS /Short- term US Treasury 3,6 %
Inflasi/Inflation 3,1 %
Tingkat hasil pengembalian nominal sebelum pajak dipengaruhi oleh 4 unsur yaitu:
1). tingkat hasil pengembalian yang nyata/riil yang diharapkan, 2). Inflasi yang diharapkan sepanjang umur aktiva tersebut, 3) likuiditas aktiva dan 4) risiko yang dikandung dalam aktiva tersebut.
Sehingga suku bunga merupakan fungsi dari 4 unsur tersebut:
Tingkat hasil pengembalian nominal = f [ E( tingkat hasil pengembalian nyata), E(inflasi), E(premi
likuiditas), E(premi resiko)].
Setiap unsur di sisi kanan didahului suatu operator perkiraan(expectation)yang dilambangkan dengan E. Contoh E(inflasi)adalah estimasi inflasi di masa yang akan datang, yang ditentukan oleh pasar.
Suku bunga nyata/ real interest rate
Suku bunga nyata, dalam dunia tanpa inflasi atau ketidakpastian, adalah suatu tingkat yang menyamakan permintaan atas dana dengan penawarannya. Masyarakat meminta dana untuk diinvestasikan dalam proyek-proyek yang menguntungkan. Skedul permintaan ini miring menurun karena kita berasumsi bahwa dengan semakin banyaknya uang diinvestasikan, investor mulai kehabisan proyek-proyek yang menguntungkan dan akibatnya, tingkat hasil pengembalian yang diharapkan atas investasi marjinal menurun. Skedul penawaran miring menaik karena diperlukan tingkat hasil pengembalian yang semakin tinggi untuk merangsang masyarakat agar meminjamkan lebih banyak lagi uang. Tingkat hasil pengembalian nyata menyamakan penawaran dan permintaan, terlihat dalam gambar berikut. Proyek-proyek yang memberikan hasil lebih tinggi daripada suku bunga nyata tersebut akan dilaksanakan dan dana yang dipinjam akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek itu.
Pengembalian Penawaran = f( biaya kesempatan dari dana yang
Dipinjamkan)
Suku bunga nyata
Permintaan= f(pengembalian atas investasi)
Total yang dipinjam sama dengan yang dipinjamkan
Pinjaman dana
Skedul kesempatan Investasi untuk 2 individu
rA = percent rB = percent
Untuk individu A Untuk individu B
25 25
20 20 B
A
15 15
rA =10 C 10
5 IA=1 2 rB = 5 D
3 IB = 1 1
2
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
Investasi dalam jutaan dolar Investasi dalam jutaan dolar
Persamaan Aljabar untuk individu A dan individu B adalah:
rA = $ 15 – 3 IA atau IA = $ 5 – (1/3) rA
Lihat segitiga pada kurva individu A
Titik A(0,15) dan Titik C(1 2 , 10)
3
▲ y = $15 – $10 = $ 5 = 5 : – 5/3 = – 3/5 x 5 = – 3 IA
▲ x 0 – 1 2 – 1 2
3 3
Maka A akan memperoleh 0.5 x $ 1 2 juta x 5% = $ 41,667(rumus segiyiga siku-siku ½ kali kaki-kakinya)
3
rB = $ 20 – 10 IB atau IB = $ 2 – (1/10) rB
Lihat segitiga pada kurva individu B
Titik B(0,20) dan Titik D(1 1 , 5)
2
▲ y = $20 – $5 = $ 15 = 15 : – 3/2 = – 2/3 x 15 = – 10 IB
▲ x 0 – 1 1 – 1 1
2 2
Maka B akan memperoleh 0.5 x $ 1 1 juta x 15% = $ 112,500
2
Struktur waktu dari tingkat suku bunga,
Suku bunga (persen)
13 ● ● ● ● ● ● kurva hasil, 12 Januari1984
12
11 ● ● ● ● ● kurva hasil, 17 Januari 1980
10
9 ● ● ●
8 ● ● ● ● kurva hasil, 23 Agustus 1990
7 ● ● ● // ●
6 ● ● ● kurva hasil, rata-rata 1976
5 ● ● ●
4 ● // ●
3
2
1
0 3 6 1 / / 2 3 5 7 10 20
Bulan Tahun Tahun
Jatuh tempo
Gambar tersebut di atas menunjukkan struktur waktu dan tingkat suku bunga dalam 4 tahun, tahun 1976, 1980,1984, dan 1990. Pada tahun 1976, polanya menunjukkan hasil yang semakin meningkat, tahun 1984 dan tahun 1990 mempunyai pola yang serupa tetapi bergeser ke atas dari kurva 1976. Kurva tahun 1980, menunjukkan pola yang tinggi pada awalnya, kemudian menurun hingga tahun ke lima dan untuk selanjutnya relatif mendatar. Struktur waktu dari tingkat suku bunga menerangkan hubungan antara suku bunga dengan jatuh tempo pinjaman.
Hasil bunga hingga jatuh tempo pada Obligasi jangka panjang dihitung dengan cara yang sama seperti menghitung tingkat pengembalian interns atas surat berharga.
Misalnya, suatu obligasi yang bersedia membayar kupon 14% pada setiap akhir tahun selama tiga tahun dan kemudian membayar nilai nominal $ 1,000. Harga obligasi sekarang(Bo)adalah $1,099.47(1,099.47/1,000 x
100 %= 9,947 %). Maka hasil bunga hingga jatuh tempo/yield to maturity, yang dilambangkan dengan oRT dihitung sebagai berikut adalah 10 %.(buktikan !)
T
Bo = ∑ kupon t + nilai nominal
t=1 (1+ oRT) t (1+ oRT) T
3
$1,099.47 = ∑ $ 140 + $ 1,000
t=1 (1+ oR3) t (1+ oR3)3
$1,099.47= $ 140 + $ 140 + $ 140 + $ 1,000
(1+ oR3) 1 (1+ oR3)2 (1+ oR3)3 (1+ oR3) 3
$1,099.47 = $ 1,140 + $ 140 + $ 140
(1+ oR3)3 (1+ oR3)2 (1+ oR3)1
Kita samakan penyebutnya:
$1,099.47 = $ 1,140 + $ 140(1+ oR3)1 + $ 140 (1+ oR3)2
(1+ oR3)3
(1+ oR3)3 = $ 1,140 + $ 140(1+ oR3)1 + $ 140 (1+ oR3)2
$1,099.47
(1+ oR3)3 – $ 1,140 – $ 140(1+ oR3) – $ 140 (1+ oR3)2 = 0
$ 1,099.47 $ 1,099.47 $ 1,099.47
Kita urutkan menurut pangkatnya:
(1+ oR3)3 – 0,127334 (1+ oR3)2 – 0,127334 (1+ oR3) – 1,036863 = 0
Misalkan oR3 =10 %, maka hasilnya =
(1+0.1)3 – 0,12733 (1+ 0.1)2 – 0,12733 (1+0. 1) -1,036863 =
1,331 – 0.1540693 – 0.1400674- 1,036863 = 1.331-1.3309997=0.0000003
Maka hasil bunga hingga jatuh tempo/yield to maturity, yang dilambangkan dengan oRT adalah 10 %
Ada tiga teori untuk menerangkan struktur waktu dari tingkat suku bunga :
1) Teori Harapan ,2) Teori Preferensi Likuiditas, 3) Teori Segmentasi Pasar
Misalnya membeli obligasi dua tahun dengan hasil 9 % per tahun:
Nilai akhir = $ 100 (1,09)(1,09)= $ 118,81
Menurut teori harapan =
$ 118,81= $109 [ 1 + E(1r2) ]
1 + E(1r2) = 118,81
109
1 + E(1r2) = 1.09
E(1r2)= 1.09 – 1 = 0.09= 9 %
2) Teori Preferensi Likuiditas, menganggap bahwa obligasi jangka panjang harus memberikan hasil yang lebih banyak daripada obligasi jangka pendek.
3) Teori Segmentasi Pasar, mengasumsikan bahwa semua peminjam dan pemberi pinjaman tidak membedakan antara obligasi jangka pendek maupun jangka panjang, kecuali untuk setiap perbedaan hasil yang didasarkan pada masa jatuh temponya.
Financial Ratio Analysis / analisa rasio Keuangan (Pertemuan 12)
● Analisis Laporan Keuangan:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis Laporan Keuangan yaitu:
- Dalam analisis, analis harus mengidentifikasi adanya trend-trend tertentu dalam laporan keuangan.(Laporan keuangan lima atau enam tahun bisa digunakan untuk melihat munculnya trend tertentu).
- Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik/buruk, diperlukan pembanding yang bisa dipakai untuk melihat baik buruknya angka yang dicapai oleh perusahaan. Rata-rata industri dapat dipakai sebagai pembanding sekalipun ada perbedaan karakteristik dengan perusahaan yang dibandingkan atau dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis, yang menjadi leader dalam industri.
- Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan perlu hati-hati, perlu juga dilengkapi tentang strategi perusahaan, rencana ekspansi atau restrukturisasi, merupakan bagian integral dalam analisa itu.
- Analisis masih memerlukan informasi lain, misalnya analisis penurunan penjualan bila disertai analisis perkembangan market share akan memberi pandangan baru mengapa penjualan menurun.
- Analisis Common Size, disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam Laporan Rugi Laba menjadi proporsi total dari Penjualan atau untuk Neraca menjadi proporsi total dari Total Aktiva.
- Analisis Rasio, disusun dengan menggabung-gabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan rugi laba dan Neraca.
Pada dasarnya analisis rasio dikelompokkan :
– Ratio likuiditas, rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya,dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan).
Contoh : PT ABC pada tahun 3, Aktiva lancar sebesar $ 7,539 dan total hutang lancar $ 3,400, maka
♥Rasio Lancar nya: Aktiva Lancar = 7359 = 2,2
Hutang lancar 3400
Rasio ini dapat diinterpretasikan bahwa $ 1 hutang dijamin oleh $ 2.2 aktiva lancar.
Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2. Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi , sedang rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva, berpengaruh tidak baik pada profitabilitas perusahaan. Dari komponen kas, piutang dan persediaan, persediaan dianggap merupakan aset yang paling tidak likuid karena untuk menjadi kas harus melalui beberapa tahap.(diperkenalkan-dijual dengan kas/kredit)
♥Rasio quick : aktiva lancar – persediaan = 7359 – 2623 = 1,4
Hutang lancar 3400
Rasio ini dapat diinterpretasikan bahwa $ 1 hutang dijamin oleh $ 1.4 aktiva lancar, di luar persediaan.
– Ratio aktivitas, rasio yang sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.
Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut, maka akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.
Ada 4 rasio yang diperhatikan :
1). Rata-rata umur piutang , 2)perputaran persediaan, 3) perputaran aktiva tetap, dan 4) perputaran total aktiva.
Contoh : PT ABC pada tahun 3 , penjualan $ 16,405 dan piutang $ 4,353
Perputaran piutang : penjualan = 16405 kali =3,77 kali
Piutang 4353
*)Rata-rata umur piutang = 365/perputaran piutang = 365 = 96,8 hari
3,77
Atau dengan:
Rata-rata umur piutang = piutang = 4353 = 4353 = 96,8 hari.
Penjualan/365 16405/365 44,95
Dari perhitungan ini piutang dalam setahun berputar 3,77 kali dan diperlukan waktu 96,8 hari dari piutang untuk menjadi kas. Untuk melihat baik tidaknya angka itu harus dibandingkan dengan angka industri atau membandingkan dengan kebijakan kredit perusahaan. Misalkan perusahaan mempunyai kebijakan kredit : 2/10 – n/60, maka angka 96,8 hari lebih besar dibandigkan target yaitu 60 hari, dengan demikian perusahaan harus memperhatikan kebijakan pengumpulan kreditnya.
Contoh : PT ABC pada tahun 3, harga pokok penjualan $ 10,492, dan persediaan $ 2,623
*) Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan kali = 10492 = 4 kali (setahun berputar 4 kali)
Persediaan 2623
Rata-rata umur persediaan = 365 / perputaran persediaan= 365/4 = 91,25 hari.
Laporan Rugi Laba PT ABC (dalam US $)
Tahun 3 | Tahun 2 | Tahun 1 | |
Penjualan
Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya penjualan, umum dan dan administrasi. Laba operasional Penyesuaian pendapatan dari anak perusahaan dan pendapatan luar biasa. Laba sebelum pajak dan bunga Bunga Laba sebelum pajak Pajak pendapatan Laba bersih |
16,405
10,492 5,913
4,129 1,784
311 1,473 303 1,170 368 802 |
15,296
9,717 5,579
3,815 1,764
265 1,499 307 1,192 385 807 |
15,747
10,152 5,595
3,743 1,852
573 1,279 300 979 371 608
|
Neraca PT ABC(dalam US $)
Tahun 3 | Tahun 2 | Tahun 1 | |
Aktiva lancar
Kas dan surat berharga Piutang dagang Persediaan Biaya dibayar di muka
Aktiva jangka panjang(tetap) Bangunan dan peralatan Kurangi : akumulasi depresiasi Bangunan dan peralatan bersih Aktiva lainnya Total aktiva
Hutang dan modal saham Hutang lancar Hutang dagang Hutang jangka pendek Rekening akrual lainnya Total hutang lancar
Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang Hutang sewa Hutang pajak Hutang lainnya Total hutang jangka panjang Modal saham Modal preferen, 1 juta lembar Saham biasa, nilai per $ 0.15 juta lembar diotorisasi Agio saham Laba yang ditahan Total modal saham Total hutang dan modal saham |
408 4,353 2,623 155 7,539
4,791 1,554 3,237 1,922 12,698
708 1,452 1,240 3,400
2,566 189 1,124 1,066 4,945
704 60 805 2,784 4,353 12,698 |
670 4,233 2,201 142 7,246
4,463 1,429 3,034 1,974 12,254
646 1,000 1,139 2,785
2,863 201 1,346 1,102 5,512
38 61 801 3,057 3,957 12,254 |
112 4,536 2,350 132 7,130
4,256 1,346 2,910 1,694 11,734
525 955 1,206 2,686
2,395 213 1,375 898 4,881
0 69 891 3,207 4,167 11,734
|
Rata-rata umur persediaan = persediaan = 2623 = 2623 = 91,23 hari
HPP/365 10492/365 28,75
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen persediaan.
*)Perputaran aktiva tetap = Penjualan = 16405 = 5,1 kali dalam setahun
Aktiva Tetap 3237
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimilikinya, semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.
*)Perputaran Total aktiva = Penjualan = 16405 = 1,29 = 1,3
Total Aktiva 12698
– Rasio solvabilitas, rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Beberapa rasio yang dapat dihitung yaitu a)rasio total hutang terhadap total asset, b)rasio hutang modal saham, c)rasio Times Interest Earned, d)rasio fixed charges coverage.
*)Rasio total hutang terhadap total asset = Total Hutang = 3400 + 4945 = 8345 = 0,66 (66%)
Total Aset 12698 12698
Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. PT ABC menggunakan dana dari kreditur 66 % dari total dananya , ini cukup besar. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap $ 0.66 hutang perusahaan dijamin oleh $ 1.00 aset perusahaan.
*)Rasio hutang modal saham = Hutang jangka panjang = 4945 = 1,14
Modal saham 4353
*)Rasio Times Interest Earned = Laba sebelum Bunga dan Pajak = 1473 = 4,9
Bunga 303
*)Rasio Fixed Charges Coverage = Laba sebelum Bunga dan Pajak + Biaya Sewa = 4945 + 452(*) =
Bunga + Biaya Sewa 303 + 452(*)
(*) termasuk dalam biaya penjualan, umum dan administrasi, misalnya Biaya sewa sebesar $ 452.
– Rasio Profitabilitas, rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba(profitabilitas).
Ada tiga rasio yang dapat dihitung yaitu a)Profit margin, b)Return On total Asset(ROA), c)Return On Equiti(ROE)
*) Profit margin = Laba bersih = 802 = 0,049 = 4,9 %
penjualan 16405
*)ROA = Laba bersih = 802 = 0,063 = 6,3 %
Total Asset 12698
*)ROE = Laba bersih = 802 = 0,1842 = 18,42 %
Modal Saham 4353
– Rasio Pasar, rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan.
Kelima rasio ini untuk melihat prospek dan risiko perusahaan pada masa yang akan datang. Faktor prospek dalam rasio tersebut akan mempengaruhi harapan investor pada masa-masa mendatang.
Ada beberapa rasio yang dapat dihitung : a)PER (Price Earning Ratio), b)Dividend Yield, c)Pembayaran Dividen(Dividend Pay-out)
*)PER = Harga Pasar perlembar , misalkan untuk perusahaan ABC, harga pasar saham per lembar $66.875
Earning per lembar
, EPS(Earning Per Share= Earning per lembar) adalah $ 6.38, maka PER = 66.875 = 10,5 kali
6.38
*)Dividend Yield = Dividen per lembar , misalkan untuk perusahaan ABC, dari EPS $6.38 , sebesar $ 2.25
Harga Saham per lembar
dibayarkan ke pemegang saham sebagai dividen. Dividen pay-out ratio = 2.25 = 0,35
66.8
Jadi Dividend Yield = 2.25 = 0,034
66.875
*)Rasio Pembayaran dividen = Dividen per lembar = 2.25 = 0,35
Earning per lembar 6.38
● Analisa Du Pont, mengembangkan analisis yang memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan asset (asset utilization). Analisis ini menghubungkan tiga macam rasio yaitu ROA, Profit margin , dan Perputaran Aktiva.
ROA = Profit margin x Perputaran Aktiva
6,3 % = 4,9 % x 1,3
ROE = Return On Total Asset (ROA) = 6,3 % = 6,3 % = 18,53 %
(1 – Total Hutang / Total Asset) ( 1 – 0,66) 0,34
ANALISA RASIO
UKURAN-UKURAN UTAMA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1. Pengembalian atas modal yang diinvestasikan (return on invested capital)
* Pengembalian aktiva (ROA) = [ Laba bersih + beban bunga (1- tariff pajak) + hak minoritas ] ∕ total
rata-rata aktiva
* Pengembalian ekuitas biasa (ROCE) = laba bersih – dividen preferen /ekuitas rata-rata
* Tingkat pertumbuhan ekuitas = laba bersih – dividen yang dibayarkan / ekuitas biasa rata-rata
* Pertumbuhan ekuitas berkelanjutan = ROCE ( 1 x tingkat pembayaran dividen )
* Tingkat Pembayaran dividen = dividen tunai / laba bersih
* Tarif pajak efektif = beban pajak / laba sebelum pajak
2. Profitabilitas
Margin laba kotor = ( penjualan – harga pokok penjualan ) / penjualan
Margin laba operasi = laba operasi / penjualan
Margin laba bersin = laba bersih / penjualan
Margin laba sebelum pajak = laba sebelum pajak / penjualan
Laba per saham dasar (dasar) = (laba bersih – dividen saham preferen) / jumlah saham beredar
Nilai buku per saham = ( ekuitas pemegang saham – dividen saham preferen ) / jumlah saham beredar
Tingkat bunga efektif = total beban bunga yang terjadi / rata-rata pinjaman berbunga
Rasio arus kas operasi terhadap laba = arus kas operasi / laba bersih
3. Penggunaan Aktiva dan Efisiensinya
Total Perputaran Aktiva = penjualan/ rata-rata total aktiva
Perputaran kas = penjualan / rata-rata saldo kas dan setara kas
Perputaran piutang = penjualan / rata-rata piutang
Jumlah hari penjualan dalam piutang = ( piutang x 360 ) / harga pokok penjualan
Jumlah hari untuk menjual persediaan = ( persediaan x 360) / harga pokok penjualan
Rasio penjualan terhadap persediaan = penjualan / rata-rata persediaan
Perputaran modal kerja = penjualan / rata-rata modal kerja
Perputaran aktiva tetap = penjualan / rata- rata aktiva tetap
Perputaran utang lancar = penjualan / rata-rata utang lancar
4. Likuiditas
Rasio lancar = aktiva lancar / kewajiban lancar
Modal kerja = aktiva lancar – kewajiban lancar
Rasio cepat = ( kas + setara kas + sekuritas) / hutang lancar
Periode penagihan piutang = ( rata-rata piutang x 360 ) / penjualan
Perputaran persediaan = harga pokok penjualan / rata-rata penjualan
Jumlah hari untuk menjual persediaan = (rata-rata persediaan x 360 ) / harga pokok penjualan
Perputaran utang lancar = pembelian / rata-rata utang lancar
Jumlah hari pembelian pada utang usaha = ( utang lancar x 360 )/ pembelian
Rasio arus kas terhadap utang lancar = arus kas operasi/ utang lancer
Siklus operasi = jumlah hari untuk menjual persediaan + periode penagihan piutang
5. Struktur modal dan solvabilitas
Rasio total utang = total utang / total aktiva
Rasio total utang terhadap ekuitas = total utang / ekuitas pemegang saham
Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas = utang jangka panjang / ekuitas pemegang saham
Kelipatan bunga dihasilkan( times interest earned) = laba sebelum bung dan pajak / beban bunga
Rasio laba terhadap beban tetap = laba yang tersedia untuk beban tetap / beban tetap
Rasio arus kas terhadap beban tetap = arus kas operasi sebelum pajak yang tersedia untuk beban tetap/beban tetap
Financial Ratio Analysis / analisa rasio Keuangan (Pertemuan 12)
Analisis keuangan adalah suatu ilmu pengetahuan dan seni. Kita akan mengambil contoh Kellog Co adalah perusahaan serealia siap santap yang terbesar, misalnya Corn Flakes, Rice Krispies, Special K, Froot Loops dan Nutri- Grain. Kellog Co Kellog Co menguasai 40% pasar AS dan sekitar 52% pasar non AS dalam tahun 1990.
Kellogg Company dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasi 31 Desember ($ juta) |
1989 1989 1988 1988
Jumlah % % |
Aktiva lancar
Kas dan investasi sementara $ 80,3 2,4 $ 185,0 5,6 Piutang dagang bersih 355,2 10,5 404,6 12,3 Persediaan 394,0 11,6 362,2 11,0 Beban-beban dibayar dimuka 76,6 2,3 111,4 3,4 Total aktiva lancar $ 906,1 26,7 $ 1,063,2 32,3 Properti, kotor 3.302,4 2.916,4 Akumulasi penyusutan (896,1) (784,5) Properti bersih $ 2.406,3 71,0 $ 2.131,9 64,5 Aktiva tak berwujud 34,9 1,0 53,4 1,6 Aktiva lainnya 43,1 1,3 49,4 1,5 Total aktiva $ 3.390,4 100,0 $ 3.297,9 100,0 Kewajiban lancar Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan 102,1 3,0 133,1 4,0 Wesel bayar 376,1 11,1 307,1 9,3 Hutang dagang 250,9 7,4 365,3 11,1 Kewajiban-kewajiban yang masih harus dibayar 308,1 9,1 378,0 11,5 Total kewajiban lancar $ 1.037,2 30,6 1.183.5 35,9 Hutang jangka panjang 371,4 11,0 272,1 8,2 Kewajiban lainnya 58,6 1,7 66,9 2,0 Pajak penghasilan yang ditangguhkan 288,8 8,5 292,2 8,9 Equitas pemegang saham Saham biasa, pari $ 0.25 38,6 38,5 Modal di atas pari 72,8 63,3 Laba ditahan 2.271,4 2.011,1 Saham perbendaharaan (710,4) (631,8) Penyesuaian translasi mata uang ( 38,2) 2,1 Total ekuitas pemegang saham $ 1.634,4 48,2 $ 1.483,1 45,0 Total kewajiban dan ekuitas Pemegang saham $ 3.390,4 100,0 $ 3.297,9 100,0 |
Kellogg Company dan Anak Perusahaan
Laba Konsolidasi 31 Desember ($ juta)
1989 1989 1988 1988
Jumlah % %
Pendapatan bersih $ 4.620,0 100 4.354,4 100
Harga pokok penjualan 2.413,8 52,2 2.233,4 51,3
Laba kotor 2.206,2 47,8 2.121,0 48,7
Beban penjualan dan administrasi 1.505,4 32,6 1.321,3 30,3
Laba operasi bersih 700,8 15,2 799,7 18,4
Beban dan pendapatan lain, bersih 62,6 1,3 13,8 0,3
Laba sebelum bunga dan pajak 763,4 16,5 813,5 18,7
Dikurangi: Beban bunga 48,3 1,0 38,8 0,9
Laba sebelum pajak 715,1 15,5 774,7 17,8
Dikurangi: Pajak penghasilan 244,9 5,3 294,3 6,8
Laba bersih 470,2 10,2 480,4 11,0
Financial Planning and Control, Financial Forecasting(Pertemuan 13)
Material Requirement Planning
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu perusahaan mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian suatu negara. Sedangkan perusahaan mempunyai kegiatan yang beragam, mulai perencanaan, proses produksi, personalia, pembelanjaan dan pendistribusian. Kegiatan-kegiatan tersebut berguna dalam pencapaian tujuan dari suatu perusahaan.
Pada dasarnya tujuan dari suatu perusahaan adalah keuntungan berupa uang, apapun bentuk jenis usaha yang dilakukan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus melaksanakan aktivitasnya dengan lancar cepat dan hemat biaya, sehingga dapat memenuhi selera konsumen dan mendapat kepercayaan yang tinggi sebagai salah satu modal yang sangat vital. Dengan adanya kepercayaan dari konsumen maka dapat dipastikan bahwa produk yang dibuat akan dimanfaatkan oleh mereka. Untuk menjamin kebutuhan-kebuthan konsumen akan produk yang diproduksi oleh perusahaan maka perushaan perlu mengontrol persediaan yang ada agar siap menjawab kebutuhan konsumen setiap saat tepat pada waktunya, oleh karena itu perusahaan hendaklah menerapkan suatu sistem atau metode yang efektif guna merespon masalah-masalah yang ada.
Salah satu cara untuk mengendalikan persediaan adalah dengan metode Material Requierment Planning (MRP). MRP merupakan teknik pendekatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material dan komponen untuk membantu perusahaan dalam mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen yang kebutuhannya dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir. Material Requirement Planning muncul pada tahun 60an oleh Oliver Weight yang berasosiasi dengan Joseph Oirlicky, yang pertama kali diterapkan di Toyota Company Jepang.
Banyaknya metode dalam manajemen material yang dapat digunakan untuk menentukan waktu dan volume pengadaan material, mengharuskan para pengambil keputusan harus menguasai setiap metode pengadaan material dalam manajemen material, mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap metode serta dapat menggunakan metode yang tepat sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Salah satu metode didalam manajemen material adalah Material Requirement Planning (MRP) yang pada mulanya adalah suatu metode pemesanan material, maka pada saat ini metode tersebut telah digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan terhadap fungsi manajemen. Material requirement planning juga merupakan konsep dari suatu mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak.
Pada perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan yang menghasilkan barang jadi, proses produksi merupakan kegiatan inti dari perusahaan tersebut. Produksi bisa berjalan dengan lancar apabila bahan baku yang merupakan input dari proses produksi tersedia sesuai dengan kebutuhan. Tersedianya bahan baku tidak lepas dari perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling). Perencanaan bahan baku bermanfaat untuk menjaga kelangsungan proses produksi yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mengantisipasi pada setiap permintaan konsumen yang datang secara tidak terduga. Dengan adanya persediaan bahan baku maka perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sistem yang dapat digunakan untuk pengadaan bahan baku adalah MRP (Material Requirement Planning) atau sistem kebutuhan bahan baku. Sistem MRP dapat digunakan untuk mengetahui jumlah bahan baku yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi dengan memperhitungkan juga biaya-biaya yang akan timbul akibat dari persediaan, seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
MRP adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.
Berdasarkan uraian diatas penulis cenderung mengambil judul “ Pengendalian persediaan dengan sistem Material Requirement Planning”
1.2. Perumusan Masalah
Setelah meninjau uraian latar belakang diatas maka dalam penulisan makalah ini penulis cenderung membahas masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana pengendalian persediaan dengan sistem atau metode Material Requirement Planning pada suatu perusahaan?
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini hanya akan membahas masalah pengendalian persediaan dengan sistem atau metode Material Requirement Planning.
1.4. Tujuan dan kegunaan
1.4.1. Tujuan
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengendalian persediaan dengan metode Material Requirement Planning pada suatu perusahaan
1.4.2. Kegunaan
Penulisan makalah ini dapat menambah wawasan berpikir dan dapat melatih penulis untuk menulis suatu karya ilmiah yang baik di masa yang akan datang serta dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis berikutnya sebagai bahan pembanding dan referensi untuk penulisan sejenis atau yang relevan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Berdasarkan perumusan masalah diatas yaitu pengendalian persediaan dengan sistem material requirement planning maka termenilogi yang berhubungan dengan persediaan dan material requirement planning akan diuraikan definisinya satu persatu.
2.1. Persediaan
Menurut I Nyoman Yudah Astana Dosen Fakultas Teknik Sipil, Universitas Udayana Denpasar, bahwa Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan, yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya akan digunakan dalam proses produksi (I Nyoman Y Astana).
Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam proses produksi, dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi (IAI, 1995, 142). Persediaan juga merupakan sumbar daya mengatur (Idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, pemasaran distribusi atau kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga ( Nasuton, 1996 : 1). Namun, secara umum dapat dikatakan, bahwa persediaan adalah suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam rangkan mengantisipasi untuk dapat memenuhi permintaan baik internal maupun eksternal (Handoko, 1996 : 334)
2.2. Material Requirement Planning menurut Herry P. Chandra cs, 2001:42-50
Material Requirement Planning adalah suatu metode untuk menentukan apa, kapan dan berapa jumlah komponen dan material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari suatu perencanaan produksi. Perencanaan material secara detail dilakukan dengan Material Requirement Planning, yaitu pengabungan aktivitas yang mempengaruhi koordinasi dari suatu usaha didalam perusahaan.
Untuk menjalankan sistem MRP, ada tiga elemen utama yang harus dimasukkan, yaitu:
- Jadual induk produksi (Master Production Schedule/MPS)
- Jumlah kebutuhan Material (Bill of Material/BOM)
- Status persediaan (Inventory Status)
Dalam jumlah induk produksi diuraikan bahan jadi yang akan diproduksi, yaitu meliputi waktu dan jumlah yang diproduksi. Jumlah kebutuhan material berisi jumlah kebutuhan material-material pembentuk bahan jadi, baik bahan mentah maupun bahan yang dibeli jadi. Status persediaan berisi informasi tentang persediaan material, order pembelian dan order pekerjaan.
Dari data imput kedalam sistem MRP akan didapat beberapa informasi sebagai berikut:
- Kebutuhan komponen/material pada periode-periode dalam jangka waktu tertentu (Gross Requirement).
- Komponen/material yang harus disediakan pada awal produksi (overdue)
- Status persediaan komponen/material pada akhir suatu periode (Project On Hand)
- Jumlah komponen/material yang harus disediakan pada awal suatu periode (planned order)
Pada metode MRP terdapat beberapa hal yang mendasar, yaitu:
- Permintaan material bersifat tergantung (dependent)
- Filosofi pemesanan sesuai permintaan
- Ramalan/perkiraan berdasarkan Master Production Schedule
- Konsep pengawasan meliputi semua item
- Lot sizing bersifat beragam
- memenuhi kebutuhan produksi
- Tipe persediaan adalah bahan mentah atau setengah jadi
Sebagai alat perencana dan pengontrol yang merupakan metode efektif dalam manajemen persediaan, MRP memberikan beberapa keuntungan, yaitu:
- Investasi persediaan dapat ditekan serendah mungkin
- perencanaan dapat dilakukan secara detail dapat berubah sesuai keadaan
- Penyediaan data untuk masa mendatang dengan basis tiap item
- Pengontrolan persediaan dapat dilakukan setiap saat
- Jumlah pemesanan berdasarkan kebutuhan
- fokus pada waktu kebutuhan material
Definisi MRP menurut Rangkuti, MRP merupakan suatu sistem perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk produksi yang memerlukan beberapa tahapan atau proses atau fase, atau suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi yang diterjemahkan ke bahan mentah (komponen) yang dibutuhkan dengan menggunakan waktu tenggang, sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa banyak yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat.(Rangkuti,1996:140)
Menurut Chase dan Aquilino, MRP adalah sistem yang menciptakan jadwal yang mengidentifikasikan komponen-komponen khusus dan bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir perusahaan, jumlah sesungguhnya yang diperlukan, tanggal pesanan bahan baku dilakukan dan diterima atau diselesaikan dalam siklus produksi.(Chase,1995:594)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengendalian Persediaan dengan metode Material Requirement Planning
Pengendalian persediaan merupakan langkah penting dalam manajemen persediaan untuk melakukan perhitungan berupa jumlah optimal tingkat persediaan yang harus ada serta waktu pemesanan kembali. Pengaturan dan pengawasan terhadap material barang dalam proses dan barang jadi merupakan bagian penting dalam sistem produksi.
MRP adalah salah satu terobosan besar bagi dunia industri dalam mengatur bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk proses produksi. Karena dengan MRP perusahaan dapat mengefisiensikan gudang dan sekaligus mencegah kemungkinan kehabisan bahan material. Semua proses pengaturan untuk bahan material yang dibutuhkan hanya dengan memasukkan data yang dibutuhkan dan software MRP yang akan memproses semuanya. Fasilitas yang disediakan adalah proses pengisian dan pemesanan data dealer penjualan dan supplier material. Konsep MRP adalah mempermudah pengaturan bahan material. Oleh karena itu direncanakan software dengan konsep user friendly dan fasilitas yang benar-benar mempermudah dan mampu meningkatkan efisiensi para pengguna.
Perencanaan kebutuhan material atau sering dikenal dengan Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu sistem informasi yang terkomputerisasi untuk mengatur persediaan permintaan yang dependent dan mengatur jadwal produksi. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi tingkat persediaan dan meningkatkan produktivitas. Terdapat dua hal penting dalam MRP yaitu lead time, dan berapa banyaknya jumlah material yang siap dipesan
Dengan metode MRP dapat memesan sejumlah barang atau persediaan sesuai dengan jadwal produksi, maka tidak akan ada pembelian barang walaupun persediaan telah berada pada tingkat terendah. MRP dapat mengatasi masalah-masalah kompleks dalam persediaan yang memproduksi banyak produk. Masalah yang ditimbulkannya antara lain kebingungan inefisiensi, pelayanan yang tidak memuaskan konsumen, dll.
Penentuan kebutuhan material yang pasti dalam proses produksi akan meminimalkan kerugian yang timbul dalam kaitannya dengan persediaan. Dengan menggunakan metode MRP untuk melakukan penjadwalan produksi, maka perusahaan akan menentukan secara tepat perencanaan tanggal penyelesaian pekerjaan yang realistik, pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya, janji kepada konsumen dapat ditepati dan waktu tengang pemesanan dapat dikurangi.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Munculnya beraneka-ragam definisi tentang sistem MRP ini karena definisi-definisi tersebut diatas digambarkan atau diuraikan sesuai dengan sudut pandang masing-masing penulis. Namun dari definisi-definisi tersebut diatas semuanya mempunyai inti yang sama, jadi dapat disimpulkan bahwa Material Requirement Planning merupakan suatu sistem yang mengatur bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk proses produksi karena dengan MRP perusahaan dapat mengefisiensikan gudang dan sekaligus mencegah kemungkinan kehabisan bahan material atau suatu sistem penjadwalan kebutuhan bahan baku berdasarkan tahap waktu untuk operasi produksi.
4.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaanya atau adapun kelemahan-kelemahan dari penulis dalam penulisan makalah ini, baik itu kurangnya fasilitas yang mendukung seperti buku-buku referensi yang begitu terbatas dalam menjamin penyelesaian penulisan makalah ini sehingga kritik dan saran yang bersifat konstruktif baik itu dari bapak dosen maupun dari rekan-rekan mahasiswa/i sangatlah diharapkan untuk membantu prosses penulisan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
– Herry P. Chandra cs,2001, Material Requirement Planning
– Zulian Yamit, Drs. Msi, Manajemen Persediaan, Penerbit Ekonesia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.
– Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1999.
Nb: Daftar pustaka di atas dapat dilihat pada web site berikut:
-
Terkini
- Budaya dan Gender di Timor Leste
- KOMPENSASI DAN INTEGRASI PEGAWAI DALAM ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN
- Bidang Ekonomi Internasional – Perdagangan Internasional
- KONSTITUSI REPUBLIK TIMOR LESTE
- Pengaruh harga produk, perilaku konsumen terhadap keputusan pembeli
- Peranan SDA dan SDM terhadap Pembangunan Ekonomi
- Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Minat Menabung
- KUESIONER
- Teknik Penganggaran Modal
- Material Requirement Planning
- Resume Pajak di Timor Leste
- Kredit dan pembiayaan pada suatu perusahaan
-
Tautan
-
Arsip
-
Kategori
-
RSS
Entries RSS
Comments RSS